Rap ; Eksistensi dari sebuah perjuangan lewat lirik dalam Hiphop : Kajian Struktur Tekstual

(1)

RAP ; EKSISTENSI DARI SEBUAH PERJUANGAN LEWAT

LIRIK DALAM HIPHOP : KAJIAN STRUKTUR TEKSTUAL

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

EVENDI JANUAR SALOMOWA WARUWU NIM : 070707007

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Muhamad Takari, M.Hum, Ph.D. Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si NIP. 19651221 199103 1 001 NIP.19560828 198601 1 001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam

bidang ilmu Etnomusikologi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

2013


(2)

DITERIMA OLEH:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU, Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP

Panitia Ujian: Tanda Tangan

1. Drs, Muhammad Takari, M.A., Ph.D 2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.

3. Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si. 4.

5.


(3)

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI KETUA,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 19651221 199103 1 001


(4)

ABSTRAKSI

Kekerasan dan penindasan masyarakat Kulit Hitam di Amerika yang telah merebak dan merajalela, telah membuat suatu pergerakan dan pertumbuhan sebuah budaya baru, yakni budaya bernyanyi, juga berbicara sambil melantunkan frasa-frasa yang memiliki ritme-ritme yang menarik dan menceritakan tentang penolakan mereka akan kekerasan dan penindasan yang mereka alami, yang disebut Hiphop.

Hiphop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hiphop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing ( lebih dikenal rapping ), DJing, Breakdance, dan Grafitti. Belakangan ini elemen HipHop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.

Rap merupakan salah satu akar kebudayaan yang hidup menghiasi hiphop, rap ini merupakan mulut bagi hiphop untuk bercerita, menyampaikan pesan, dan mengeluarkan semua unek-unek yang ada didalam diri seorang rapper.

Pertentangan demi pertentangan, perselisihan, dan jatuh bangun telah banyak dilalui oleh rapper-rapper medan untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat dalam upaya mereka menunjukkan identitas, kreatifitas, dan jati diri mereka sebagai pemuda-pemudi yang juga ingin mencerdaskan kehidupan bangsa lewat seni yang mereka hidupi. Namun perjuangan itu belum selesai dan masih panjang lagi.

Melalui skripsi ini penulis akan mendeskripsikan sejarah, dan perjalanan hiphop menjamur di kota medan, serta menganalisis teks serta melodi dari karya yang menjadi pondasi awal dibangunnya hiphop dibumi Medan, karya yang menjadi tolak ukur seseorang menjadi rapper.

Pendekatan yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses kerjanya penulis melakukan pengamatan terlibat, peneliti sebagai partisipant observer, wawancara, studi pustaka (termasuk pustaka online dalam jejaring dunia maya), perekaman kegiatan, transkripsi, dan analisis laboratorium. Penelitian ini berfokus kepada pendapat informan dan gaya hidup informan yang juga banyak menjelaskan masalah-masalah yang timbul dalam penulisan skripsi ini.

Hasil dari penelitian dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut; (a) Hiphop itu jiwa, apakah hidup sempurna jika jiwa tidak hidup?, (b) Hiphop itu perjuangan, maka berjuanglah selagi masih ada nafas, selagi masih jantung berdetak. (c) Melodi yang membangun musik hiphop secara umum adalah melodi-melodi yang sederhana, namun dilengkapi dengan permainan ritme yang sangat kompleks, dimana permainan ritme ini yang menjadikan hiphop itu melalui rap menjadi lebih berwarna. Hiphop selamanya.


(5)

KATA PENGANTAR

Syaloom, segala pujian, hormat serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih, anugerah, dan berkat-Nya yang begitu besar melimpah dalam hidup penulis yang telah menolong, menyertai, dan memberi kekuatan kepada penulis ditengah mengahadapi badai pencobaan dan gelombang penderitaan, serta memberikan kebaikan-kebaikan jauh lebih besar dan luar biasa dari penulis bayangkan dan minta. Terlebih khusus dalam penyelesaian skripsi ini kekuatan dan pengertian yang baru penulis selalu peroleh dari-Nya, slalu baru tiap pagi besar kesetiaan-Nya.

Skripsi ini berjudul : “Rap ; Eksistensi dari sebuah perjuangan lewat lirik dalam Hiphop : Kajian Struktur Tekstual”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini membuat penulis jatuh bangun dan tersadar, banyak hambatan-hambatan yang sesungguhnya adalah membangun kedewasaan dalam berfikir dan bertindak, membangun kepercayaan diri dalam bekerja terlebih khusus berkarya. Begitu juga dengan kejenuhan yang membuat penulis bosan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tetapi, oleh karena rahmat dari Tuhan yang menempatkan orang-orang yang hebat di sekitar penulis, membuat penulis kembali semangat dan berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis yang sangat penulis cintai dan banggakan, orang tua yang sangat mengasihi penulis dan men-support penulis walau keadaan sampai saat ini tidak pernah berpihak kepada


(6)

orang tua penulis, namun oleh karena cinta-Nya penulis masih bisa merasakan kasih sayang orang tua, yang tidak pernah mengeluh dalam membimbing penulis untuk tetap tabah dan selalu mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap aspek kehidupan penulis. Ribuan, bahkan jutaan terima kasih tidak dapat mewakili pengorbanan yang orang tua penulis telah lakukan kepada penulis, hanya ini yang penulis punya membuat mereka bahagia. Terima kasih papa, mama buat cinta dan pengorbanan yang telah kalian berikan kepada saya, ayahanda Pdt. Wao Ziduhu Waruwu dan ibunda Pdm. Trifena Roba Tambunan. Motivasi dan ketulusan serta perhatian yang tak pernah putus-putusnya papa, mama berikan serta doa-doa yang telah dipanjatkan itulah yang telah mendorong dan menguatkan saya untuk dapat menyelesaikan semuanya. Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada adinda Vanny Miracleson Waruwu, Yessie Nazary Waruwu, Weasynthia Waruwu lewat doa dan dukungan serta kasih sayang kalian kepada abang, memberikan semangat baru buat abang untuk bisa tetap berjuang, dan menyelesaikan rangkaian pendidikan abang.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Begitu juga segenap jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak Drs. M. Takari, M.Hum., Ph.D. sebagai Ketua Departemen Etnomusikologi dan juga sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta pengalaman yang telah Bapak berikan kepada saya


(7)

selama berkuliah. Kiranya Tuhan selalu membalaskan semua kebaikan yang Bapak berikan. Juga kepada yang terhomat Bapak Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk perhatian, ilmu dan semua kebaikan yang Bapak berikan. Kiranya Tuhan membalas semua kebaikan Bapak.

Terima kasih juga kepada Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. selaku sekretaris Departemen Etnomusikologi FIB USU, yang telah membantu lancarnya administrasi kuliah saya selama ini, serta ilmu yang diberikan. Begitu pula untuk Ibu Adry Wiyanni Ridwan, S.S., sebagai pegawai adminitrasi di Departemen Etnomusikologi FIB USU yang telah membantu semua urusan administratif dan pendekatannya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga ditujukan kepada yang terhormat seluruh seluruh staf pengajar Departemen Etnomusikologi USU yang telah banyak memberikan pemahaman-pemahaman baru dan wawasan kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan. Kepada seluruh dosen di Etnomusikologi, Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum, Ph.D., Ibu Drs. Heristina Dewi, M.Pd., Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D, Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., Bapak Drs. Fadlin, M.A., Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Ibu Arifni Netrosa, SST,M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si., Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., Bapak Drs. Dermawan Purba, M.Si., Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu sekalian yang telah membagikan ilmu dan pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian. Sungguh ucapan terimakasih yang


(8)

sebesar-besarnya saya ucapkan karena telah belajar dari orang-orang hebat seperti Bapak/Ibu sekalian. Biarlah kiranya ilmu yang saya dapatkan dari bapak-ibu sekalian bisa saya aplikasikan dalam kehidupan dan pendidikan selanjutnya. Biarlah Tuhan membalaskan semua jasa-jasa Bapak/Ibu sekalian.

Juga terima kasih saya ucapkan kepada semua informan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini; abangda Ucok Munthe, brother Jere dan informan-informan lain Jaypey Heritic, Phat Falla, Dwell Fam, Steni, serta kawan-kawan hiphopers kota medan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Sungguh pengalaman yang berharga bisa berkenalan dan menjadi sahabat dengan keluarga besar hiphop medan yang sangat ramah. Kiranya Tuhan membalaskan kebaikan kalian.

Juga kepada keluarga besar GPdI “KASIH” Panei Tongah yang terus mendoakan saya, dan mensupport saya, sepupu saya Deni Gulo, dan Rediani Gulo, serta amangboru dan namboru Eliasib sitanggang, namboru Desi, dan semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Juga keluarga saya GBI Glow Fellowship Centre Medan, bapak gembala Ps. Jack Marpaung dan ibu gembala Anita br Silalahi, abangda Ev. Parulian Tampubolon, S.Sn dan kakak Irma juga Shalom “Lexa”, abangda Ev. Dedi Zega serta kakak Yanti dengan Yovela, dan Joshua, yang senantiasa mendukung dalam doa serta memotivasi dalam pengerjaan skripsi saya, juga kakak Perida Hasibuan, S.Th, kakanda Novita Dewi Marpaung keep and shine that x factor sista, abangda yang rock n’ roll abis Presly Marpaung, serta teman, sahabat, dan saudara saya team Prophetic yang luar biasa, Janry Pakpahan, Praise de Lord Tarigan, Yosia Wangsajaya, Rosario Nainggolan, Marzuky Sianturi, dan kelima bidadari Rosma Saragih, Se, Ak,


(9)

Angelina Gulo, S.Sos, Marsella Eka Sarina Nainggolan, SE, Erika Simamora, Amd, Mia Simamora, beserta feat nya Ade Situmorang juga abangda Ade Saragih, SE beserta kk Elisabeth, Chical Telaumbanua, S.Sn, Yamo Telaumbanua, S.Pd, Iman Nazara, Marthin Simanungkalit, serta semua yang pernah tergabung dalam wadah team Prophetic GBI Glow Fellowship Centre Medan.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada bapak Erizon Koto, ST., S.Sn yang telah membantu dalam pentranskripsian lagu Satu Microphone, juga sahabat saya Samuel Saragih, beserta Bonggud Sidabutar, S.Sn yang juga membantu dalam menganalisis dan mendeskripsikan lagu satu microphone hingga menjadi media yang memperkuat keberadaan skripsi ini.

Kepada semua Abang/kakak, adik-adik dan saudara/i saya di UKM PSM USU ( Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa) yang telah mengajari saya tentang proses hidup, segala suka dan duka bersama dengan kalian semakin mengasah karakter saya untuk menjadi pribadi yang benar dan dewasa, ucapan terima kasih mungkin tidak akan cukup untuk menggantikan semua itu. Kepada bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum selaku pembina UKM PSM USU, juga Abangda Toman Manik, abangda Budi H Pardede, Abangda Hardoni Sitohang, S.Pd,. David Simanungkalit, S.Sn., selaku pemusik UKM PSM USU, juga sahabat-sahabat saya yang luar biasa memotivasi saya Abangda Senovian Butar-butar, S.Sn., abangda Tommy Manurung, S.Sn., Bonggud SidaButar-butar, S.Sn., Difpu Sihombing, S.Sn., dan teman seperjuangan saya pengurus UKM PSM USU periode 2010/2011 Natalia Simanjuntak, SKM., Lamria Sitompul, SKM., Fera Erika Nababan, SKM., Hotnatalia Naibaho, semoga kita tetap setia, dan menjaga nama baik UKM PSM USU dan tetap menjaga nilai-nilai kekeluargaan kita yang


(10)

sudah kita pelajari selama ini dimanapun kita berada. Merangkai Nada, Mengalun Suara, Menjalin Persahabatan. Jaya PSM.

Juga kepada rekan saya assiten ahli di KPID SU (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara) Ismail, Dara, Fadli, Ensi, Endah, Ridwan, serta seluruh staf pegawai yang turut mendukung saya dalam menyelesaikan studi saya, dan komisioner KPID SU yang mengijinkan saya untuk bisa masuk dan bekerjasama dalam keluarga besar KPID SU terimakasih atas kerjasama yang telah kita bangun. Juga kepada saudara-saudari saya Etno 2007: Adi Suranta Ginting, Arah Situmorang, S.Sn., Batoan Sihotang, Beripana Sitepu, Bonggud Tyson Sidabutar, S.Sn., Chrismes Manik, S.Sn., Dussel, S.Sn., Eunike Sitompul, Freddy Purba, Fuad Tahan Simarmata, Jakup Sinulingga, Jaya Surbakti, Jeremia Barus, Kiki Alpinsyah, S.Sn., Risky Syahreza, Salmon Sembiring, Tumpal Saragih, Winka Silaban, S.Sn., terimakasih buat tahun-tahun yang telah kita miliki di Etnomusikologi. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian orang-orang hebat seperti kalian. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan bisa menjadi bagian hidup kalian. Hal tersebut merupakan kenangan yang tidak bisa saya lupakan. Saya percaya kita semua akan menjadi orang-orang yang hebat. Semoga kita tetap bersahabat dan menjadi orang-orang yang berhasil di masa mendatang. Juga kepada senior dan junior di Etnomusikologi terutama stambuk 2003-2011 terimakasih buat hari-hari saya di perkuliahan yang begitu bersemangat karena kalian semua. Juga buat keluarga besar “cipelessem” terima kasih buat kebersamaan kita selama ini. Tuhan Yesus Memberkati.


(11)

Terima kasih juga kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran penulisan skripsi ini, kiranya Tuhan membalaskan semua kebaikan-kebaikan yang telah kalian berikan.

Terima Kasih Tuhan Yesus Memberkati.

Medan, 30 Juli 2013 Penulis


(12)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Pokok Permasalahan 7

1.3.Tujuan dan Manfaat 7

1.3.1. Tujuan 7

1.3.2. Manfaat 8

1.4.Konsep dan Teori 9

1.4.1. Konsep 9

1.4.2. Teori 12

1.5.Metode Penelitian 15

1.5.1. Studi Kepustakaan 16

1.5.2. Kerja Lapangan 17

1.5.2.1.Wawancara 18

1.5.2.2.Perekaman 19

1.5.2.3.Pemotretan 19

1.5.2.4.Penelusuran data online 19

1.5.3. Kerja Laboratorium 20

1.5.4. Lokasi Penelitian 21

BAB II : SEJARAH, GAMBARAN UMUM, ELEMEN MUSIK HIPHOP,SERTA EKSISTENSI MUSIK HIPHOP DI MEDAN

22 2.1. Sejarah keberadaan etnis Afroamerika 22 2.2. Musik Jaman Perbudakan, Blues, Gospel, Jazz, Soul, Rhythm &

Blues, Soul, Electronica, menjadi cikal bakal munculnya musik

Hiphop 25

2.2.1. Musik Jaman Perbudakan 26

2.2.2. Musik Blues 26

2.2.3. Musik Gospel 27

2.2.4. Musik Jazz 29

2.2.5. R&B 31

2.3. Sejarah dan gambaran umum Hiphop 33

2.3.1. Sejarah Hiphop 34

2.3.2. Gambaran Umum Hiphop 35

2.3.3. Ciri-ciri Hiphop 38

2.3.3.1. Turntable 39


(13)

2.3.3.3. Synthesizer 42

2.3.3.4. Sampler 43

2.3.4. Elemen Musik Hiphop 44

2.3.4.1. Breakdance 45

2.3.4.2. MC’ing/Rapping 46

2.3.4.3. Grafitty 48

2.3.4.4. DJ ( Disc Jokey) 49

2.3.4.5. Beatboxing 50

2.3.4.6. Street Fashion 51

2.3.4.7. Street Language 51

2.3.4.8. Street Knowledge 51

2.3.4.9. Street Enterprenaure Realism 52

2.3.5. Eastcoast vs Westcoast 53

2.3.6. Performance 53

2.3.7. Bahasa Slang 55

2.4. Masuknya Hiphop ke Indonesia 56

2.5. Gambaran Umum Kota Medan 57

2.5.1. Iklim 58

2.5.2. Luas Wilayah 58

2.5.3. Demografi 59

2.6. Masuknya Hiphop ke Medan 61

2.7. Faktor pendukung perkembangan musik hiphop di kota Medan 65

2.7.1. Pertunjukan Musik 65

2.7.2. Sharing 67

2.7.3. Media Massa 67

2.7.4. Studio Musik 69

2.8. Alasan Seseorang Memilih Hiphop 70

BAB III : RAP DALAM HIPHOP SEBAGAI MEDIA EKSPRESI

DALAM PERJUANGAN MEMPEROLEH EKSISTENSI 72

3.1. Sejarah dan defenisi Rap 72

3.2. Fungsi Rap dalam Hiphop 75

3.2.1. Rap sebagai wadah ekspresi dan pemersatu 75 3.2.2. Rap sebagai adah pembentukan karakter dan pembelajaran

76

3.3. Komposisi Rap 77

3.3.1. Tekhnik Vocal 77

3.3.1.1. Karakter Vocal 77

3.3.1.2. Artikulasi 79

3.3.1.3. Power Vocal 79

3.3.2. Flow 79

3.3.3. Lirik 81

3.4. Type Rap 83

3.4.1. Lirical Rap 83

3.4.2. Freestyle Rap 83

3.4.3. Battle Rap 83

3.5. Hukum Rap 83


(14)

3.6.1. Kolaborasi 84

3.6.2. Elaborasi 85

3.6.3. Ethnic Rap 85

3.7. Thema Rap 85

BAB IV: TRANSKRIPSI RITMIS DAN ANALISIS TEKSTUAL RAP 90

4.1. Transkripsi Ritmis 90

4.2. Analisis Tekstual 97

4.2.1. Isi Teks 98

4.2.2. Makna Teks 101

BAB V : PENUTUP 105

5.1. Kesimpulan 105

5.2. Saran 106

DAFTAR PUSTAKA 108


(15)

DAFTAR TABEL

1 Tabel 2.1

Luas Wilayah kota Medan 59

2 Tabel 2.2:

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2010

60 3 Tabel 2.3:

Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Agama dan persentasenya

61 4 Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Suku Hasil Sensus Penduduk Tahun 2009


(16)

DAFTAR GAMBAR 1 Gbr 2.1

DJ Kool Herc yang dikenal sebagai artis Hiphop Pertama 36 2 Gbr 2.2

Seorang Dj Hiphop dengan Turntable 40

3 Gbr 2. 3

Drum Machine Roland TR-808 42

4 Gbr 2.4

Roland GAIA SH-01 Synthesizer modern 43 5 Gbr 2.5

Sampler Akai MPC 2000 44

6 Gbr 2.6

Seorang breaker menunjukkan kemampuannya 46 7 Gbr 2.7

Group Rap Dwell Fam sedang melakukan rap 48 8 Gbr 2.9

Sebuah Grafitty Hiphop 49

9 Gbr. 2.9

Street fashion yang kebanyakan dikaitkan dengan gaya gangster 51 10 Gbr. 2.10

Cover Album Ucok Munthe “ Aku Dan Diriku” 64 11 Gbr 3.1

Dua orang rapper sedang melakukan battle rap 85 12 Gbr. 3.2

Wisnu Bangun yang mengembangkan ethnic rap di kota


(17)

ABSTRAKSI

Kekerasan dan penindasan masyarakat Kulit Hitam di Amerika yang telah merebak dan merajalela, telah membuat suatu pergerakan dan pertumbuhan sebuah budaya baru, yakni budaya bernyanyi, juga berbicara sambil melantunkan frasa-frasa yang memiliki ritme-ritme yang menarik dan menceritakan tentang penolakan mereka akan kekerasan dan penindasan yang mereka alami, yang disebut Hiphop.

Hiphop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hiphop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing ( lebih dikenal rapping ), DJing, Breakdance, dan Grafitti. Belakangan ini elemen HipHop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.

Rap merupakan salah satu akar kebudayaan yang hidup menghiasi hiphop, rap ini merupakan mulut bagi hiphop untuk bercerita, menyampaikan pesan, dan mengeluarkan semua unek-unek yang ada didalam diri seorang rapper.

Pertentangan demi pertentangan, perselisihan, dan jatuh bangun telah banyak dilalui oleh rapper-rapper medan untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat dalam upaya mereka menunjukkan identitas, kreatifitas, dan jati diri mereka sebagai pemuda-pemudi yang juga ingin mencerdaskan kehidupan bangsa lewat seni yang mereka hidupi. Namun perjuangan itu belum selesai dan masih panjang lagi.

Melalui skripsi ini penulis akan mendeskripsikan sejarah, dan perjalanan hiphop menjamur di kota medan, serta menganalisis teks serta melodi dari karya yang menjadi pondasi awal dibangunnya hiphop dibumi Medan, karya yang menjadi tolak ukur seseorang menjadi rapper.

Pendekatan yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses kerjanya penulis melakukan pengamatan terlibat, peneliti sebagai partisipant observer, wawancara, studi pustaka (termasuk pustaka online dalam jejaring dunia maya), perekaman kegiatan, transkripsi, dan analisis laboratorium. Penelitian ini berfokus kepada pendapat informan dan gaya hidup informan yang juga banyak menjelaskan masalah-masalah yang timbul dalam penulisan skripsi ini.

Hasil dari penelitian dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut; (a) Hiphop itu jiwa, apakah hidup sempurna jika jiwa tidak hidup?, (b) Hiphop itu perjuangan, maka berjuanglah selagi masih ada nafas, selagi masih jantung berdetak. (c) Melodi yang membangun musik hiphop secara umum adalah melodi-melodi yang sederhana, namun dilengkapi dengan permainan ritme yang sangat kompleks, dimana permainan ritme ini yang menjadikan hiphop itu melalui rap menjadi lebih berwarna. Hiphop selamanya.


(18)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aliran musik dapat mempengaruhi dan mengispirasi untuk tumbuh dan berkembangnya musik lain yang baru. Perpaduan dari berbagai aliran musik juga dapat melahirkan sebuah aliran musik yang baru, yang sama sekali berbeda dengan “indukannya”. Semuanya bebas, tanpa ada rumusan yang jelas dan akurat. Hal yang kemudian menjadi penting adalah bagaimana musik tersebut dapat dinikmati masyarakat luas. Bagaimana musik tersebut dapat mempengaruhi para pendengarnya untuk dapat berbuat dan bertindak positif. Salah satu musik yang dimaksud adalah Hiphop.

Hiphop adalah sebuah akar kebudayaan yang baru mulai berkembang di tahun 1970-an yang pada dasarnya lahir dan tumbuh berkembang di kalangan masyarakat Afro-Amerika1

Etnis Afro-Amerika ini selama hidup mereka di pekerjakan dengan paksa tanpa gaji untuk majikannya. Disaat-saat bekerjapun mereka tidak diperbolehkan berkomunikasi satu dengan yang lainnnya sehingga mereka merasakan semakin tertekan. Namun sebuah kebijakan dari majikan yang memberikan kesempatan kepada para budak untuk beribadah pada setiap hari minggunya, inilah

, dan juga Latin-Amerika. Hiphop pada awalnya tumbuh dikarenakan protes, perlawanan, dan penyesalan serta kesedihan akan penindasan dan perbudakan yang dialami oleh orang-orang kulit hitam di Amerika.

1

Afro-Amerika adalah kelompok etnis keturunan afrika yang hidup dan tinggal di Amerika, disebut juga Negro (id.m.wikipedia.org/wiki/Afrika-Amerika#_).


(19)

kesempatan para budak dapat berkomunikasi dan menceritakan pengalaman mereka satu dengan yang lain, ada yang sambil beryanyi ada juga yang sambil bermain alat musik, mengekspresikan perasaan mereka.

Kebersamaan akan pengalaman hidup yang mereka alami membuat mereka mulai menceritakan protes mereka akan eksploitasi2

Budaya hiphop adalah sub-kultur yang mulai muncul dikarenakan kekerasan dan berkembang di lingkungan anak-anak kulit hitam dan hispanic

yang mereka hadapi, menceritakannya dalam lirik, juga bernyanyi melepaskan semua kegundahan, bahkan ada juga yang menari dengan penuh emosi menumpahkan semua emosi dan kesakitan yang mereka alami lewat tarian. Inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya hiphop di Amerika, dimana musik dijadikan pelarian mereka sebagai warga yang tertindas.

3

Isi dari lirik-lirik lagu mereka bercerita akan perbedaan Ras yang pada masa itu sangat menekan dan menindas keberadaan dan perbedaan antara keturunan Afrika yang berkulit hitam dengan keturunan kulit putih Amerika. Tidak jarang juga lirik-lirik bercerita tentang perjuangan dan penolakan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintahan. Masa awal bertumbuhnya hiphop ini tidak jarang mereka secara frontal menolak kebijakan itu dengan menuangkan kata-kata kotor dan hujatan di dalam liriknya, namun dewasa ini semua perjuangan itu seakan sirna yang tinggal di daerah Bronx di kota New York, Amerika Serikat. Budaya hip-hop ditandai dengan adanya Break dance, Rapper ( MC ), Graffiti , Dj. Musik hip-hop punya ciri yang khas berupa beat drum dan bass yang kuat serta dibumbui dengan lirik-lirik yang mengalir yang bersifat bercerita.

2

Eksploitasi dalam konteks ini adalah pemerasan, penindasan, perbudakan. 3


(20)

tak berarti lagi. Hiphop sekarang kebanyakan bercerita tentang cinta, bercerita tentang apa yang terjadi disekitar mereka, dan kehidupan sehari-hari. Dewasa ini hiphopers juga telah menjadikan hiphop itu sebagai gaya hidup yang sangat glamour, berbeda dari hiphop awalnya, dewasa ini hiphop menjadi ajang fashion, mereka mengenakan pakaian-pakaian yang mewah dan mahal, menggunakan aksesoris yang blink-blink, serta menggunakan mobil mewah merupakan ciri khas dari Hiphop. Mereka mengekspresikan seni musikal mereka dengan fashion, dikarenakan musik mereka pun sekarang telah menjadi musik mahal yang menuntut untuk memiliki gaya/style yang glamour.

Sedwick Avenue adalah sebuah kawasan di New York yang diklaim sebagai tempat awal lahirnya komunitas HipHop. “Disinilah kami berasal”, cetus Clive Campbell, salah seorang yang merelakan lantai satu di rumahnya dijadikan sebuah markas untuk berkumpul. “Kebudayaan Hip Hop berawal dan lahir disini, yang nantinya akan tersebar di seluruh dunia, di sinilah kami berasal karena memang kami tidak memiliki tempat lain untuk bertemu, bukan di tempat lain”. Selain nama tersebut, terdapat pula nama DJ Kool Herc yang memperkenalkan turntable pada saat itu di sebuah party pada tahun 1973. Pada awal penampilannya, DJ Kool Herc membawakan lagu-lagu dari James Brown, Jimmy Castor, dan Babe Rooth. Kool Herc pula lah yang akhirnya menciptakan scratch dan bunyi-bunyian aneh yang menimbulkan sebuah sensasi yang luar biasa pada saat itu4

Di Indonesia, hiphop telah merebak dan meng-influence anak-anak muda. Dimulai dengan diproduksinya beberapa album hiphop di Indonesia pada awal

.

4


(21)

tahun 1990-an, dan artis hiphop Indonesia adalah pada masa itu adalah Iwa K, Boys got no brain dan NEO. Tahun 2000-an Saykoji dan Mista D ikut memeriahkan dunia hiphop Indonesia yang membuat musik hiphop tampil beda, dimana dengan lirik-lirik nyleneh dan dapat mengundang tawa.

Satu kunci yang mendasari perbedaan antara hiphop Indonesia dengan hiphop Amerika adalah dari segi bahasa. Rapper Indonesia kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia dalam lirik-liriknya, serta mencampurkan juga bahsa slang dan bahasa ibu di dalam karya mereka. Dalam pemilihan kata juga kebanyakan rapper Indonesia memilih menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak terlalu vulgar, dan jarang sekali mengangkat tema-tema tentang kekerasan dan sex bebas. Walau pada masa itu rapper-rapper Amerika lebih banyak mengangkat tema tentang ketidakpuasaan rasial (Afro-America), rapper Indonesia lebih banyak mengangkat tentang ketidakpuasan pemerintahan pada masa itu (orde baru).

Di Medan, hiphop telah merebak dan menjamur sekitar pertengahan tahun 1993. Waktu itu di awali dengan bergabungnya Dj Terbaik di Medan dalam satu komunitas kecil yang bernama Frontol. Mereka adalah DJ Donald, DJ Dedi, DJ Danny, dkk. Mereka sering tampil di klub-klub lokal sampai akhirnya mereka juga selalu muncul di sebuah acara radio “DJ on The Air” di sela-sela penampilan mereka juga diselingi dengan Rap freestyle.


(22)

Rap ditinjau dari fungsinya merupakan media penyampai pesan dari setiap karya di dalam hiphop. Rap adalah teknik bernyanyi yang di miliki seorang rapper dalam bernyanyi didalam hiphop, dimana teknik bernyanyi ini menjadikan teks nyanyian menjadi berima, dan memiliki pattern tersendiri, yakni diucapkan dengan cepat, lugas, rapi, serta jelas.

Ucok Munthe yang merupakan legend rap di kota Medan, telah meliris beberapa albumnya, dan terus mempertahankan dan menyebarkan hiphop ke seluruh penjuru Medan, bahkan Sumatera utara. Ada juga nama Chris Panggabean, juga Joko Priyono yang lebih akrab dipanggil Jay Pey turut menjadi legend di Medan. Tidak sedikit karya yang telah mereka terbitkan.

Kehidupan rapper dan hiphopers di medan ditandai dengan hidup dan berkembangnya komunitas-komunitas hiphop, baik itu komunitas Rapper, komunitas Dj, komunitas Breaker ( Break Dance ), komunitas Grafitty, juga Komunitas Beatbox. Ketika hendak latihan bahkan dalam kehidupan sehari-haripun hiphopers ini menunjukkan lifestyle mereka melalui fashion dan gaya bahasa yang mereka gunakan. Pakaian-pakaian yang mereka gunakan biasanya berukuran besar dan longgar, dimana filosofi ini didapatkan dari kehidupan orang-orang Afro-Amerika, menunjukkan bahwa orang-orang-orang-orang Afro-Amerika adalah orang-orang yang kekar dan memiliki ukuran badan yang besar, tak ketinggalan kalung besar dan terkadang juga hiphopers mengenakan piercing(anting), topi yang digunakan dengan peletakan miring juga menjadi salah satu ciri hiphopers. Ada juga hiphopers yang mengenakan kaus kutang dan durag5

5

Durag adalah sejenis bandana yang sering mereka gunakan untuk menutup kepala


(23)

sekarang dalam mengekspresikan gaya hidup musiknya hiphop di sejajarkan dengan olahraga Basketball. Kesemuanya itu merupakan aksesoris tambahan dalam hiphop. Aksesoris adalah sebuah simbol yang menunjukkan sesuatu identitas pada sebuah music secara umum yang tidak dapat dipisahkan, Simbol itu muncul dalam konteks yang sangat beragam dan berbagai tujuan ( Sobur 2004 : 154 ).

Musik berkaitan dengan aspek-aspek non musikal, Seperti aspek : Psikologis, Sosial, dan budaya. Ketiga aspek tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap citarasa baik dari pendengar maupun penggubah musiknya. Musik tidak hanya mencerminkan identitas seseorang, tetapi musik juga dapat menunjukkan identitas suatu kelompok, komunitas, bahkan sebuah bangsa ( Surbakti 2007 : 3). Musik juga mempunyai kekuatan untuk mengatur dan menggugah emosi. Baik dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita, music, dan watak tokoh yang diperankan, maupun sebagai sarana untuk mengekpresikan diri, maka musik tidak dapat dipisahkan dari emosi ( Djohan 2003:87).

Melalui musik dan fashion serta aksesoris yang dikenakan oleh hiphopers dewasa ini dapat menceritakan bagaimana gaya hidup dan bagaimana mereka mengekspresikan kehidupan musikal mereka sehari-hari dan emosi yang sedang mereka alami serta bagaimana proses perjuangan mereka untuk memperdengarkan aspirasi mereka, mereka tuangkan semuanya melaui lirik dalam lagu mereka yang pada hakikatnya menceritakan tentang kejadian itu semua.

Oleh sebab itu, melihat keberadaan rap yang menjadi media penyampai pesan dalam hiphop maka penulis merasa tertarik untuk membahas dan melihat


(24)

bagaimana emosi, dan cerita, serta pesan apa yang hiphopers sampaikan melalui gaya hidup yang tertuang dalam lirik lagu mereka kepada publik secara khusus di kota Medan. Tulisan ini juga merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi S1 Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hal diatas, penulis berkeinginan untuk menulis skripsi dengan judul : “ Rap ; Eksistensi dari sebuah perjuangan lewat lirik dalam hiphop: Kajian Struktur tekstual “.

1.2 Pokok Permasalahan

Dari latar belakang yang telah saya kemukakan dan uraikan diatas, maka ada beberapa permasalahan yang menarik untuk dibahas dan dikaji dalam penelitian ini:

1. Apa sebenarnya rap itu, dan bagaimana eksistensi rap itu menjadi tolak ukur popularitas hiphop?

2. Bagaimana rap itu menjadi proses perjuangan yang mereka tuangkan dalam lirik, dan apa fungsi rap, serta komposisi yang membangun rap dalam proses perjuangan mereka?

3. Bagaimana struktur rap secara tekstual dan melodis, serta makna dan pesan yang terkandung didalamnya?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah:


(25)

1. Untuk mengetahui mengenai sejarah dan perkembangan musik Hiphop di kota Medan yang secara khusus dilihat dari sudut pandang rap.

2. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya tugas dan fungsi rap yang dikenal sebagai ciri khas bentuk musik Hiphop menjadi media perjuangan bagi hiphopers.

3. Untuk lebih mengetahui dan mengerti struktur teks dalam rap serta makna-maksa yang terkandung dalam karya hiphopers.

4. Sebagai Suatu pengaplikasian ilmu yang telah di dapatkan dan juga menambah ilmu pengetahuan di bidang Etnomusikologi.

1.3.2 Manfaat

Melalui penelitian ini penulis dan pembaca diharapkan untuk dapat mengerti dan mengenal lebih jauh apa sebenarnya rap, juga bagaimana rap menjadi bagian penting dalam musik Hiphop, bagaimana konsep dasar rap di kota Medan, sehingga dengan adanya tulisan ini, maka penulis dan pembaca dapat menempatkan diri, dan dari sudut pandang mana melihat dan menilai rap di dalam Hiphop dan seperti apa keseharian para hiphopers.

Tulisan ini juga dapat menjadi data untuk penulisan tentang musik Hiphop selanjutnya. Tulisan ini juga menjadi bahan dokumentasi untuk menambah referensi di departemen Etnomusikologi mengenai salah satu musik popular yang sedang berkembang di kota Medan. Selain itu tulisan ini juga merupakan bentuk aplikasi ilmu yang telah didapatkan penulis selama menjalani studi di departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.


(26)

1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep

Soedjadi mendefenisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata6. Konsep juga merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (Moeliono 1988:27). Untuk mendapatkan pengetahuan mendasar tentang objek penelitian dan untuk menghindari ambiguitas, maka diperlukan definisi-definisi terhadap terminologi yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini. Definisi ini merupakan kerangka konsep yang mendasari batasan-batasan makna terhadap topik-topik yang menjadi pokok penelitian. Dan definisi adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan makna untuk suatu istilah atau konsep tertentu.

Seperti telah dijelaskan dalam latar belakang, Rap ditinjau dari fungsinya merupakan media penyampai pesan dari setiap karya di dalam hiphop. Rap adalah teknik bernyanyi yang di miliki seorang rapper dalam bernyanyi didalam hiphop, dimana teknik bernyanyi ini menjadikan teks nyanyian menjadi berima, dan memiliki pattern tersendiri, yakni diucapkan dengan cepat, lugas, rapi, serta jelas.

Menurut KBBI perjuangan adalah usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya. Dengan kata lain, perjuangan merupakan suatu proses dalam upaya untuk berusaha mendapatkan, meraih, menggapai sesuatu dengan penuh tantangan, kesukaran, dan pengorbanan.

6


(27)

Eksistensi menurut KBBI adalah keberadaan. Keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya sesuatu hal serta hubungan timbal balik antara dua unsur yang berbeda, dengan kata lain eksistensi bisa didapatkan dari respon sekeliling.

Menurut KBBI edisi kedua, Jakarta (1995:254) Ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya.

or music etc.) that is characteristic of a particular person or group of people7

. Gaya ekspresif adalah sebuah cara untuk menunjukkan atau menyatakan sesuatu ( dalam bahasa, seni, dan musik ) yang merupakan karaktertistik orang atau komunitas tertentu.

Dalam KBBI edisi kedua, Jakarta (1995:103) Bebas berarti lepas sama sekali, tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat sebaiknya denga leluasa.

Bebas juga berarti tidak dalam pengawasan atau dalam penguasaan, seseorang dapat bekerja melakukan segala sesuatu dengan tidak terhalang sama sekali sesuai dengan yang diinginkannya.


(28)

Hiphop merupakan sebuah kebudayaan musik yang berkembang sekitar tahun 1970-an dikalangan etnis afro-amerika yang memiliki bentuk bernyanyi dengan cara mengucapkan kata-kata/kalimat/frasa secara cepat dan ritmis dengan diiringi oleh beat drum dan bass yang mendentum keras dan berirama. Hiphop juga merupakan suatu perpaduan antara rap, dj, breakdance,serta grafitty, namun dewasa ini hiphop juga diwarnai dengan adanya tekhnik sampling, dan beatboxing.

Dari penjabaran diatas menurut asumsi penulis, hiphop itu merupakan suatu sub-kultur kebudayaan yang telah tumbuh akibat kekerasan dan tindasan, dimana hiphopers ini melalui musik, telah menunjukkan kebebasan mereka dalam mengekspresikan perasaan yang sedang mereka alami, melalui musik mereka berbicara akan kehidupan mereka, dan melalui musik mereka menceritakan segala niat baik mereka untuk merasakan dan menikmasi rasa persaudaraan.

Dalam menyampaikan niat mereka, mereka menggunakan Rap sebagai media untuk menyalurkan aspirasi mereka, dan menggunakan rap sebagai sarana mempersatukan ide dan kreatifitas dalam berkarya.

Hiphop sekarang bukanlah sekedar genre musik lagi melainkan gaya hidup (lifestyle), dan hiphop itu telah memililki banyak penggemar, yang tersebar diseluruh dunia dengan kesatuan visi dan misi, menyatukan dunia lewat musik mereka dalam kedamaian. Hiphop juga merupakan suatu wadah menampung dan menyalurkan aspirasi juga talenta dari para hiphopers, baik itu bernyanyi (rapping)¸ menari (dance), serta melukis (graffity). Hiphop juga sebagai sarana bagi kaum muda berbagi rasa, terlebih rasa persaudaraan dan kebersamaan.


(29)

1.4.2 Teori

Dalam mengungkap permasalahan yang berkaitan dengan musik sebagai produk tingkah laku manusia, diperlukan adanya teori-teori serta metode keilmuan dan pendekatan etnomusikologis yang didukung oleh pendekatan ilmu-ilmu lainnya.

Teori adalah salah satu acuan yang dipergunakan penulis untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Koentjaraningrat (1985:3), bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri adalah landasan dari pemikiran untuk memperoleh pengertian tentang teori-teori yang bersangkutan.

Teori dapat digunakan sebagai landasan berfikir dalam membahas permasalahan. Untuk itu penulis mengambil beberapa teori yang dianggap perlu sebagai referensi atau acuan dalam penulisan skripsi ini.

Dalam mendeskripsikan fungsi musik Hip Hop maka penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh P. Merriam.

Alan P. Merriam (1964:210-222) distinguish between the use and function of music. The use of music in society is often recognized and acknowledged by the heir to the musical culture itself. The use made in the context of the ceremony that can be viewed on the spot. The use of music covers all wearing custom music, and as some other activities. The function of music is not always realized by a culture of music in a particular ethnic group, whereas the function of the music itself has a more profound impact and far.

Dalam hal ini merriam berpendapat penggunaan musik mencakup kebiasaan memakai musik dan sebagai suatu aktifitas lain, sedangkan fungsi musik tidak selalu disadari oleh suatu kelompok musik dalam suku bangsa


(30)

tertentu, padahal fungsi musik itu sendiri mempunyai dampak yang lebih mendalam dan jauh.

Menurut Merriam sedikitnya ada 10 fungsi musik, yaitu: 1. Sebagai pengungkapan emosional

2. Sebagai hiburan

3. Sebagai penghayatan estetis 4. Sebagai komunikasi

5. Sebagai reaksi jasmani 6. Sebagai perlambangan

7. Sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial

8. Sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara kagamaan 9. Sebagai kesinambungan budaya

10.Sebagai pengintegrasian masyarakat

Agar mengetahui bagaimana sebenarnya musik itu mempengaruhi pikiran, jiwa, hingga perilaku seseorang maka dalam hal ini penulis memakai teori pisikologi musik yang ditulis oleh Djohan dalam bukunya Psikologi Musik (2007:87) beliau mengatakan bahwa ”Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi. Baik dituangkan melalui penjiwaan alur cerita, musik dan watak tokoh yang diperankan, maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, maka musik tidak dapat dipisahkan dari jiwa”.

Dalam menganalisa teks-teks dalam rap, penulis menggunakan teori William P. Malm. Ia menyatakan bahwa dalam musik vokal, hal sangat penting diperhatikan adalah hubungan antara musik dengan teksnya. Apabila setiap nada dipakai untuk setiap silabel atau suku kata, gaya ini disebut silabis. Sebaliknya


(31)

bila satu suku kata dinyanyikan dengan beberapa nada disebut melismatik. Studi tentang teks juga memberikan kesempatan untuk menemukan hubungan antara aksen dalam bahasa dengan aksen pada musik, serta sangat membantu melihat reaksi musikal bagi sebuah kata yang dianggap penting dan pewarnaan kata-kata dalam puisi (Malm dalam terjemahan Takari 1993:15).

Penulis juga memakai teori Semiotika yang mengungkapkan tentang tanda dan gejala yang berhubungan dengan; cara berfungsinya, hubungan dengan tanda-tanda lain, penerimaannya oleh mereka yang menggunakanya. Semiotika adalah suatau disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana sings ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada sing sytem (code) ‘sistem tanda’ (Segers 2004:4).

Qureshi (1986: 135-136) menekankan bahwa pentingnya proses dari analisa yang terkait dimana adanya interaksi diantara dua pandangan yang berbeda yaitu bukan hanya sekedar penyajian musikal, karena setiap peristiwa yang terkait memiliki makna tertentu bagi masyarakat pendukungnya.

Dalam mendukung kajian struktur melodi rap penulis menggunakan metode transkripsi. Dalam etnomusikologi transkripsi merupakan suatu proses penotasian bunyi menjadi simbol-simbol yang dapat dilihat atau diamati, dan simbol-simbol tersebut disebut dengan notasi. Dalam melakukan transkripsi, penulis berpedoman pada teori yang dinyatakan oleh Charles Seeger tentang notasi perskriptif dan notasi deskriptif yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan di etnomusikologi. (1) notasi perskriptif adalah notasi yang bertujuan sebagai petunjuk atau suatu alat untuk membantu mengingat bagi seorang penyaji bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi musik, (2) notasi deskriptif


(32)

adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pembaca tentang ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca.8

8

Lihat Nehemia 2013.

Dalam pembahasan, nantinya penulis akan menggunakan notasi deskriptif. Alasannya adalah karena dalam penulisan ini akan memberikan informasi dan kajian yang mendetail yang terdapat dalam komposisi rap.

1.5 Metode Penelitian

Metode ilmiah adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan (Koentjaraningrat 1980:41). Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu (menurut kamus Webster’s New International dalam Moh. Nazir 1988:13). Jadi, metode penelitian adalah cara kerja yang dipakai untuk menyelidiki fakta atau kenyataan yang ada dalam rangka memahami objek penelitian yang bersangkutan

Terkadang suatu metode merupakan suatu keharusan untuk dipakai dalam penelitian, tetapi kadang-kadang merupakan salah satu alternatif saja sehingga pilihan metode yang dapat digunakan dapat dipilih-pilih sesuai kebutuhan penelitiannya.

Pemilihan metode biasanya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : objek penelitian, sumber data, waktu, dana, dan teknik yang digunakan untuk mengolah data.


(33)

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang kita amati (Bogdan dan Taylor 1975:5).

Penelitian deskriptif yang dimaksud berupa pengumpulan data yang berupa kata-kata dan gambar-gambar, yang diperoleh ketika mengadakan penelitian dilapangan seperti hasil wawancara dengan narasumber, foto, video dan dokumentasi lainya.

Agar proses penelitian deskriptif ini memperoleh hasil yang maksimal maka penulis akan memakai 2 hal metode penelitian dalam etnomusikologi seperti yang di ungkapkan oleh Netll (1964:62-64), yaitu kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (deks work). Kerja lapangan berupa pemilihan lokasi penelitian, pemilihan imforman, pengambilan dan pengumpulan data yang berupa rekaman video, foto dan hasil wawancara. Kerja laboratorium berupa pengolahan dari data-data yang telah didapatkan dilapangan untuk selanjutnya dianalisis hingga membuatnya menjadi sebuah kesimpulan.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dilakukan sebagai landasan dalam hal penelitian, yakni dengan mengumpulkan literatur atau sumber bacaan untuk mendapatkan pengetahuan dasar tentang objek penelitian. Sumber-sumber bacaan ini dapat berupa buku, ensiklopedi, jurnal, bulletin, artikel, laporan penelitian sebelumnya, dan lain-lain. Dengan melakukan studi kepustakaan ini penulis akan dapat melakukan cara yang efektif dalam melakukan penelitian lapangan dan


(34)

penyusunan skripsi ini. Selain itu penulis juga mencari informasi lewat internet dengan menggunakan World Wide Web (WWW). Melalui website penulis bisa menemukan ribuan informasi yang berkaitan dengan materi yang dicari.

1.5.2 Kerja Lapangan

Untuk memperoleh data yang akurat dalam tulisan ini maka penulis melakukan kerja lapangan dengan memakai beberapa metode antra lain;

1. Wawancara, 2. Perekaman 3. Pemotretan

4. Metode Penelusuran Data Online

1.5.2.1 Wawancara

Penulisan skripsi ini dimulai dengan memilih informan yang dibagi menjadi informan pangkal dan informan kunci. Melalui informan, penulis mendapatkan informasi-informasi dan data-data mengenai objek penelitian yang penulis dapatkan dengan metode wawancara juga proses perekaman audio dan video.

Teknik wawancara yang dilakukan penulis adalah seperti apa yang telah dikemukakan oleh Koentjraningrat (1985:138-140)9

1. Wawancara terfokus : pertanyaan yang berpusat pada satu pokok permasalahan yang sebelumnya telah ditentukan penulis terlebih dahulu.

yaitu wawancara dapat dilakukan dengan tiga cara:

9


(35)

2. Wawancara bebas : pertanyaan yang lebih beragam tidak pada satu pokok masalah namun tetap berkaitan dengan informasi objek penelitian sipenulis. 3. Wawancara sambil lalu : pertanyaan yang diajukan pada suasana yang tidak

terkonsep. Biasanya imforman dijumpai secara tidak sengaja atau kebetulan seperti pertemuan saat imforman dan penulis bertemu diacara-acara pertunjukan musik Hiphop.

Dalam hal wawancara penulis menyiapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan yaitu menyusun pertanyaan, mempersiapkan alat-alat tulis, hingga menyediakan alat rekam untuk merekam wawancara penulis dengan informan maupun kejadian-kejadian lain yang dianggap penting dan berhubungan dengan tulisan ini.

1.5.2.2 Perekaman

Untuk perekaman sendiri baik audio maupun video menggunakan tape recorder merk Sony sensitive audio, Laptop merk Acer Aspire One, Handphone merk Blackberry Bold 9630, Sony Handycam Wide LCD DCR/DVD808 dengan mengunakan Mini DVD Maxel 60 Minute, Kamera Digital Nikon 5000 D, Tablet PC Samsung GT 6200.

1.5.2.3 Pemotretan

Pengambilan gambar atau pengabadian dalam bentuk visual, penulis menggunakan Kamera Digital Nikon 5000 D, dan handphone merk Blackberry Bold 9630, Tablet PC Samsung GT 6200.


(36)

1.5.2.4 Penelusuran Data Online

Internet merupakan salah satu media online yang memberikan banyak imformasi dalam berbagai hal baik berupa teori, rekaman gambar maupun artikel-artikel hingga data-data primer dan skunder yang dibutuhkan penulis10. Perkembangan Internet yang sudah semakin maju pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat saat ini memungkinkan para akademisi mau ataupun tidak menjadikan media online seperti Internet sebagai salah satu medium atau ranah yang sangat bermanfaat bagi penelusuran berbagai informasi, mulai dari informasi teoritis maupun data-data primer ataupun sekunder yang diinginkan oleh peneliti untuk kebutuhan penelitian11

Dengan demikian, Burhan Bungin menjelaskan bahwa metode penelusuran data online yang dimaksud adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti Internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online sehingga memungkinkan peneliti dapat

.

“Pada mulanya banyak kalangan akademisi meragukan validitas data Online sehubungan apabila data atau informasi itu digunakan dalam karya-karya ilmiah, seperti penelitian, karya tulis, skripsi, tesis maupun disertasi. Namun ketika media Internet berkembang begitu pesat dengan sangat akurat, maka keraguan itu menjadi sirna kecuali bagi kalangan akademisi konvensional – ortodoks yang kurang memahami perkembangan teknologi informasi sajalah yang masih mempersoalkan akurasi media online sebagai sumber data maupun sumber informasi teori. Hal ini disebabkan karena saat ini begitu banyak publikasi teoritis yang disimpan dalam bentuk online dan disebarkan melalui jaringan Internet. Begitu pula saat ini, berbagai institusi telah menyimpan data mereka pada server-server yang dapat dimanfaatkan secara Intranet maupun Internet. Dengan demikian polemik tentang keabsahan dan validitas data-informasi online menjadi sesuatu yang kuno, tergantung pada bagaimana peneliti dapat memilih sumber-sumber data online mana yang sangat kredibel dan dikenal banyak kalangan”.

10

Burhan Bungin, Metode Penelitian Masayrakat (2007: 124).

11


(37)

memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin, dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Setelah pengumpulan data yang dilakukan penulis dilapangan baik itu hasil wawancara, rekaman audio dan video maka selanjutnya akan dianalisis dalam apa yang disebut dengan kerja laboratorium dimana dalam hal ini semua data – data akan disaring membuang data yang dianggap tidak perlu dan mencari tambahan data yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dan mepermudah proses pengerjaan tulisan ini.

1.5.4 Lokasi Penelitian

Dalam Menentukan lokasi penelitian penulis memilih daerah Delitua Gg. Teratai No 78 tepatnya dikediaman Ucok Munthe, juga Basecamp12

12

Basecamp adalah tempat berkumpulnya para rapper, tongkrongan

dan Studio Recording Jere Dwell Fame di Pasar VII Padang Bulan Jalan Bunga Kenanga No.71.

Selain itu penulis juga meneliti beberapa komunitas hiphop lain dan studio-studio recording hiphop lainnya di Medan, contoh Studio Queen di jl.Halat, Medan.


(38)

BAB II

SEJARAH, GAMBARAN UMUM, DAN ELEMEN MUSIK HIPHOP, SERTA EKSISTENSI HIPHOP DI MEDAN

2.1 Sejarah Keberadaan Etnis Afroamerika

Sejak abad ke -13, rempah-rempah merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera dengan harapan menemukan jalur-jalur perdagangan dan sumber-sumber kekayaan yang menandai berkembangnya kapitalisme dan kolonialisme. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah yang dimiliki Bangsa Eropa, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa karena mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Pada proses pencarian ini, bangsa Eropa mulai mengenal wilayah-wilayah dan orang-orang yang sebelumnya belum mereka kenal, juga orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh, mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.

Afrika, merupakan salah satu benua yang baru mereka temukan. Pada awalnya bangsa Afrika adalah bangsa yang berdaya. Potensi kekayaan alam yang melimpah. Sejak jaman dahulu telah melakukan hubungan dagang dengan bangsa Eropa. Ketika abad penjelajahan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa melewati samudera Atlantik lalu berlanjut ke semua samudera di dunia. Hubungan awal


(39)

yang dilakukan oleh Bangsa Eropa di Afrika pada awalnya merupakan Hubungan dagang, lalu menjadi hubungan dengan model penghisapan dengan cara Kolonialisme dan Imperialisme. Dengan kecerdasan orang Eropa yang mampu melihat peluang dengan jeli perdagangan budak Afrika telah menjadi ladang bisnis yang paling menggiurkan, yang digerakkan oleh sindikat perdagangan segitiga antara Afrika, Eropa, dan Amerika, sehingga terjadilah perdagangan budak dan perbudakan menjadi sebuah sistem yang diskenario secara sistemik. Pada awalnya orang Eropa menerapkannya hanya sebagai bentuk hukuman bagi orang-orang yang telah melakukan perbuatan kriminal dan melanggar hukum yang berlaku. Orang yang terhukum di hukum dengan cara dipaksa untuk melakukan apapun yang disuruh oleh tuannya atau penguasanya. Perbudakan pada dasarnya tidak menjadi hal yang berlaku untuk seumur hidup. Para budak memiliki pilihan untuk membeli kebebasan mereka dan harga yang harus dibayar pun bisa dibilang wajar sehingga mereka bisa membelinya setelah beberapa tahun. Namum karena kebutuhan akan budak murah, para penjelajah tidak lagi memikirkan nilai-nilai kemanusiaan, mereka tetap dan terus melakukan perdagangan budak. Orang-orang yang berkuasa pada masa itu telah melakukan tindak kekerasan dalam upaya penyediaan budak untuk dijual. Mereka menangkap paksa orang-orang berkulit hitam dan menukarkan dengan alkohol, kapas, sejata api, dll. Kapal pertama yang membawa budak yang akan dijual menuju Amerika berlayar pada tahun 1518.

Perdagangan ini telah meng-ekspansi jutaan manusia berkulit hitam ke daerah Eropa, dan Amerika. Kapal yang berisi budak-budak yang telah merapat di pelabuhan di benua Amerika selanjutnya dilelang/dijual oleh pedagang budak


(40)

melalui pelelangan. Poster-poster pelelangan budak disebarkan di penjuru kota. Jadwal pelelangan ditetapkan. Budak yang kuat dan sehat merupakan budak dengan harga yang paling tinggi/mahal. Selanjutnya budak yang kecil, muda, tua dan sakit terjual paling akhir dengan harga yang murah. Biasanya budak yang datang dengan keluarganya dipisahkan dan dijual terpisah oleh para pedagang budak. Hal yang sangat menggenaskan yang dirasakan oleh budak ketika berlangsungnya pelelangan adalah, mereka tidak paham akan situasi yang sedang mereka hadapi, yakni situasi dimana pelelangan dilakukan dengan bahasa yang tidak mereka pahami dan mengerti, dan tahu-tahu mereka diserahkan kepada tuan yang baru.

Para budak yang berada di Amerika Utara biasanya dipekerjakan di pabrik. Dan para budak yang berada di Amerika Selatan dipekerjakan di perkebunan. Kehidupan para budak sungguh menyedihkan. Setiap hari mereka harus bekerja keras dari matahari terbit hingga matahari terbenam tanpa gaji dan perlakuan kasar. Untuk tempat berlindung para budak harus membangun rumahnya sendiri dengan bahan seadanya. Untuk makan, biasanya mereka makan makanan seadanya. Para budak tidak diperkenankan berbicara ketika bekerja dengan bahasa mereka. Bila berbicara akan mendapatkan hukuman. Para budak tidak boleh belajar membaca dan menulis. Oleh karena adanya penjualan dan perbudakan inilah awal mulanya keberadaan orang-orang Afro-Amerika, yakni orang-orang keturunan kulit hitam Afrika yang hidup di Amerika.

Orang-orang kulit hitam ini masih diperbolehkan untuk berkumpul bersama pada saat saat hari minggu, dimana mereka semua berkumpul digereja untuk melakukan peribadatan. Digereja mereka mulai melantunkan lagu-lagu


(41)

kesedihan tentang nasib mereka yang terkatung-katung di negeri orang, sehingga mereka mulai bernyanyi dan mengucapkan kata-kata sesuai dengan kesakitan akan penindasan yang mereka hadapi masa itu. Kemudian kejadian-kejadian ini yang berlangsung terus menerus dan menjadi akar munculnya Musik Jaman Perbudakan, Blues, Gospel, Jazz, Rhythm & blues, Soul, Rock & Roll Electronica, serta Hiphop.

2.2 Musik Jaman Perbudakan, Blues, Gospel, Jazz, Soul, Rhythm & blues, Electronica menjadi cikal bakal munculnya Musik Hiphop

Musik Hiphop timbul karena proses panjang ekspansi masyarakat Afrika ke Amerika pada peristiwa perdagangan budak yang dilakukan bangsa Eropa sampai adanya praktek Rasisme di Amerika. Perdagangan budak ini mengakibatkan budak-budak yang telah dibeli dan dipekerjakan masyarakat kulit putih tidak lagi dapat kembali ke tanah asal mereka di Afrika. Hal ini menyebabkan mereka membuat komunitas-komunitas, perkumpulan-perkumpulan masyarakat Afrika. Dimana dalam perkumpulan ini didasari oleh kebersamaan pengalaman akan tekanan hidup, akan peristiwa perbudakan yang mereka alami, serta perjuangan untuk tetap bertahan hidup ditengah-tengah tindasan. Mereka juga menumbuhkembangkan budaya mereka sebagai upaya mereka untuk mendapatkan penghiburan, mendapatkan ketenangan, mendapatkan rasa persaudaraan itu kembali dan juga untuk bisa berkomunikasi dengan kerabat-kerabat mereka dengan budaya mereka sendiri.


(42)

Pada pembahasan ini, penulis akan hanya membahas jenis musik yang sangat mempengaruhi perkembangan hiphop dari awal perkembangannya sampai masa kini.

2.2.1 Musik Jaman Perbudakan

Keberadaan musik inilah yang pertama kali memasuki era musikal di tengah-tengah bangsa Afro-Amerika dimana pada masa ini para budak menggabungkan tradisi musik Afrika yang mereka bawa ke dalam lagu-lagu kerja, lantunan lagu di ladang-ladang tempat mereka bekerja, serta jalanan dimana mereka hidup bersama, serta lagu-lagu rohani dan lagu-lagu rakyat, juga lagu-lagu permainan untuk anak-anak yang dipadukan dengan musik instrumentalia dan tarian.

2.2.2 Musik Blues

Musik blues dikenal sebagai sebuah aliran musik vokal dan instrumental lahir dari etnis Afrika – Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad 19 sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika – Amerika, dimana musik ini merupakan gejolak hati mereka yang menginginkan kebebasan sebagai budak belian. Perilaku mereka dibatasi, mereka dilarang berkomunikasi atau berbicara. Komunikasi mereka hanyalah melalui bernyanyi, bersiul, atau memukul benda-benda-benda yang ada di sekeliling mereka. Gaya nyanyian dan siulan mereka mengandung untaian nada-nada berbentuk melodi. Musik blues ini biasa mereka perdengarkan pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari, mereka mengalunkan lagu-lagu sedih yang khas melodi Afrika, dan tentu saja dengan


(43)

lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrumen, kemudian baru mereka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.

Akhirnya, harapan dan keinginan mereka untuk mendapatkan dan menikmati kebebasan tercapai, ketika dihapuskannya perbudakan di Amerika. Setiap hari para budak Afrika bergembira, menari, dan bernyanyi di sepanjang jalan. Gaya nyanyian mereka itulah yang disebut blues. Selanjutnya para budak Afrika banyak memainkan peralatan musik dari bekas peninggalan majikannya untuk mengiringi gaya nyanyian mereka. Terciptalah suatu rangkaian tangga nada yang disebut dengan “BLUE NOTE”. Nuansa harmoni musik klasik juga memeberi inspirasi dan mempengaruhi imajinasi para budak Afrika dalam meciptakan pola-pola melodi blues. Istilah “blues” mengacu pada “Blues Devil”, yang berarti kesedihan dan melankolis, Penggunaan terminologi ini pada awalnya dikemukakan oleh George Colman dalam sebuah pertunjukan “Blues Devils” tahun 1789.

Belakangan ini musik blues telah mempengaruhi perkembang melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, dimana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.


(44)

2.2.3 Musik Gospel

Musik gospel adalah musik religius kristen yang pertama kali diperdengarkan di gereja Afro-Amerika pada 1900-an dan dibawakan oleh orang-orang dari kulit hitam di Amerika. Pengertian dan penciptaan musik ini juga bervariasi, yakni berdasarkan norma-morma sosial dan konteks tertentu, khususnya untuk peribadatan. Tujuan awal adanya musik ini adalah untuk menciptakan suasana surga di bumi khususnya dalam gereja. Musik ini berakar dalam lagu-lagu spiritual yang dinyanyikan oleh para budak di selatan AS pada abad ke- 18 dan ke-19 dalam bentuk devosi keagamaan yang bebas dari gereja-gereja memberikan “kesaksian”, dengan berbicara atau bernyanyi secara spontan tentang iman dan pengalaman mereka, kadang-kadang sambil menari dalam kebaktian.

Tahun 1920-an, para penyanyi dari gereja-gereja ini, yang banyak di antaranya juga merangkap sebagai pengkhotbah keliling, seperti misalnya Arizona Dranes, mulai membuat rekaman dalam gaya yang mencampurkan tema-tema kegamaan dengan teknik-teknik barrelhouse, blues dan boogie-woogie dan memasukkan alat-alat musik jazz, seperti misalnya drums dan terompet, ke dalam gereja.

Gospel kemudian pecah menjadi dua aliran, black gospel(gospel asli) yang dibawakan oleh orang dari ras kulit hitam dan white gospel oleh orang-orang ras kulit putih, karena kultur diskriminatif pada perbedaan ras yang sangat kental di Amerika saat itu. Orang kulit putih menciptakan white gospel dengan memadukan black gospel dengan musik religius asli yang biasa diperdengarkan di gereja-gereja orang kulit putih di Amerika Selatan. Pemisahan aliran berdampak


(45)

pada munculnya perbedaan antara cara menyanyikannya. Ketika pertentangan dua kubu agak memudar dalam puluhan tahun kemudian, masih terdapat cara menyanyikan gospel yang berbeda di gereja ras kulit putih dan hitam di Amerika. Kini musik gospel bukanlah milik masyarakat kulit hitam saja, namun menjadi milik mereka ras kulit putih, bahkan sekarang menjadi musik popular di Amerika, bahkan juga mendunia.

2.2.4 Musik Jazz

Musik Jazz adalah sebuah jenis/ genre musik yang tumbuh pada awal abad ke 20 di komunitas masyarakat kulit hitam Amerika di bagian selatan Amerika Serikat. Musik jazz merupakan pertemuan antara musik Eropa dan musik Afrika yang berkembang dari kehidupan masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Kelahiran aliran musik ini dipengaruhi oleh musik Blues, tribal drums, musik gospel, dan juga field hollers. Instrumen dasar musik jazz awalnya menggunakan alat-alat musik marching band yang di pakai untuk mengiringi upacara pemakaman warga komunitas Afrika Amerika di New Orleans. Anggota marching band ini sebagian merupakan musisi dalam kelompok-kelompok musik jazz awal yang belajar secara otodidak dan berperan penting pada awal perkembangan musik jazz, sebagian lagi berasal dari serdadu kulit hitam yang tergabung dalam band militer.

Para peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 – 1917. Pada masa itu, masyarakat kulit hitam di New Orleans


(46)

memainkan musik jazz yang memiliki corak yang khas, sehingga dikenal sebagai jazz New Orleans.

Para musisi jazz New Orleans, menyajikan penampilan mereka di bar, rumah judi, bahkan tempat-tempat pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans. Karena dianggap mengurangi perhatian masyarakat terhadap pemerintahan dan banyak terjadinya tindak kriminal, maka pada tahun 1917 tempat hiburan hampir di seluruh New Orleans ditutup. Musik Jazz lalu berkembang keluar dari kota New Orleans.

Istilah Jazz berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah lokalisasi dan perempuan - perempuan dengan reputasi yang kurang baik disekitar Basin Street, New Orleans (Storyville). Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Bahkan saat ini jazz mempunyai kesan eksklusif, berkelas dan terhormat. Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati. Louis Armstrong memiliki sebuah slogan untuk mendefenisikan musik jazz yakni : “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu”.

Jazz kemudian berkembang menyebar ke Chicago dan New York seiring arus migrasi kaum Afrika ke daerah utara setelah perang saudara (civil war) dengan harapan memperbaiki kehidupan. Musik jazz mulai mewabah ke seluruh Amerika Serikat setelah masuk dapur rekaman pada awal tahun 1920-an.


(47)

Kelompok musik dengan irama swing mulai mencuat pada era 1930-an., dipelopori oleh Duke Ellington dan Count Bassie. Tahun 1940-an, Jazz mengalami evolusi dengan hadirnya musik Bebop dengan kerumitan harmoni dan melodinya, yang dipelopori oleh Charlie Parker. Pada saat itu, musik jazz telah berubah dari sekedar musik pengiring dansa menjadi sebuah tontonan seni yang mengagumkan.

2.2.4 R&B

R&B berasal dari kata Rhythm and Blues, adalah sebuah jenis musik populer yang berasal dari Amerika Serikat. Musik Rhythm & Blues ini mulai terdengar sejak tahun 1939 setelah Perang Dunia ke-2. R&B kental sekali dengan komunitas Afrika-Amerika, karena awalnya istilah “Rhythm & Blues” digunakan oleh para perusahaan rekaman untuk mendeskripsikan rekaman musik populer yang ditujukan bagi komunitas black american, seperti yang dilakukan majalah Billboard pada tahun 1949.

Istilah Rhythm & Blues berulang kali mendapat perubahan arti, pada awal tahun 1950an, istilah rhythm and blues sering digunakan untuk rekaman lagu-lagu berjenis blues. Sejak pertengahan tahun 1950an, setelah musik blues mulai berkontribusi dalam perkembangan musik rock n roll, istilah Rhythm & Blues digunakan untuk mendeskripsikan musik electrik blues, gospel, dan soul. Pada tahun 1970an, istilah rhythm and blues digunakan untuk mendeskripsikan musik soul dan funk. Pada tahun 1980an, jenis musik R&B yang baru telah berkembang, dan dinamakan dengan Contemporary Rhythm & Blues (kini lebih dikenal dengan sebutan R&B).


(48)

Sejarah R&B dibagi ke dalam 4 bagian besar, yaitu: Early R&B, Motown dan Soul, Funk dan Disco, Dance dan Rap (Contemporary R&B). Yang banyak kita kenal sekarang tentu saja Dance dan Rap atau Contemporary R&B. Namun, sebenarnya perjalanan untuk mencapai Contemporary R&B itu cukup panjang dan berliku.

Contemporary R&B adalah jenis musik yang berasal dari gabungan elemen-elemen dari berbagai jenis musik seperti, rhythm and blues, pop, soul, funk, dan hiphop. R&B yang sekarang kita kenal adalah bentuk dari contemporary R&B, atau nama lainnya adalah urban contemporary. Contemporary R&B ini adalah musik Afrika-Amerika yang muncul setelah punahnya musik disko di tahun 1980an. Penyanyi-penyanyi yang terkenal dalam jenis musik contemporary R&B ini diantaranya adalah, Michael Jackson dan Mariah Carey.

Pada tahun 1990an musik alternative rock, adult contemporary, dan gangsta rap mulai berkembang, maka seorang produser bernama Sean “Puffy” Combs, menggabungkan R&B dengan musik hiphop, yang akhirnya dinamakan “hiphop soul”. Penyanyi-penyanyi yang membawakan jenis hip hop soul ini diantaranya adalah Mary J. Blige, Aaliyah, R. Kelly, dan Brandy. Jenis musik ini menjadi kurang populer pada akhir tahun 1990an, namun kita masih dapat mendengarnya sekarang dalam lagu-lagu dari Keyshia Cole, Ashanti, dan Amerie.

Semenjak tahun 2000an, percampuran antara musik R&B dan hiphop semakin kental. Sampai-sampai mencapai tahap dimana perbedaan antara lagu hiphop dan R&B hanya terdapat pada apakah vokalnya dinyanyikan biasa atau menggunakan rap. R&B mulai fokus pada penyanyi solo daripada grup saat tahun


(49)

2000an berjalan. Artis-artis yang terkenal pada tahun 2000an ini diantaranya adalah, Usher, Beyonce, dan Mariah Carey.

Menurut majalah Billboard, musisi R&B dan hip hop yang paling sukses dari segi komersial adalah, Usher, Beyonce, Alicia Keys, Ne-Yo, Mariah Carey, dan Rihanna. Banyak sekali musisi sekarang yang menggabungkan elemen dari R&B dengan elemen-elemen dari jenis musik lainnya, seperti contemporary pop, pop-rock, dance pop, dan electro-pop untuk menciptakan suara yang lebih ringan dan lebih diterima oleh khalayak internasional.

2.3 Sejarah dan Gambaran Umum Hiphop

Hiphop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara

elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih dikenal

bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.

Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh kelompok musisi Furious Five. Awalnya musik Hip Hop hanya diisi dengan musik dari dengan membuat variasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang uni Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-patah yang dikenal deng


(50)

juga dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual munculla

2.3.1 Sejarah Hiphop Secara Etimologi13

Namun ada juga pendapat mengatakan bahwa kata Hiphop itu selalu dikaitkan dengan Keith Cowboy dan Rapper Grandmaster Flash And The Fast Furious Five. Penggunaan kata Hiphop ini mereka gunakan ketika jenis musik ini masih di kenal sebagai Disco Rap. Diyakini keberadaan kata Hiphop itu berasal dari onomatophea

, ada pendapat yang mengatakan Hip Hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-Amerika, yakni hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "memberitahu" atau "sekarang" dan akhiran hep. Ada juga pendapat lain yang mengatakan "hiphop" merupakan sebutan lain dari Bebop.

14

13

Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata. Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani;

étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Pendeknya, kata etimologi itu

sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu) yang berarti ilmu yang mempelajari arti kata.

14

Onomatophea adalah peniruan bunyi, pencangkokan bunyi untuk menggambarkan bentuk asli bunyi tersebut.

dari derap langkah dan hentakan kaki para tentara yang sedang mengadakan latihan mengenakan sepatu kebesaran mereka, sambil menyerukan ”hiphop hiphop” berulang kali, dimana ketika itu salah satu teman mereka baru saja masuk dan bergabung di angkatan bersenjata Amerika Serikat. Kemudian Cowboy memakai pola kadensa itu kedalam improvisasi performance-nya di atas pentas, kemudian pola itu dipakai dan menyebar luas setelah di gunakan oleh musisi rap lainnya yakni The Sugar Hills Gang di “Rapper Delight”,


(51)

serta Afrika Bambaataa yang kemudian memopulerkannya sebagai nama dari genre musik yang dibawakannya itu.

Aliran musik ini pada dasarnya adalah aliran musik yang terlahir karena perpaduan aliran musik yang berbeda. Kehadiran dan eksistensi musik ini di mulai sekitar tahun 1970-an. Lahir dan tumbuh berkembang di kalangan Afrika-Amerika juga Hispanic Afrika-Amerika. Hiphop yang pada awalnya tumbuh dikarenakan protes, perlawanan, dan penyesalan serta kesedihan akan penindasan dan perbudakan yang dialami oleh orang-orang kulit hitam di Amerika.

Penerapan sistem Rasisme juga menjadi salah satu penunjang lahirnya gerakan kebudayaan ini, dimana ketidakpuasan masyarakat kulit hitam Afrika – Amerika ini mereka tuangkan lewat protes keras mereka melalui nyanyian mereka yang secara frontal mereka ucapkan terhadap pemerintahan yang sama sekali tidak perduli akan keberadaan mereka. Dan walaupun kemudian praktek rasisme telah dihapuskan masih tetap saja ada perbuatan-perbuatan yang dilakukan masyarakat kulit putih menunjukaan perbedaan yang sangat signifikan antara masyarakat kulit putih dan kulit hitam di Amerika.

2.3.2 Gambaran Umum Hiphop

Hiphop sebagai musik dan kebudayaan yang terbentuk ditahun 1970an di kota Bronx, New York, Amerika Serikat khususnya dikalangan anak-anak muda kaum AfroAmerika dan Hispanic. Pada masa itu, DJ memainkan aliran-aliran musik yang popular saat itu yakni Funk dan Soul. Dan musik yang dimainkan oleh DJ ini mendapatkan perhatian yang baik dari para penonton. Dj tersebut mengisi kekosongan perpindahan lagu itu dengan berbicara memperkenalkan lagu


(52)

selanjutnya yang akan diputarkannya. Tekhnik ini biasa digunakan oleh Dj di Jamaika, dan yang kemudian di perkenalkan secara akbar di New York Amerika Serikat oleh imigran asal Jamaika dan Carribbean, termasuk di dalamnya Dj Kool Herc yang dianggap adalah bapak Hiphop, memperkenalkan Turntable ganda, dimana perpindahan lagu-lagu aliran funk dan soul serta disko yang ada dalam rekaman yang mereka miliki sangat singkat. Tekhnik turntablist pada masa itu adalah seperti scratching yang dianggap adalah ide dari Grand Wizzard Theodore, dll.

Gbr 2.1 DJ Kool Herc yang dikenal sebagai artis Hiphop Pertama

Hiphop dalam perkembangannya diartikan sebagai sebuah wadah bagi para pemuda yang tidak diberikan hak suara untuk berbicara mengeluarkan aspirasi mereka, mengeluarkan keinginan mereka yang menceritakan rendahnya ekonomi di daerah mereka dan sebagai budaya yang mencerminkan realitas sosial, ekonomi dan politik dari lingkungan tempat tinggal mereka.


(53)

HipHop terasa kurang lengkap tanpa MC. Celah inilah yang dilihat oleh Melle Mel, MC pertama pada dunia Hip Hop. Pada awalnya Melle Mel merasa bingung apa yang akan diucapkannya pada penampilan pertamanya tersebut, namun karena dirinya telah dipenuhi kebosanan dengan peraturan-peraturan dari pemerintah yang mengekang, akhirnya Melle Mel mengeluarkan rasa bencinya pada pemerintah dan pandangannya tentang kehidupan lewat lirik-liriknya. Mulai saat itulah musik Hiphop lebih banyak menceritakan tentang kehidupan disekitar masyarakat kulit hitam dan teriakan-teriakan serta protes suara hati mereka kepada pemerintahan yang berlaku tidak adil. Lirik-lirik musik Hiphop cenderung keras dan tegas. Itulah Hiphop.

Hiphop sebagai kebudayaan diperjelas lagi pada tahun 1983 oleh Black Spades yang merupakan anggota dari Afrika Bambaataa dan The Soulsonic Force lewat track yang berjudul “Planet Rock”. Lagu ini merupakan sebuah musik Hiphop yang menarik karena memiliki perpaduan antara rap yang sederhana dan irama musik disko yang diciptakan melalui drum electronic dan synthesizer. Pada tahun 1985 berulah dengan teknologi stereo, Run DMC, LL Cool J, The Fat Boys, Herbie Hancock, Soulsonic Force, Jazzy Jaz, dan Stetsasonic yang mengeluarkan album-album andalannya sehingga menjadi legenda musik Hiphop hingga saat ini. Hiphop juga memiliki masa kejayaannya masing-masing. Setiap masa menghasilkan beberapa artis dan hits yang cukup meledak, dan memiliki pengikut yang tidak sedikit. Golden Age Hiphop (1986-1992) adalah masa keemasan Hiphop dimulai ketika Run DMC menelurkan album “Raising Hell” pada tahun 1986, dan diakhiri dengan munculnya G-Funk pada tahun 1992. Masa ini lebih


(54)

didominasi oleh musisi dari East Coast yang bermarkas di New York City. Label Def Jam Records menjadi salah satu label East Coast yang independen saat itu.

Era Modern (1992-1998). Dalam era ini Ice T, NWA, Mobb Deep dan Tupac Shakur sukses menciptakan gangsta rap dengan irama musik yang masih gelap namun dengan beat-beat yang cukup kencang. Pada awal tahun 1992, gangsta rap mulai menjadi sebuah musik yang sangat mainstream dengan munculnya Dr. Dre dengan The Chronic’s. Album ini muncul dengan gaya baru yang disebut G-Funk, yang di dominasi oleh musik tahun 70’an. G-Funk pula lah yang akhirnya menjadi sebuah identitas musik West Coast Hiphop pada saat itu.

Era Jiggy/Bling-Bling (1998 - sekarang). Nama-nama seperti OutKast, No Limit, dan Cash Money Records merupakan bagian dari era ini. Mereka lah yang memopulerkan jenis musik mereka sehingga timbulah istilah Jiggy atau Bling-Bling Era. Musik pada era ini dinamakan Neo Soul yaitu campuran antara musik Hiphop dan musik Soul.

2.3.3 Ciri-ciri Musik Hiphop

Musik hiphop yang tidak terlepas dari kehidupan kulit hitam dan juga tidak terlepas dari sejarah panjang perbudakan serta rasisme menghasilkan isi lagu yang memprotes, isi lagu yang penuh rasa emosi serta luapan kemarahan yang tak dapat terbendung lagi. Masa awalnya musisi hiphop meluapkan semua rasa amarah, benci, iri, sakit hati kepada majikan mereka yang pada umumnya adalah berkulit putih, juga kepada pemerintah yang berkuasa pada masa itu, kedalam lagu-lagu mereka. Saat toasting juga mereka terkadang menghujat dan merendahkan pemerintah akan aturan-aturan yang mereka buat.


(55)

Dalam komposisi musiknya, hiphop sering menggunakan synthisizer untuk menambahkan efek-efek suara, juga menggunakan alat lain dalam penampilannya yang masih berupa alat-alat elektronik untuk mewakili rasa kegundahan yang ada dalm hati mereka. Contohnya adalah Turntable, Drum Machine, dll. Untuk lebih lanjut penulis akan menjelaskan instrumen musik apa saja yang biasa dan khas yang digunakan serta mewarnai musik hiphop.

2.3.3.1 Turntable

Turntable adalah sebuah instrumen pemutar musik melalui rekaman piringan hitam/grammaphone yang diperkenalkan pada tahun 1877, dimana rekaman diputar dialat tersebut dan menggunakan sebuah jarum khusus untuk membaca hasil rekaman didalam piringan hitam tersebut. Penggunaan turntable ini kembali marak pada saat perkembangan musik disco, namun dengan hasil rekaman yang lebih baik dan jernih.

Turntablism adalah bentuk seni modern yang berakar dalam musik dan kebudayaan hiphop dari awal kelahirannya di tahun 1970an yakni seni memanipulasi suara dan menciptakan musik menggunakan turntable gramafon dan mixer dj. Kata turntablism diciptakan tahun 1995 oleh Dj Babu untuk menggambarkan perbedaan antara seorang DJ yang hanya memainkan/memutar musik melalui turntable dengan seorang DJ yang memainkan/memutar musik namun memberikan sentuhan-sentuhan, serta menggerak-gerakkan piringan hitam diatas turntable untuk memanipulasi dan menghasilkan efek suara. Keberadaan dan penggunaan terminologi ini pun tidak terlepas dari perkembangan Dj bergaya Hiphop yang sangat marak dan membeludak di tahun 1990an.


(56)

John Oswald menggambarkan istilah turntablism sebagai : rekaman gramafon ditangan seorang seniman hiphop yang dimainkan diatas sebuah truntable, mengusap-usap piringan hitam, menggerak-gerakkan piringan hitam layaknya sedang mencuci diatas papan cuci elektronik, menjadikan turntable menjadi sebuah alat musik dan jarum phonograph untuk membaca rekaman dan menciptakan sensasi suara yang unik.

Beberapa dj menggunakan tekhnik beatmixing/beatmatching15, scratching16, dan juga juggling17. Dengan demikian para dj tersebut mencari popularitas dan diakui skill-nya karena memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berimprovisasi di saat pementasan dengan pemain yang lainnya lewat keahlian yang mereka miliki dalam memaikan turntable.

Gbr 2.2 Seorang Dj Hiphop dengan Turntable

15 Beatmixing/beatmatching

adalah kemampuan dan teknik dj memainkan dua lagu secara bersamaan dengan menggunakan beberapa turntable dan menyamakan tempo dari kedua lagu tersebut.

16

Scratching adalah salah satu tekhnik/skill standart yang harus dimiliki oleh seorang DJ Hiphop untuk memanipulasi bunyi musik, menghasilkan bunyi-bunyi yang sensasional dengan cara memajumundurkan putaran piringan hitam diatas turntable, dikenal sejak pertengahan tahun 1970.

17

Beat juggling adalah salah satu skill dari DJ Hiphop untuk menghasilkan suatu komposisi musik yang baru dan unik dengan cara menyamakan ketukan beat dari beberapa rekaman lagu yang dimainkan secara sekaligus menggunakan beberapa turntable.


(57)

2.3.3.2 Drum Machine

Drum Machine adalah sebuah alat musik elektronik yang di design menjadi sebuah alat musik yang mampu menirukan bunyi drum, atau alat perkussi lainnya. Drum Machine ini tidak hanya digunakan untuk jenis musik elektonik saja, namun juga dapat digunakan di aliran-aliran musik yang lain, terlebih ketika alat musik drum Kit18

18Drum Kit

adalah seperangkat drum akustik yang biasa digunakan dalam pertunjukan band.

sedang tidak tersedia atau tidak diperlukan dalam suatu pementasan.

Kebanyakan drum machine modern saat ini sudah di integrasikan sebuah contoh sebuah jenis musik, atau juga disematkan teknologi yang mampu mereproduksi sebuah warna musik, khususnya untuk instrumen drumkit yang membawa beat. Drum machine masa kini telah menyuguhkan berbagai variasi, model, juga keunggulan dimana drum machine ini mampu menghasilkan suara drum yang unik, serta jenis pukulan yang unik yang membuat para penggunanya senang untuk berimprovisasi dalam membuat pukulan-pukulan baru yang lebih kreatif dan unik.

Pada tahun 1990an, banyak genre musik yang menggunakan drum machine, diantaranya adalah underground dance, electro dance, house, techno, R&B, serta Hiphop untuk memproduksi lagu-lagu khususnya dalam hal pukulan/beat lagu mereka. Drum machine yang paling favorit pada masa ini adalah Roland TR-808 produksi tahun 1980 dan Roland TR-909 produksi tahun 1983.


(1)

hiburan, sebagai penghayatan estetis, sebagai komunikasi, sebagai perlambangan, sebagai kesinambungan budaya.Terlihat jelas dari karya yang mereka paparkan, antusias rapper untuk melakukan event-event menjaga tali persaudaraan mereka dalam hiphop, dan keinginan serta perjuangan yang mereka lakukan untuk hiphop bisa semakin membumi dan ada dihati masyarakat, sehingga rap menjadi tolak ukur perkembangan hiphop secara khusus dikota medan dan seluruh wilayah Sumatera Utara, bahkan ke beberapa provinsi lain di pulau Sumatera.

5.2 Saran

Penulis telah menyelesaikan proses penelitian dan proses penulisan karya ilmiah ini, namun penulis merasakan bahwa masih banyak disana-sini kekurangan dan kelemahan penulis, sehingga saran dan kritik sangat penulis butuhkan untuk bisa membangun penulis dan lebih memperdalam penulisan mengenai Rap kedepannya.

Tulisan ini juga sangat diharapkan bisa memberikan pengetahuan yang baik dan benar mengenai hiphop secara khusus rap, namun tulisan ini juga sangat memerlukan penyempurnaan lebih lagi dari peneliti-peneliti selanjutnya, dan sangat diharapkan mau membahas lebih detail lagi mengenai hiphop dan rap sehingga bisa menjaga dan membantu para rapper menjaga kontiniuitas dan kesinambungan hidup dari rap itu.

Juga bagi para rapper secara khusus, juga hiphopers lainnya seperti breaker, dejaay, bomber, dan beatboxer membuka hati dan tangan untuk menerima dan membantu para peneliti lain yang ingin membantu


(2)

semata hanya kepada anak-anak sekolah namun juga kepada para akademisi. Agar kerinduan dan keinginan rapper seperti yang tertuang dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, ”mencerdaskan kehidupan bangsa” tidak lagi semata hanya keinginan dan opini saja, namun menjadi perjuangan yang real dan pergerakan hiphop merah putih semakin membumi.

Demikianlah penulis menyelesaikan tulisan ini dengan harapan semoga tulisan ini memberikan kontribusi yang positif di dalam dunia pendidikan, juga untuk kemajuan etnomusikologi secara khusus, serta kontribusi yang baik bagi hiphop dalam meraih eksistensi di hati masyarakat. Terima Kasih.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adhe. 2005. Hiphop: Perlawanan dari Gettho by Afrika Bambaataa & His Brothas. Yogyakarta : Alinea

Ben dan Mauly. 2005. Musik Populer. Jakarta : Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.

Burhan Bungin, Metode Penelitian Masayrakat (2007: 124).

Carapedia.com/pengertian_defenisi_konsep_menurut_para_ahli_info402.html Edition. 2002 © HarperCollins Publishers 1995, 2002.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Djohan. 2009. Psikologi Musik. Cetakan ketiga. Yogyakarta : Best Publisher. Fitrian Lubis, Rofina.2010. TINJAUAN PSIKOLOGI MUSIK: PENGARUH YEL-YEL MUSIKAL SMeCK (Supporter Medan Cinta Kinantan) TERHADAP PSMS (Persatuan Sepak bola Medan dan Sekitarnya) PADA TONTONAN SEPAK BOLA DI STADION TELADAN MEDAN.Medan : Skripsi Sarjana – Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi USU.

http://en.wikipedia.org/wiki/B-boying http://en.wikipedia.org/wiki/Blues http://en.wikipedia.org/wiki/Disc_jockey http://en.wikipedia.org/wiki/Do-rag http://en.wikipedia.org/wiki/Gospel http://en.wikipedia.org/wiki/Jazz http://en.wikipedia.org/wiki/Rhythm_and_blues http://en.wikipedia.org/wiki/Spoken_word http://en.wikipedia.org/wiki/Synthesizer, http://id.wikipedia.org/wiki/Breakdance http://lirikhiphop.blogspot.com/2011/12/majukan-hip-hop-medan-bersama-165.html


(4)

Indonesia, Nasional Geografi.2007. Kelelawar Panama Jawara Bersayap, Planet Hiphop.Jakarta : PT. Gramedia Percetakan

Kiswanto Hutahaean, Amran.2011. Penggunaan Dan Fungsi Serta Gaya Musik Keyboard di Jalan Setia Budi Medan, Studi Kasus Dias Food Court Jalan Setia Budi No.272-G Medan.Medan: Skripsi Sarjana – Fakultas Ilmu budaya Jurusan Etnomusikologi USU.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Markus. 2009. Deskripsi Musik, Gaya Hidup dan Performance Komunitas Street Punk di Kota Medan : Skripsi Sarjana-Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi USU.

Merriam, AP. 1964. The Antropology of Music, Indiana : Northwestrn University Press.

Merritt, Stephanie. 1996. Simfoni Otak : 39 Aktivitas Musik yang Merangsang IQ, EQ, SQ, untuk Membangkitkan Kreativitas dan Imajinasi. Bandung : Kaifa.

Putera Surbakti, Yudha. 2007. Makna Simbolis dan Penggunaan Aksesoris Pada Pemusik Punk Hardcore di Komunitas Sparky Medan. Medan: Skripsi Sarjana-Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi USU.

Radio Crast, Tim KSM.2010. Rahasia & Kunci Sukses Menjadi Musisi.Yogyakarta:ANDI

Silaban, Nehemia. 2013. KIRTAN PADA IBADAH MINGGUAN MASYARAKAT SIKH DI GURDWARA TEGH BAHADUR POLONIA MEDAN: KAJIAN STRUKTUR TEKSTUAL DAN MELODI. Medan.Skripsi Sarjana-Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Etnomusikologi USU.

Sumatera Utara, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah. 2010.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Medan

Supanggah, Rahayu. 1995. Etnomusikologi. Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya.

Tafonao, Agusman. 2012. ANALISIS MUSIK VOKAL PADA PERTUNJUKAN MAENA DALAM PESTA ADAT FALÖWA (PERKAWINAN) MASYARAKAT NIAS DI KOTA MEDAN. Medan.Skripsi Sarjana – Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Etnomusikologi USU.

Telaumbanua, Chical. 2012. ANALISIS SINUNŐ PADA PERTUNJUKAN FANARI YA’AHOWU DALAM KEBUDAYAAN NIAS DI KOTA GUNUNGSITOLI. Medan.Skripsi Sarjana – Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Etnomusikologi USU.

Zeklin Sihombing, Difpu.2011. PENGARUH DAN FUNGSI MUSIK BLACK METAL MELALUI EMOSI, TERHADAP GAYA HIDUP DAN KEPERCAYAAN ANAK MUDA SEBAGAI PENDUKUNGNYA. Medan.Skripsi Sarjana – Fakultas


(5)

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Ardiansyah Ginting Munthe a.k.a Ucok Munthe Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Musisi Hiphop ( Rapper ), Wiraswasta Alamat : Jl. Delitua Gg.Teratai No. 78

2. Nama : Jeremia Norman Saragih a.k.a Jere Umur : 21 Tahun

Pekerjaan : Musisi Hiphop ( Rapper ), Mahasiswa Alamat : Jln. Sei bilah No.26

3. Nama : Fuad Albar Nasution a.k.a Phat Falla Umur : 21 Tahun

Pekerjaan : Musisi Hiphop ( Rapper ), Mahasiswa Alamat : Binjai

4. Nama : Joko Priono a.k.a Jaypey Umur : 29 Tahun

Pekerjaan : Produser Musik Hiphop

Alamat : Jl. Karya Wisata Ujung Komplek VMJ 1 Blok H No.6a


(6)

5. Nama : Danny Frans Edward Tambunan a.k.a DFE Umur : 21 Tahun

Pekerjaan : Musisi hiphop ( Rapper ), Mahasiswa Alamat :Villa Asoka B 4

6. Nama : Yudi Andriano a.k.a James Burned Umur : 21 Tahun

Pekerjaan : Musisi Hiphop ( Rapper ), Mahasiswa Alamat : Jl. Marakas No.22 Padang Bulan

7. Nama : Alexander Daniel Marhuahar Limbong a.k.a Mbongg

Umur : 21 Tahun

Pekerjaan : Musisi Hiphop ( Rapper ), Mahasiswa Alamat : Jl. Prajurit No.11

8. Nama : Stevanus Sibarani a.k.a Steni Umur : 24 Tahun

Pekerjaan : Musisi Hiphop ( Beatboxer ), Tekhnisi PT. Halliburton