Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

1.4.2 Teori

Dalam mengungkap permasalahan yang berkaitan dengan musik sebagai produk tingkah laku manusia, diperlukan adanya teori-teori serta metode keilmuan dan pendekatan etnomusikologis yang didukung oleh pendekatan ilmu-ilmu lainnya. Teori adalah salah satu acuan yang dipergunakan penulis untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Koentjaraningrat 1985:3, bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri adalah landasan dari pemikiran untuk memperoleh pengertian tentang teori-teori yang bersangkutan. Teori dapat digunakan sebagai landasan berfikir dalam membahas permasalahan. Untuk itu penulis mengambil beberapa teori yang dianggap perlu sebagai referensi atau acuan dalam penulisan skripsi ini. Dalam mendeskripsikan fungsi musik Hip Hop maka penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh P. Merriam. Alan P. Merriam 1964:210-222 distinguish between the use and function of music. The use of music in society is often recognized and acknowledged by the heir to the musical culture itself. The use made in the context of the ceremony that can be viewed on the spot. The use of music covers all wearing custom music, and as some other activities. The function of music is not always realized by a culture of music in a particular ethnic group, whereas the function of the music itself has a more profound impact and far. Dalam hal ini merriam berpendapat penggunaan musik mencakup kebiasaan memakai musik dan sebagai suatu aktifitas lain, sedangkan fungsi musik tidak selalu disadari oleh suatu kelompok musik dalam suku bangsa Universitas Sumatera Utara tertentu, padahal fungsi musik itu sendiri mempunyai dampak yang lebih mendalam dan jauh. Menurut Merriam sedikitnya ada 10 fungsi musik, yaitu: 1. Sebagai pengungkapan emosional 2. Sebagai hiburan 3. Sebagai penghayatan estetis 4. Sebagai komunikasi 5. Sebagai reaksi jasmani 6. Sebagai perlambangan 7. Sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial 8. Sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara kagamaan 9. Sebagai kesinambungan budaya 10. Sebagai pengintegrasian masyarakat Agar mengetahui bagaimana sebenarnya musik itu mempengaruhi pikiran, jiwa, hingga perilaku seseorang maka dalam hal ini penulis memakai teori pisikologi musik yang ditulis oleh Djohan dalam bukunya Psikologi Musik 2007:87 beliau mengatakan bahwa ”Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi. Baik dituangkan melalui penjiwaan alur cerita, musik dan watak tokoh yang diperankan, maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, maka musik tidak dapat dipisahkan dari jiwa”. Dalam menganalisa teks-teks dalam rap , penulis menggunakan teori William P. Malm. Ia menyatakan bahwa dalam musik vokal, hal sangat penting diperhatikan adalah hubungan antara musik dengan teksnya. Apabila setiap nada dipakai untuk setiap silabel atau suku kata, gaya ini disebut silabis. Sebaliknya Universitas Sumatera Utara bila satu suku kata dinyanyikan dengan beberapa nada disebut melismatik. Studi tentang teks juga memberikan kesempatan untuk menemukan hubungan antara aksen dalam bahasa dengan aksen pada musik, serta sangat membantu melihat reaksi musikal bagi sebuah kata yang dianggap penting dan pewarnaan kata-kata dalam puisi Malm dalam terjemahan Takari 1993:15. Penulis juga memakai teori Semiotika yang mengungkapkan tentang tanda dan gejala yang berhubungan dengan; cara berfungsinya, hubungan dengan tanda- tanda lain, penerimaannya oleh mereka yang menggunakanya. Semiotika adalah suatau disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana sings ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada sing sytem code ‘sistem tanda’ Segers 2004:4. Qureshi 1986: 135-136 menekankan bahwa pentingnya proses dari analisa yang terkait dimana adanya interaksi diantara dua pandangan yang berbeda yaitu bukan hanya sekedar penyajian musikal, karena setiap peristiwa yang terkait memiliki makna tertentu bagi masyarakat pendukungnya. Dalam mendukung kajian struktur melodi rap penulis menggunakan metode transkripsi. Dalam etnomusikologi transkripsi merupakan suatu proses penotasian bunyi menjadi simbol-simbol yang dapat dilihat atau diamati, dan simbol-simbol tersebut disebut dengan notasi. Dalam melakukan transkripsi, penulis berpedoman pada teori yang dinyatakan oleh Charles Seeger tentang notasi perskriptif dan notasi deskriptif yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan di etnomusikologi. 1 notasi perskriptif adalah notasi yang bertujuan sebagai petunjuk atau suatu alat untuk membantu mengingat bagi seorang penyaji bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi musik, 2 notasi deskriptif Universitas Sumatera Utara adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pembaca tentang ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca. 8 8 Lihat Nehemia 2013. Dalam pembahasan, nantinya penulis akan menggunakan notasi deskriptif. Alasannya adalah karena dalam penulisan ini akan memberikan informasi dan kajian yang mendetail yang terdapat dalam komposisi rap.

1.5 Metode Penelitian