Jasa Perawatan Kecantikan Jasa Perbankan

buku ini dapat menghubungi bagian Administrasi harian Sin Tit Po di Postbox 139, Soerabaia. 20

h. Berita Duka Cita

Berita duka cita merupakan hal yang baru pada periode tahun 1930an. Berita duka cita ini kebanyakan diiklankan oleh keturunan Tionghoa. Dalam Sin Tit Po edisi 6 April 1931, kabar kematian Ong Tjhioe Hwa yang meninggal pada 28 Maret 1931 diiklankan. Bentuk iklan ini tidak jauh berbeda dengan berita duka cita di koran-koran nasional dewasa ini.

i. Lowongan Pekerjaan

Dicari seorang zetmachine zetter keturunan Tionghoa berpengalaman. Dalam iklan ini dijelaskan bahwa surat lamaran bisa dikirimkan ke bagian administrasi surat kabar tempat iklan ini tayang Sin Tit Po dan keterangan lebih jelas juga dapat diperoleh dari bagian yang sama pada surat kabar ini. Iklan lowongan pekerjaan ini ditayangkan dalam Sin Tit Po edisi 6 April 1931.

D. Iklan Surat Kabar Sin Po

Pada tahun 1910 satu kelompok peranakan Cina, antara lain Lauw Giok Lan dan Yoe Sin Gie keluar dari Perniagaan dan mendirikan koran, Sin Po. Sesudah perang Dunia I Perniagaan tetap memainkan peranan penting dan malahan dalam tahun 1917 terang-terangan mendukung adanya partisipasi kaum 20 Buku Pledoi Soekarno dapat diiklankan di surat kabar Sin Tit Po karena memang surat kabar ini berhaluan nasionalis.Surat kabar Sin Tit Po memasarkan sendiri buku karangan Ir. Soekarno ini tanpa pihak perantara. peranakan Cina dalam Volkstraad dan setuju dengan diadakannya apa yang dinamakan Indie Weerbaar, pertahanan Hindia Belanda, termasuk kaum peranakan Cina harus ikut milisi. Sudah barang tentu hal tersebut menyebabkan koran itu bentrok dengan golongan yang mengemukakan nasionalisme Cina, dalam hal ini Sin Po, yang sama sekali tidak setuju ikut campurnya kaum peranakan Cina dalam hal-hal dalam negeri Hindia Belanda. Polemik sengit terjadi antara perniagaan dan Sin Po. 21 Dalam tahun 1930 perniagaan berganti nama menjadi Siang Po sesuai dengan percetakan yang mencetaknya, yakni N. V Siang Po. Pemilik Siang Po kala itu Phoa Liong Gie, seorang sarjana hukum dan sekaligus pentolan CHH. Tetapi, yang menjadi pemimpin redaksinya ialah Kwee Djie Hoo. Sewaktu Liem Koen Hian ada di Siang Po, diterbitkan pula surat kabar Kebangoenan yang dipimpin oleh Sanusi Pane, Mohammad Yamin dan Amir Syarifuddin, tokoh-tokoh yang kala itu dikenal sebagai orang-orang Gerindo Gerakan Rakyat Indonesia. Koran Kebangoenan dicetak di Siang Po dan memuat kawat-kawat serta berita-berita yang bersamaan dengan Siang Po. Sin Po yang berdiri pada tahun 1910 pada awalnya terbit mingguan, dua tahun kemudian surat kabar ini berubah menjadi harian. Selain dalam edisi Melayu, Sin Po juga terbit dalam bahasa Mandarin. Edisi bahasa Mandarin didominasi oleh berita-berita seputar keadaan negara Tiongkok, sedangkan edisi bahasa Melayu didominasi berita dalam negeri dengan tambahan berita dari negeri Tiongkok. Perbedaan muatan berita ini disebabkan kalangan pembacanya berbeda. Sin Po 21 Soebagijo.,op.cit, hlm. 37-39.