Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Nouvelles di Batavia pada tanggal 8 Agustus 1744. Setelah kemunculan surat
kabar ini juga lahir beberapa surat kabar lain. Walaupun umur dari surat kabar ini kebanyakan singkat, tetapi memberikan warna tersendiri bagi iklan yang hadir
didalamnya. Pada masa awal perkembangan iklan di Hindia Belanda, kebanyakan
masih menggunakan Bahasa Belanda mengikuti dari Bahasa yang digunakan oleh surat kabar dimana iklan itu ditampilkan. Iklan tidak hadir begitu saja di surat
kabar, terdapat biro yang menciptakan itu tersebut. Pada awal perkembangannya biro reklame masih didominasi biro yang dimiliki oleh orang Belanda.
Kemunculan biro iklan Bumiputera diawali dari kemunculan klien-klien perusahaan rokok dan batik. Untuk rumusan masalah pertama bagaimana sejarah
awal perkembangan periklanan di Jawa peneliti menggunakan buku Reka Reklame: Sejarah Periklanan Indonesia 1744-1984
karya Tim Penyusun Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia yang diketuai oleh Baty Subakti dan diterbitkan
Galang Press pada tahun 2007. Buku ini membahas dengan rinci sejarah periklanan Indonesia dari lahirnya pada tahun 1744 dengan terbitnya harian
Bataviasche Nouvelles yang disponsori oleh pemerintah Hindia Belanda hingga
periode orde baru yang bentuk dan rupa iklannya tentu sudah banyak berubah.
17
Disamping itu peneliti juga menggunakan buku Karya Bondan Winarno yang berjudul Rumah Iklan: Upaya Matari Menjadikan Periklanan Indonesia
Tuan Rumah di Negeri Sendiri terbitan Kompas tahun 2008. Buku ini digunakan
untuk mengkaji mengenai perkembangan perusahaan periklanan di Pulau Jawa
17
Baty Subakti, dkk. Reka Reklame: Sejarah Periklanan Indonesia 1744- 1984
. Yogyakarta: Galang Press, 2007.
dan tokoh-tokoh penting yang banyak berperan dalam dunia periklanan di Jawa. Pada masa awal kehadirannya iklan-iklan yang beredar di media cetak berasal dari
perusahaan periklanan milik orang-orang Belanda dan juga Eropa. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu tokoh pribumi dan Tionghoa juga bisa ikut
berkecimpung dalam dunia periklanan di Jawa.
18
Memasuki dekade 1930an beberapa iklan jenis baru mulai dikenal. Iklan baru tersebut diantaranya adalah iklan pencari kerja, pernikahan, kematian dan
iklan travel perjalanan. Disamping iklan jenis baru tersebut, perkembangan iklan konvensional seperti iklan kebutuhan pokok dan perabotan rumah tangga juga
semakin berkembang pesat menghiasi surat kabar-surat kabar di Jawa. Sebuah iklan yang baik setidaknya memiliki 3 unsur utama, yaitu
Headline Judul atau Kepala tulisan iklan, Bodycopy penjelasan mengenai
produk atau jasa yang diiklankan dan Slogan Kalimat atau kata-kata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan atau memperkuat sikap calon
konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan perkembangan teknologi percetakan dan teknik pewarnaan, visual iklan juga ikut
berubah. Biro iklan yang menciptakan iklan semakin kreatif menciptakan headline, bodycopy
dan Slogan menarik untuk iklan-iklan klienya. Persaingan antar biro iklan kemudian menciptakan visual yang semakin beragam dan indah.
Rumusan masalah kedua mengenai perkembangan jenis dan visual iklan media cetak di Jawa periode 1930-1942 dikaji menggunakan buku karya Tim
Penyusun Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia yang berjudul Reka
18
Bondan Winarno. Rumah Iklan: Upaya Matari Menjadikan Periklanan Indonesia Tuan Rumah di Negeri Sendiri.
Jakarta: Gramedia, 2008.