Jenis Iklan Baru PERKEMBANGAN JENIS DAN VISUAL IKLAN MEDIA CETAK DI

terletak pada orientasinya, Sin Tit Po terang-terangan berorientasi ke Indonesia dan menganggap dirinya pers Nasional. Pada tahun 1932 Sin Tit Po menjadi suara tidak resmi dari Partai Tionghoa yang didirikan pada tahun 1932. Partai Tionghoa Indonesia PTI dipimpin oleh Liem Koen Hian dan Ko Kwat Tong, seorang sarjana Hukum. Dalam pidatonya Liem dengan tegas menyokong kemerdekaan Indonesia dan justru karena hal ini Liem bentrok dengan Siang Po dan Sin Po. Liem Koen Hian kemudian keluar dari Sin Tit Po dan kedudukannya digantikan oleh Sie Tjin Gwan yang sebelumnya pernah memimpin Mingguan Panorama. Bulan Oktober 1937 Liem San Tjiang menggantikan kedudukan Sie dan dalam perkembangannya percetakan Sin Tit Po dibeli oleh dr. Tjoa Sik Ien, seorang tokoh PTI. Dr Tjoa kemudian mengundang kembali Liem Koen Hian untuk memimpin Sin Tit Po pada tahun 1939. Dua tahun kemudian posisi Liem digantikan oleh Tan Lian Djie, yang kemudian menjadi tokoh Partai Komunis Indonesia PKI. 11 Sin Tit Po terbit setiap hari sebanyak 6 halaman, diterbitkan dan dicetak oleh N.V Handel Mij. En Drukkreij di Surabaya. Format ukurannya merupakan surat kabar standard broadsheet. 12 Tarif berlangganannya adalah f. 6 untuk wilayah Hindia Belanda dan f. 7,5 untuk luar negeri. Biaya pemasangan iklan di surat kabar ini adalah f. 0, 30 per regel, dan paling sedikit harus f. 2, 50 untuk satu kali pemuatan. 11 Ibid., hlm. 39-40 12 Ukuran surat kabar standar atau broadsheet disebut juga ukuran plano dengan ukuran 58 x 85 cm. lihat Wahyu Wibowo, Berani Menulis Artikel: Babak Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak , Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006, hlm. 24. Iklan-iklan yang tampil di surat kabar Sin Tit Po dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Iklan Produk Konsumsi Convienience Goods Kebutuhan Pokok Barang-Barang Staples.

13

a. Makanan dan Minuman

Biskuit merek Verkade yang diiklankan di Koran Sin Tit Po edisi Sabtu, 4 April 1931. Iklan berukuran 16 X 6cm ini tampil sederhana dengan menampilkan bentuk fisik kotak biskuit ini. Produk yang diiklankan ini adalah varian Royal Mixed yang berisikan macam-macam jenis biskuit dalam satu kotak. Iklan Bir merek Phoenix hadir di Koran Sin Tit Po pada edisi Senin, 6 April 1931. Toko telur Eiernhandel “Voorwaarts” Scheepsleverancier yang beralamat di Regentesselaan No. 58 Surabaya hampir setiap hari mengiklankan diri di surat kabar ini, salah satunya adalah iklan yang dimuat pada edisi 4 April 1931. Telur ayam per 20 biji dihargai f. 0.90 dan 100 butir f. 4, 25. 13 Barang-barang konsumsi yang dalam istilah pemasaran disebut sebagai barang konvenien Convenience goods adalah barang-barang yang dibeli oleh konsumen dengan segera, dan hanya dengan sedikit usaha dalam melakukan perbandingan dalam proses pembeliannya. Barang-barang konvenien dibagi menjadi: 1. Bahan kebutuhan Pokok Staples yaitu barang-barang yang secara teratur dibeli konsumen misalnya: makanan, minuman, sabun, pasta gigi dan lainnya. 2. Barang impulsive, yaitu barang-barang yang dibeli tanpa rencana atau usaha untuk mencarinya misalnya: gula-gula, buku-buku, surat kabar dan sebagainya. 3. Barang darurat, yaitu barang yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan darurat dan mendesak, misalnya: obat-obatan, payung, jas hujan, pemadam api, dll. Lihat Phillip Kotler, Dasar-dasar pemasaran jilid 1 Jakarta: Intermedia, 1987, hlm. 435.