Bahan Bangunan Kamera Barang Spesial Barang Toko dan Barang Industri a. Pakaian dan Aksesori

b. Parfum dan Toiletris

Apotheek “De Gedeh” mengiklankan bedak merek Miss Riboet, bedak ini dikatakan cocok untuk wilayah Tropis. Kulit penggunanya akan dilindungi dari kerusakan akibat iklim tropis. Perkemasannya bedak ini dihargai f. 1. Bedak ini diiklankan dalam harian de Locomotief 32 edisi 2 Mei 1932. Pasta gigi merek Colgate diiklankan dalam Volksalmanak Djawi edisi tahun 1941. Pasta gigi ini tersedia dalam empat varian ukuran, yaitu ukuran kecil tube alit yang dihargai 10 sen, sedang tube tjekapan 15 sen, besar tube ageng30 sen dan familitube tubeageng 2x 50 sen. Iklan produk sabun mandi banya menghiasi media cetak pada periode 1930an. Sabun wangi Lux diiklankan dalam majalah Kadjawen dengan menampilkan citra wanita pribumi dalam iklannya, dalam media cetak lain sabun Lux juga diiklankan dalam Volksalmanak Melajoe edisi tahun 1938 dan 1940. Salah satu edisi majalah The Film Weekly terbitan tahun 1930 mengiklankan produk pasta gigi merek Odol. sedangkan pasta gigi merek Lion diiklankan dalam majalah Kadjawen terbitan tahun 1940.

c. Obat-obatan

Nederlandsche Apotheek yang beralamat di Cikini No. 2, Weltevreden mengiklankan diri di Harian de Locomotief edisi 2 Mei 1932. 32 Awalnya surat kabar ini bernama Het Semanrangsche Nieuws an Advertentieblad . Surat kabar ini didirikan pada bulan Maret 1852 oleh P. J. Groot. Namanya berubah menjadi de Locomotief pada tahun 1862 untuk menghormati pembukaan jalur kereta api yang diselenggarakan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij . Surat kabar ini menggunakan bahasa Belanda, termasuk iklan yang ada di dalamnya. Harga harian ini adalah 12 cent setiap edisinya. Biaya pemasangan iklan adalah f. 0,25 per regel, dengan minimal 8 regel. Iklan vaksin bermerek Billivaccin diiklankan masih dalam edisi yang sama. Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit seperti Typhus, Kolera dan Disentri. Vaksin ini berbentuk tablet dan tanpa injeksi. Per dosis vaksin ini dijual seharga f. 1, 50 dan dapat diperoleh di N. V Bavosta yang tersedia di lima lokasi yaitu Weltevreden, Mr. Cornelis, Batavia, Bandoeng dan Buitenzorg. Ind. Kruidenh. Mevr. A. Fransz mengiklankan beberapa produk obat mereka, diantaranya obat Malaria yang dihargai f. 7, 50, Reumatik f. 7, 50, minyak eksim f. 2, 50 dan Jamu usus f. 5. Tiger Balm, merek balsem terkenal asal Singapura mengiklankan produknya di Keng Po Spesisl Number , No. 21221 Januari 1933. 33 Thay Ho Tong menjadi agen pemasaran balsem ini yang beralamat di Tanah Lapang Glodok, Batavia. Toko obat R. Ogawa menerbitkan beberapa cetakan berkala berupa katalog yang berisikan informasi seputar kesehatan, cetakan ini dinamakan Moestika yang didalamanya juga terdapat banyak iklan obat- obatan. Obat merek Tokor yang disebutkan dapat mengobati obat sakit kencing diiklankan dalam edisi tahun 1935, sedangkan dalam Moestika cetakan ke 40 tahun 1941 terdapat iklan obat mata Optio dan obat rambut merek Netjis.obat sakit kepala dan otak merek Makota juga diiklankan 33 Keng Po merupakan Weekblad atau terbitan berkala mingguan. dalam cetakan ini karena R. Ogawa Co sendiri yang mengimpornya langsung dari Jepang. 34 Produk obat-obatan yang hingga kini masih tersedia di pasaran seperti Rohto, Vicks dan Woods sudah diiklankan sejak tahun 1930an. Obat tetes mata Rohto diiklankan dalam majalah Kadjawen edisi tahun 1937, sedangkan iklan obat batuk Woods diiklankan dalam Almanak Melajoe edisi tahun 1940 dan majalah Kedjawen di tahun yang sama. Vicks Vaporub yang diiklankan oleh Toko Hoppenstedt diiklankan dalam Almanak Melajor edisi tahun 1941. Balsam produk lokal Bintang Toedjoe diiklankan dalam Almanak Melajoe edisi tahun 1941.

d. Tembakau

Van Nelle merupakan merek tembakau terkemuka di Hindia Belanda yang iklan-iklannya banyak menghiasi media cetak pada periode tahun 1930an. Almanak Djawi edisi tahun 1930 menampilkan iklan Van Nelle dengan ilustrasi tokoh pribumi Inlander yang sedang memegang kemasan tembakau ini. Dalam majalah Lexicon edisi tahun 1939 merek tembakau ini mengiklankan beberapa seri iklan. Uniknya, iklan-iklan produk ini selalu menggunakan tokoh pribumi sebagai objek dalam iklanya. iklan Van Nelle dalam majalah Pandji Poestaka edisi tahun 1940 34 Selain produk obat-obatan asal Tionghoa, iklan-iklan obat pada periode 1930-1942 banyak berasal dari Jepang, Amerika dan Timur Tengah. Obat-obatan asal Tionghoa dan Timur Tengah kebanyakan merupakan obat-obatan tradisional baik yang diimpor langsung ataupun diracik di pulau Jawa. Sebaliknya, obat- obatan asal Amerika dan Jepang merupakan obat-obatan modern. Beberapa produk hingga saat ini masih dapat ditemukan seperti, obat batuk merek Woods, obat mata merek Rohto dan balsem Vicks.