29
perilaku yang diharapkan. Selanjutnya, Sunan Baedowi 2014: p104 berpendapat bahwa shaping adalah pembentukan suatu respon melalui
pemberian perkuatan atas respons-respons lain yang mengarah atau mendekati respons yang ingin dibentuk itu.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa shaping adalah pemberian pertolonganbantuan pada anak dengan cara
memecah langkah yang dipelajari menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan pemberian penguat reinforcing atau respons-respons lain yang
mengarah atau mendekati perilaku yang ingin dibentuk, sehingga anak dapat melakukannya dengan mudah dan akhirnya terbentulah satu
langkah dari perilaku yang diharapkan.
3. Penggunaan Strategi Shaping pada Anak Tunagrahita Kategori
Ringan
Penerapan strategi shaping ini perilaku yang diharapakan bagi anak tunagrahita yaitu dapat mempelajari dan menguasai perilaku tertentu
yaitu mengukur tekanan udara ban menggunakan alat Tire Pressure Gauge. Penerapan strategi shaping pada anak tunagrahita ringan
dilakukan dengan memecah tahapan-tahapan atau langkah-langkah mengukur tekanan udara ban menggunakan Tire Pressure Gauge
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan sederhana agar dapat dipelajari dan dipahami dengan mudah. Tahapan yang harus dipecah
yaitu dimulai dengan, 1 menyalakan Kompresor, 2 menyambungkan selang udara Kompresor ke Tire Pressure Gauge, 3 memutar tutup
Ventil ban, 4 memasang Tire Pressure Gauge ke Ventil Ban, 5
30
menambah tekanan udara ban, 6 mengurangi tekanan udara ban, 7 membaca ukuran tekanan udara ban pada Tire Pressure Gauge
standarnya 29 PSI untuk ban depan, dan 33 PSI untuk ban belakang, 8 melepaskan Tire Pressure Gauge dari Ventil ban, 9 melepaskan ujung
alat yang tersambung pada ventil ban, 10 menutup Ventil ban, dan 11 mematikan kompresor.
Sebelum melakukan tahapan-tahapan tersebut, harus mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh anak tunagrahita. Kemampuan awal
didapat dari tes dan pengamatan yang dilakukan ketika observasi di lapangan. Jika sudah mengetahui kemampuan yang dimiliki anak, maka
dapat dilakukan setahap demi setahap langkah-langkah yang sudah dipecah diatas. Ketika anak dapat melakukan setiap langkah-langkah
diatas, maka anak diberikan penguat reinforcing berupa pujian yang akan menyemangatinya untuk belajar setahap demi setahap. Penguatan
tersebut diberikan hingga anak dapat melakukan semua tahapan-tahapan dengan mandiri, dan para akhirnya perilaku yang diinginkan dapat
tercapai yaitu anak dapat mengukur tekanan udara dengan alat Tire Pressure Gauge dengan baik dan benar.
Pemecahan langkah shaping dalam pembelajaran keterampilan mengukur tekanan udara ban pada anak tunagrahita kategori ringan ini
dilakukan atas dasar kebutuhankesulitan yang dimiliki subjek. Langkah yang akan dipecah yaitu langkah memasang Tire Pressure Gauge ke
ventil ban, dan langkah membaca ukuran tekanan udara dengan alat Tire