Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA

39 b. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline A secara continue sekurang-kurangnya 3 atau 5 dan atau sampai trend dan level data menjadi stabil. c. Memberikan intervensi setelah trend data baseline stabil. d. Mengukur dan mengumpulkan data pada fase intervensi B dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil. e. Setelah kecenderungan dan level data intervensi B stabil mengulang pada baseline A’. Pada prosedur pelaksanaan desain baseline A1 – intervensi B – baseline A2, terdapat pengulangan kondisi baseline Juang Sunanto, Koji Takeuchi, dan Hideo Nakata, 2006: 44. Adapun desain baseline A1 – intervensi B – baseline A2 yang digunakan dalam penelitian ini, tampak gambar berikut. Baseline A1 Intervensi B Baseline A2 Sesi waktu Gambar 3. Desain Baseline A1 - Intervensi B – Baseline A2 Juang Sunanto, Koji Takeuchi, dan Hideo Nakata, 2006: 45 Pada penelitian ini, tujuan digunakannya pola desain A-B- A’ yaitu untuk mengetahui pengaruh strategi shaping terhadap kemampuan mengukur tekanan udara ban pada anak tunagrahita kategori ringan. Berikut ini Per il aku Sas ar an 40 merupakan gambaran dari desain penelitian dari pendekatan Single Subject Research SSR pada penelitian ini yakni. Gambar 4. Desain Baseline A1 - Intervensi B – Baseline A2 dalam penelitian Penggunaan Strategi Shaping dalam Pembelajaran Keterampilan Mengukur tekanan udara ban Keterangan : A: Baseline A1, kondisi awas kemampuan siswa sebelum diberikan intervensi B: Intervensi, kondiis kemampuan siswa setelah diberikan intervensi, dengan penggunaan strategi shaping A’: Baseline A2, kondisi setelah intervensi Adapun perincian pelaksanaan penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian Single Subject Reasearch SSR dengan desain penelitian A-B- A’ dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. A Baseline 1 Kegiatan baseline A1 merupakan kondisi di mana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun Juang Sunanto, Koji Takeuchi, Hideo Nakata 2006: 41. Kegiatan yang dilakukan pada baseline A1 adalah saat subjek belum diberikan intervensi strategi shaping dalam mengukur tekanan udara ban menggunakan alat Tire Pressure Gauge. Tujuan dari baseline A – B – A’ A 1 A 2 A 3 B 1 B 2 B 3 B 4 B 5 B 6 A’ 1 A’ 2 A’ 3

Dokumen yang terkait

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH LUAR BIASA TUNAGRAHITA Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Luar Biasa Tunagrahita (Studi Fenomenologi Slb-C Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6