a. Pemahaman Mengenai Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional. b. Pemahaman Mengenai Pengalaman di Bidang Akuntansi.
c. Pemahaman Mengenai Tata Cara Pengajuan Permohonan. d. Pemahaman Mengenai Warga Negara Asing yang bisa mendapat
gelar CA.
6. Konsep Theory of Planned Behavior
Theory of Planned Behavior TPB dikembangkan oleh Icek Ajzen
pada tahun 1988 yang merupakan pengembangan atas Theory of Reasoned Action
TRA. Theory of Reasoned Action TRA menjelaskan bahwa perilaku dilakukan karena individu memiliki niat atau keinginan untuk
melakukannya. Di dalam TRA, belum diterapkan variabel Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral control. TPB mengenal kemungkinan
bahwa tidak semua perilaku dilakukan secara penuh di bawah kendali individu maupun kelompok, sehingga Kontrol Perilaku Persepsian
ditambahkan untuk mengatasi perilaku-perilaku semacam ini. Apabila semua perilaku dapat dikendalikan secara penuh oleh individu maupun
kelompok, maka TPB kembali menjadi TRA Ajzen, 2012. TPB menyatakan bahwa selain Sikap dan Norma Subjektif, seseorang
juga mempertimbangkan Kontrol Perilaku Persepsian yaitu kemampuan mereka untuk melakukan tindakan tersebut. Keputusan untuk menampilkan
tingkah laku tertentu adalah proses rasional yang diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan mengikuti urut-urutan berpikir. Pilihan tingkah laku
dipertimbangkan, konsekuensi dari setiap tingkah laku dievaluasi, dan
dibuat sebuah keputusan apakah akan bertindak atau tidak.
TPB menunjukkan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh tiga macam kepercayaan, yaitu :
a. Behavioral beliefs, yaitu keyakinan individu akan hasil dari suatu
perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut beliefs strength and outcome
evaluation , disebut dengan Sikap terhadap perilaku.
b. Normative beliefs, yaitu keyakinan tentang harapan normatif orang lain dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut normative beliefs
and motivation to comply , disebut dengan Norma Subjektif pada
perilaku. c. Control beliefs, yaitu keyakinan tentang keberadaan hal-hal yang
mendukung atau menghambat perilaku yang akan ditampilkan control beliefs dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-hal yang
mendukung dan menghambat perilakunya tersebut. Hambatan yang biasanya timbul pada saat perilaku tersebut ditunjukkan terkadang
muncul dari dalam maupun dari luar individu atau faktor lingkungan, disebut dengan Kontrol Perilaku Persepsian Jogiyanto, 2007: 65-66.
Sikap terhadap Perilaku Norma Subjektif
Kontrol Perilaku Persepsian Niat Berperilaku
Perilaku
Gambar 2. Kerangka Theory Planned of Behavior
Sikap terhadap perilaku attitude towards behavior, Norma-norma Subjektif subjective norms, dan Kontrol Perilaku Persepsian perceived
behavioral control akan mengakibatkan Niat Perilaku behavioral
intention . Selanjutnya hal tersebut akan menimbulkan perilaku behavior,
sehingga diharapkan dengan mengidentifikasi Sikap Mahasiswa Akuntansi, Norma-Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku Persepsian pada Chartered
Accountant akan dapat memprediksi Niat Mahasiswa Akuntansi untuk
Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant.
B. Penelitian yang Relevan
Peran penelitian-penelitian sebelumnya sangat berguna bagi penulis untuk melakukan penelitian ini lebih lanjut. Penelitian ini dibuat dengan mengacu
beberapa penelitian terdahulu. 1.
Dewi Sulistiani 2012 yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier sebagai
Akuntan Publik: Aplikasi Theory of Planned Behavior Studi Empiris pada Mahasiswa Universitas Diponegoro”. Sampel dalam penelitian
ini adalah mahasiswa akuntansi tingkat akhir S1 yang belum bekerja di Universitas Diponegoro sebanyak 140 responden. Hasil penelitian
menunjukkan faktor Persepsi dan Sikap pada Profesi Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Mahasiswa
Akuntansi untuk Berkarier sebagai Akuntan Publik. Sedangkan, faktor Norma Subjektif dan Kontrol Perilaku persepsian memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Niat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier
sebagai Akuntan Publik. Persamaan pada penelitian ini terletak pada penggunaan Theory of Planned Behavior untuk menentukan faktor
yang mempengaruhi niat mahasiswa, metode dan analisis data yang digunakan. Metode yang digunakan adalah metode survei sedangkan
analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada sampel, tempat dan waktu
penelitian serta adanya penambahan variabel bebas yaitu Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant.
2. Reni Sekar Kuningsih 2013 yang berjudul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Niat Mahasiswa untuk Berkarier sebagai Akuntan Profesional”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa S1 tingkat akhir, mahasiswa PPA, dan mahasiswa Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang belum
bekerja sebanyak 129 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Job
Expectation dan Referents berpengaruh terhadap Niat Mahasiswa untuk Berkarier sebagai Akuntan Publik dan Nonakuntan Publik,
sedangkan Persepsi, Cognitive Style, dan Kontrol Perilaku Persepsian tidak mempengaruhi Niat Mahasiswa untuk Berkarier sebagai Akuntan
Profesional. Persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan Kontrol Persepsian sebagai variabel bebas dan Niat sebagai variabel
terikat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada sampel, tempat dan waktu penelitian. Selain itu, penelitian ini mengganti
variabel bebas Persepsi dan Cognitive Style dengan Sikap; dan Job
Expectation dan Referents dengan Norma Subjektif serta menambah
satu variabel bebas yaitu Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant.
3. Yohanna Trikristiani 2014 yang berjudul “Pengujian Theory of
Planned Behavior dan Pengaruh Pemahaman terhadap Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik terhadap Intensi Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik”.
Populasi penelitian yaitu mahasiswa program studi akuntansi angkatan 2010 dan 2011, yang berjumlah 155 mahasiswa. Sampel yang
digunakan merupakan sampel populasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Sikap Mahasiswa Pada Akuntan Publik dan
Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap Intensi Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik, Kontrol Perilaku
Persepsian juga berpengaruh positif terhadap Intensi Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik tetapi tidak
signifikan sedangkan Tingkat Pemahaman terhadap Undang-Undang nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik berpengaruh negatif dan
tidak signifikan. Persamaan dengan penelitian ini teletak pada pengujian Theory of Planned Behavior dan tempat penelitian.
Sedangkan, perbedaan dengan penelitian ini terletak pada sampel dan waktu penelitian serta adanya penggantian variabel bebas Yaitu Tingkat
Pemahaman terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dengan Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered