63. Jika seseorang menganggap suatu hal mudah untuk dijalani maka akan meningkatkan niat seseorang untuk menjalani hal
tersebut, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian yang dilakukan Dewi Sulistiani 2012 menunjukan bahwa Kontrol Perilaku
Persepsian mempengaruhi niat seseorang dalam memilih karier. 4 Pemahaman. Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk
menyimpulkan atau menerangkan kembali terhadap suatu objek yang dipahami Suharsimi Arikunto, 2009: 119. Jika seseorang
memahami dengan baik suatu hal, ini akan memperkuat niatnya untuk melakukan hal tersebut, begitu pula sebaliknya Meilani
Oktavia, 2005 dan Nurdian Susilowati, 2012. 5 Nilai Intrinsik. Nilai Intrinsik berkaitan dengan kepuasan
seseorang ketika melakukan pekerjaan. Jika seseorang memiliki anggapan bahwa suatu hal akan memberikan tingkat kepuasan
yang tinggi maka ia akan berniat untuk melakukan hal tersebut Meilani Oktavia, 2005; Zyl dan Villier, 2011.
6 Bakat. Bakat adalah kemampuan lebih seseorang dalam melakukan suatu hal tertentu. Jika seseorang memiliki bakat di
bidang tertentu maka orang tersebut akan cenderung melakukan hal sesuai dengan bakat yang ia miliki Zyl dan Villier, 2011
Penelitian ini berfokus pada faktor Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku Persepsian sesuai dengan konsep TPB serta Tingkat
Pemahaman Mahasiswa Mengenai Chartered Accountant yang diduga
juga memiliki pengaruh terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi sebagai Chartered Accountant.
c. Indikator-Indikator Niat
Ada beberapa pendapat dari para ahli untuk mengukur niat seseorang dalam melakukan perilaku tertentu. Indikator untuk niat
menurut Fishbein 2007 adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Dharmmesta 1998 indikator niat dapat diukur dengan
langsung menanyakan tentang niat responden untuk melakukan suatu perilaku tersebut. Sementara itu, menurut Jogiyanto 2007: 29-30 dan
Iman Arisudana 2009 indikator niat berkarier diukur dari keinginan dan rencana seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Indikator Niat dalam
penelitian ini merujuk pada indikator yang dikembangkan oleh Jogiyanto dan Iman Arisudana.
d. Karier di Bidang Akuntansi
Menurut Henry Simamora 2001: 505 karier adalah urutan
akivitas yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, nilai dan aspirasi seseorang selama masa hidupnya. Sementara itu, Soendoro 2002: 277
menyatakan bahwa karier merupakan proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar berpartisipasi di tempat
kerja. Niat berkarier dalam penelitian ini berhubungan dengan niat seseorang untuk berkarier dengan mengambil atau mengikuti sertifikasi
profesional dalam karier yang akan dipilih oleh orang tersebut Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa niat
berkarier merupakan keinginan atau rencana individu untuk berkembang dan maju dengan mengikuti sertifikasi profesional pada pekerjaan atau
jabatan selama masa hidupnya. Niat berkarier ini dapat berubah seiring berubahnya waktu.
Karier di bidang akuntansi pada umumnya dapat dibedakan menjadi empat bidang yaitu akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan
pendidik dan akuntan perusahaan Rediana Setyani, 2005: 14. Penjelasan singkat dari keempat bidang karier tersebut adalah sebagai
berikut: 1 Akuntan Publik
Akuntan Publik atau Auditor adalah akuntan yang bertugas melaksanakan fungsi audit atas laporan keuangan suatu
organisasi baik komersil maupun non komersil. Seorang akuntan publik harus memenuhi persyaratan tertentu termasuk lulus ujian
sertifikasi akuntan publik. Selain itu, akuntan publik juga harus independen, tidak memihak pada pengguna jasanya.
2 Akuntan Pemerintah Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
instansi atau lembaga pemerintahan. Instansi atau lembaga pemerintah tersebut seperti departemen keuangan, kantor pajak,
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksaan Keuangan.