Konsep Theory of Planned Behavior

Expectation dan Referents dengan Norma Subjektif serta menambah satu variabel bebas yaitu Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant. 3. Yohanna Trikristiani 2014 yang berjudul “Pengujian Theory of Planned Behavior dan Pengaruh Pemahaman terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik terhadap Intensi Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik”. Populasi penelitian yaitu mahasiswa program studi akuntansi angkatan 2010 dan 2011, yang berjumlah 155 mahasiswa. Sampel yang digunakan merupakan sampel populasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Sikap Mahasiswa Pada Akuntan Publik dan Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap Intensi Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik, Kontrol Perilaku Persepsian juga berpengaruh positif terhadap Intensi Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik tetapi tidak signifikan sedangkan Tingkat Pemahaman terhadap Undang-Undang nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Persamaan dengan penelitian ini teletak pada pengujian Theory of Planned Behavior dan tempat penelitian. Sedangkan, perbedaan dengan penelitian ini terletak pada sampel dan waktu penelitian serta adanya penggantian variabel bebas Yaitu Tingkat Pemahaman terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dengan Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant yang berdasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25PMK.012014 tentang Akuntan Beregister Negara.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Sikap pada Chartered Accountant terhadap Niat Mahasiswa

untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant Sikap merupakan tanggapan dan keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang bersifat menguntungkan atau kurang menguntungkan untuk melakukan perilaku yang akan ditentukan. Jika mahasiswa memandang bahwa Chartered Accountant memberikan manfaat bagi dirinya, hal ini akan membentuk sikap positif mahasiswa pada Chartered Accountant, yang selanjutnya akan meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant . Sebaliknya, jika mahasiswa memandang bahwa Chartered Accountant tidak terlalu memberikan manfaat bagi dirinya, hal tersebut akan membentuk sikap negatif, yang selanjutnya akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sikap akan berpengaruh positif terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant .

2. Pengaruh Norma Subjektif pada Chartered Accountant terhadap Niat

Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant Norma Subjektif diartikan sebagai pengaruh atau tekanan pihak yang memberikan acuan terhadap individu untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Pihak pemberi acuan yang berpandangan bahwa sertifikasi Chartered Accountant akan memberikan manfaat bagi mahasiswa, maka mereka akan menyarankan mahasiswa tersebut untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant . Jika mahasiswa tersebut sependapat dengan pandangan pemberi acuan, hal tersebut akan meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Sebaliknya, jika terdapat perbedaan pendapat dengan pandangan pemberi petunjuk, hal tersebut akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Berdasarkan penguraian di atas dapat disimpulkan bahwa Norma Subjektif akan berpengaruh positif terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant.

3. Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian pada Chartered Accountant

terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant Kontrol Perilaku Persepsian adalah persepsi tingkat kemudahan atau kesulitan yang akan dihadapi individu untuk berperilaku. Jika mahasiswa mempersepsikan bahwa ia mampu mengatasi kesulitan dalam mengambil sertifikasi Chartered Accountant, hal ini akan akan meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Sebaliknya, jika mahasiswa mempersepsikan bahwa ia tidak dapat memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi kesulitan dalam mengambil sertifikasi Chartered Accountant , hal tersebut akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Berdasarkan uraian di atas,

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25