tertentu. Pihak pemberi acuan yang berpandangan bahwa sertifikasi Chartered Accountant
akan memberikan manfaat bagi mahasiswa, maka mereka akan menyarankan mahasiswa tersebut untuk mengambil sertifikasi
Chartered Accountant . Jika mahasiswa tersebut sependapat dengan
pandangan pemberi acuan, hal tersebut akan meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Sebaliknya, jika terdapat
perbedaan pendapat dengan pandangan pemberi petunjuk, hal tersebut akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant.
Berdasarkan penguraian di atas dapat disimpulkan bahwa Norma Subjektif akan berpengaruh positif terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil
Sertifikasi Chartered Accountant.
3. Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian pada Chartered Accountant
terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant
Kontrol Perilaku Persepsian adalah persepsi tingkat kemudahan atau kesulitan yang akan dihadapi individu untuk berperilaku. Jika mahasiswa
mempersepsikan bahwa ia mampu mengatasi kesulitan dalam mengambil sertifikasi Chartered Accountant, hal ini akan akan meningkatkan niatnya
untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Sebaliknya, jika mahasiswa mempersepsikan bahwa ia tidak dapat memiliki kemampuan
yang cukup untuk mengatasi kesulitan dalam mengambil sertifikasi Chartered Accountant
, hal tersebut akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Berdasarkan uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa Kontrol Perilaku Persepsian akan berpengaruh positif terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered
Accountant .
4. Pengaruh Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant
terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant
Tingkat Pemahaman menujukan seberapa tinggi individu mengerti atau memahami mengenai Chartered Accountant. Tingkat Pemahaman tersebut
dapat dilihat berdasarkan pasal-pasal yang ada dalam dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25PMK.012014 tentang
Akuntan Beregister Negara pasal 4 hingga 7 terkait dengan Chartered Accountant
. Jika mahasiswa memahami dengan baik mengenai Chartered Accountant
, maka hal ini akan memperkuat niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Namun, jika mahasiswa kurang
memahaminya, maka akan memperlemah niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant akan berpengaruh positif terhadap Niat mahasiswa untuk Mengambil
Sertifikasi Chartered Accountant.
5. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian dan
Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant terhadap Niat Mahasiswa Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant
Berdasarkan Theory of Planned Behavior, Niat dipengaruhi oleh Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif dan Kontrol Perilaku Persepsian. Sikap
pada Chartered Accountant akan mempengaruhi niat seseorang untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Apabila sikap tersebut positif
maka akan meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant
. Begitu juga sebaliknya, apabila sikap tersebut negatif akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant.
Norma Subjektif merupakan pandangan atau pengaruh yang diberikan pihak luar kepada individu. Niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi
Chartered Accountant akan meningkat jika mendapat dukungan dari orang
lain. Sebaliknya, niat tersebut akan menurun apabila mendapat tentangan atau tidak sependapat dengan pandangan orang lain tersebut.
Kontrol Perilaku Persepsian merupakan penilaian seseorang terhadap kemudahan atau kesulitan dalam melakukan sesuatu. Apabila mahasiwa
menganggap bahwa kesulitan yang akan dihadapi untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant dapat ia tangani maka hal ini akan
meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant. Sebaliknya, apabila ia menganggap dirinya tidak mampu menangani
kesulitan tersebut, hal ini akan menurunkan niatnya untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant.
Tingkat pemahaman menunjukkan seberapa mengerti seseorang terhadap sesuatu. Apabila mahasiswa mengerti mengenai Chartered
Accountant , hal ini akan meningkatkan niatnya untuk mengambil sertifikasi
Chartered Accountant dan sebaliknya, apabila mereka tidak paham maka
hal ini akan menurunkan niat mereka untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant
. Berdasarkan uraian diatas, Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian dan Tingkat Pemahaman mahasiswa mengenai
Chartered Accountant secara bersama-sama akan berpengaruh positif
terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant
. D.
Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel terikat Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant Y dan variabel bebas yaitu
Sikap pada Chartered Accountant X
1
, Norma Subjektif pada Chartered Accountant
X
2
, Kontrol Perilaku Persepsian pada Chartered Accountant X
3
dan Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant. Paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. Paradigma Penelitian Y
X
1
X
3
X
4
X
2
H1
H5 H2
H3 H4