53 d.
Minta seluruh siswa untuk kembali pada diskusi kelas dan ulangi kembali pengarah untuk memulainya.
Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah yang harus dilaksanakan dalam melakukan kegiatan diskusi
kelompok
Buzz-Group
adalah pembentukan kelompok, pelaksanaan diskusi, pelaporan hasil diskusi kelompok kecil kepada kelompok
besar dan terakhir pencatatan hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
D. Upaya Peningkatan Komunikasi Interpersonal melalui Metode Diskusi
Kelompok Kecil
Buzz-Group
.
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam perkembangan manusia yang terletak di antara di dalam kandungan sampai meninggal
life span development.
Masa remaja mempunyai karakter yang berbeda dengan masa sebelumnya ataupun masa sesudahnya, sehingga menjadikan masa
remaja sebagai masa yang khas. Pada masa ini remaja akan mempunyai tugas perkembangan baru. Tugas pokok dari masa remaja adalah menjalin hubungan
yang lebih matang dengan teman sebayanya, baik pria maupun wanita. Kenyataannya, sebagian remaja masih belum mampu menciptakan hubungan
yang harmonis dengan teman sebayanya. Apabila ini dibiarkan maka akan berdampak buruk pada proses perkembangannya. Mereka akan mempunyai
sifat tertutup, egois, kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, dan kesulitan menjalin komunikasi dengan orang lain
Dalam kehidupan bersosial, setiap orang akan memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan orang di sekitarnya. Setiap orang
54 memerlukan pengakuan keberadaan dirinya dan kemampuan yang
dimilikinya. Kita juga membutuhkan dukungan dan bantuan dari setiap orang. Untuk maju, dorongan semagat dan pemantapan keputusan dapat kita peroleh
dari orang lain. Hubungan sosial yang buruk akan berpengaruh pada kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara
langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula Agus M. Hardjana, 2003: 85. Pesan dalam komunikasi
interpersonal dapat berbentuk verbal maupun non verbal. Komunikasi ini, seperti pada komunikasi pada umumnya, selalu mencakup dua unsur pokok
yaitu isi pesan dan bagaimana pesan disampaikan. Siswa yang memiliki komunikasi interpersonal rendah, akan
merasa kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman sebayanya, baik dengan teman perempuan maupun laki-laki. Padahal dengan memiliki
komunikasi interpersonal yang baik, siswa akan lebih percaya diri dalam menjalin komunikasi dengan orang lain disekitarnya dan siswa akan lebih
tenang menghadapi setiap masalah dalam bersosial. Menurut Jalaluddin Rakhmat 2005: 129-136 komunikasi
interpersonal yang baik jika memiliki rasa percaya pada orang lain, sikap suportif, dan terbuka. Rasa percaya akan terbentuk jika mereka merasa
nyaman kepada lawan bicaranya. Sikap suportif akan mengurangi prasangka negatif terhadap orang lain, sikap suportif akan tetap terbentuk jika mereka
55 saling memahami, menerima, jujur, dan mempunyai empati. Selanjutnya sikap
terbuka sangat besar pengaruhnya dalam komunikasi interpersonal yang efektif.
Komunikasi interpersonal dapat terbentuk dan berubah karena interaksi dengan lingkungan, melalui diskusi kelompok siswa dapat
berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu mereka dapat berlatih mengendalikan emosi dalam berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain
dan belajar memecahkan masalah dengan masukan dari orang lain. Situasi yang diperlukan untuk mengembangkan komunikasi interpersonal adalah
situasi komunikasi yang mendalam dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini sesuai dengan tujuan dilakukan diskusi kelompok untuk
mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan antar individu Dinkmeyer dan Muro Tatiek Romlah 2006: 89
Melalui diskusi kelompok kecil
Buzz-Group
ini seluruh anggota diskusi dapat belajar bersama-sama dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapinya. Selain itu, melalui diskusi kelompok para siswa dapat saling bertukaran pendapat, pikiran, argumen, dan pengalaman. Hal ini menjadikan
siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya. Dari pengalaman interaksi ini, komunikasi interpersonal pada siswa dapat berkembang.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dilapangan. Peneliti berasumsi komunikasi interpersonal pada siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2
Kalasan akan bisa ditingkatkan melalui metode diskusi kelompok
Buzz- Group
, melalui metode ini siswa dapat memecahkan masalah dalam bidang
56 sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Andi Ekaputra 2012 terhadap
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Depok menunjukkan bahwa pemahaman dampak tawuran dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok kecil Buzz-
Group. Berdasarkan asumsi di atas, peneliti berharap penggunaan metode diskusi kelompok kecil
Buzz-Group
untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kalasan menunjukkan hasil
yang serupa.
E. Hipotesis Tindakan