23 sebelumnya dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru dituntut dapat
membuat penilaian atau evaluasi sebagaimana diungkapkan oleh Suryosubroto 2002: 53 ada 4 tahapan penilaian dalam proses belajar mengajar, meliputi
evaluasi formatif, evaluasi sumatif, pelaporan hasil evaluasi dan pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
Indikator kinerja guru PAUD dalam penelitian ini adalah 1 kemampuan merencanakan pembelajaran: menguasai tujuan pembelajaran, pemilihan metode
pembelajaran, pemilihan sumber belajar, analisis materi pelajaran, penyusunan program semester dan tahunan, penyusunan silabus dan RPP; 2 kemampuan
melaksanakan pembelajaran: kemampuan membuka pelajaran, melaksanakan inti proses belajar mengajar, menutup pelajaran; 3 kemampuan melakukan evaluasi
dan tindak lanjut hasil pembelajaran: pelaksanaan tes, pengolahan hasil penilaian, pelaporan hasil penilaian, dan program remedial.
2. Kualifikasi Guru PAUD
Guru merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, guru harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Sebagaimana dijelaskan oleh UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 8 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa salah satu
poin penting agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik adalah memiliki kualifikasi akademik.
24 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang tertuang dalam pasal 29
menjelaskan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat D-IV atau sarjana
S1 dan latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan sertifikat profesi guru untuk PAUD. Dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 Tahun 2009 mengenai standar pendidik PAUD dijelaskan bahwa terdapat 3 pendidik PAUD yang terdiri dari
guru PAUD, guru pendamping, dan guru pengasuh. Kualifikasi dan kompetensi guru PAUD didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang mensyaratkan guru PAUD berkualifikasi minimum DIV
atau S1 program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Bagi guru PAUD jalur pendidikan
formal TK, RA, dan yang sederajat dan guru PAUD jalur pendidikan non formal TPA, KB, dan yang sederajat yang belum memenuhi kualifikasi akademik dan
kompetensi disebut Guru Pendamping dan Pengasuh. Kualifikasi guru pendamping adalah harus memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi
terakreditasi atau memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas SMA atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihanpendidikan kursus PAUD yang
terakreditasi. Selanjutnya untuk pengasuh PAUD, kualifikasi akademik minimum Sekolah Menengah Atas SMA dan sederajat.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi guru PAUD maka seseorang harus memenuhi syarat kualifikasi akademik yaitu
25 memiliki ijazah minimal sarjana S1 atau DIV dan latar belakang pendidikan tinggi
di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan sertifikat profesi guru untuk PAUD.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru PAUD