69 yang dianggap menguasai materi atau literatur dalam setiap variabel penelitian.
Melalui konsultasi dengan dosen maka angket akan perbaiki baik itu isinya, kesesuaian dengan teori ataupun dengan permasalahan yang akan diteliti sehingga
pada akhirnya angket menjadi layak digunakan sebagai alat pengukuran. Saifudin Azwar 2006: 157-158 menjelaskan bahwa koefisien validitas yang berada di
sekitar angka 0,50 dianggap lebih dapat diterima daripada koefisien reliabilitas dengan angka sama, sedangkan koefisien validitas yang kurang dari 0,30 biasanya
dianggap tidak memuaskan.
2. Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian selain harus valid juga harus reliabel atau dapat diandalkan. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen bersifat ajeg, hasilnya
tetap dan dapat digunakan siapa aja dan kapan saja. Menurut Saifudin Azwar 2006: 4 reliabilitas mempunyai arti sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Untuk menguji keandalan suatu instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach. Digunakan rumus ini karena skor instrumen menggunakan skala penilaian
kategori yang berskala 1 sampai 4. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 171 bahwa rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.
70 Arikunto 2002: 171 menyatakan bahwa rumus Alpha Cronbach sebagai
berikut:
∑
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau butir soal = jumlah varians butir
= varian total Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen kinerja guru, pemberian insentif
dan supervisi akademik oleh penilik. Purbayu Budi Santosa dan Ashari 2005: 251 menyatakan bahwa kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,60. Selanjutnya, untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas dari variabel menggunakan indeks reliabilitas pada koefisien korelasi yang dikutip
dari Suharsimi Arikunto 2002: 245, sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Agak Rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0.400 : Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat Rendah Tidak berkorelasi
Pelaksanaan uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kesahihan butir validitas dan keandalan instrument reliabilitas. Uji coba instrumen ini
dilaksanakan di PAUD Non Formal di Kecamatan Lendah terhadap 30 guru PAUD yang memiliki keadaan kurang lebih sama dengan guru PAUD lainnya di
71 Kecamatan Lendah. Hasil uji reliabilitas ini diolah menggunakan komputer
dengan program SPSS versi 16.00 yang dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Intrumen
Variabel Koefisien Alpha
Keterangan Pemberian Insentif
0,753 Reliabel
Supervisi Akademik oleh Penilik 0,935
Reliabel Kinerja Guru PAUD
0,935 Reliabel
Sumber: Olah Data SPSS Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut, instrumen pemberian insentif,
supervisi akademik oleh penilik, dan kinerja guru PAUD termasuk dalam kategori tinggi, yang berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk melakukan
penelitian.
G. Teknik Analisis Data