penelitian ini mendukung penelitian Malian, Mardianto dan Ariani 2004 yang menyatakan bahwa pendapatan perkapita berpengaruh terhadap konsumsi beras
dalam jangka pendek dan jangka panjang, di mana pendapatan perkapita yang semakin tinggi akan meningkatkan konsumsi beras domestik.
4.4.3. Harga Eceran Beras
Berdasarkan hasil analisis persamaan dalam penelitian ini, diperoleh bahwa variabel harga eceran beras di Kabupaten Deli Serdang dipengaruhi oleh suplai beras
yang dicerminkan oleh produksi beras tahun sebelumnya, permintaan beras yang dicerminkan oleh konsumsi beras dan harga eceran beras tahun sebelumnya. Variabel
konsumsi beras dan lag harga beras menunjukkan pengaruh yang positif terhadap harga eceran beras, sedangkan lag produksi beras berpengaruh negatif terhadap harga
eceran beras. Nilai koefisien determinasi R-square dari model harga eceran beras adalah
sebesar 0,8812. Artinya bahwa 88,12 harga eceran beras dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel bebas dalam model yakni konsumsi beras, lag produksi
beras dan lag harga eceran beras, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam model. Dengan menggunakan uji statistik-F terlihat
bahwa variable-variabel tersebut secara bersama-sama mempengaruhi harga beras di Kabupaten Deli Serdang pada taraf nyata 0,00.
Dari hasil uji statistik-t terlihat bahwa hanya variabel konsumsi beras yang menunjukkan pengaruh yang nyata pada taraf 0,10 sedangkan variabel lainnya yaitu
Universitas Sumatera Utara
lag produksi beras dan lag produksi beras tidak menunjukkan pengaruh yang nyata secara statistik. Hasil estimasi parameter harga eceran beras di Kabupaten Deli
Serdang dapat dinyatakan pada persamaan berikut ini. LHB = -15,758 + 1,882 LKB – 0,025 LLQB + 0,379 LLHB
2,233 -0,115
ts
1,404
ts
R
2
F-h = 22,258
= 0,8812 Keterangan : LHB
= log harga riil beras LKB
= log kebutuhan beras LLQB = log lag produksi beras
LLHB = log lag harga riil beras ts
= tidak signifikan = signifikan pada α 1.
= signifikan pada α 10.
Konsumsi beras berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap harga eceran beras. Nilai koefisien variabel sebesar 1,882 yaitu apabila terjadi peningkatan
konsumsi terhadap beras 1, maka harga eceran beras akan meningkat 1,882, ceteris paribus. Konsumsi beras bersifat elastic terhadap harga eceran beras. Dengan
tingkat konsumsi beras yang tinggi, mengakibatkan harga beras di Kabupaten Deli Serdang semakin tinggi.
Nilai koefisien variabel suplai atau dalam hal ini ditunjukkan oleh produksi beras tahun sebelumnya menunjukkan pengaruh negatif terhadap harga beras sebesar
-0,025. Artinya bahwa jika suplai atau produksi beras meningkat sebesar 1 maka
Universitas Sumatera Utara
harga beras akan turun sebesar 0,025, ceteris paribus. Hasil analisis ini sesuai dengan kondisi di lapangan bahwa jika terjadi panen raya, produksi beras meningkat
dapat menurunkan harga eceran beras dan jika pada saat musim paceklik, harga beras meningkat karena produksi beras atau ketersedian beras menurun. Akan tetapi
berdasarkan analisis statistik, variabel tersebut tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa meskipun jumlah produksi beras meningkat, namun karena
jumlah permintaan terhadap beras lebih besar daripada produksi, dapat dikatakana bahwa produksi beras tidak dapat mempengaruhi harga beras di Kabupaten Deli
Serdang. Harga eceran beras dipengaruhi pula oleh harga eceran beras tahun
sebelumnya dengan nilai koefisien varibel sebesar 0,379 namun tidak berpengaruh nyata. Hal ini mengindikasikan bahwa harga eceran beras cenderung lambat dalam
merespon berbagai perubahan situasi ekonomi yang mempengaruhinya dan dibutuhkan waktu untuk bisa menyesuaikan harga eceran beras secara tepat pada saat
terjadinya perubahan berbagai faktor ekonomi.
4.5. Uji Asumsi Klasik