Konsumsi Beras Hasil Analisis dan Pembahasan

signifikan. Dilihat dari curah hujan bulanan, maka Kabupaten Deli Serdang termasuk daerah basah, karena curah hujan bulanan pada umumnya 100 mm, kecuali bulan Pebruari. Pada daerah-daerah tertentu di Kabupaten Deli Serdang termasuk daerah landai, sehingga jika curah hujan tinggi, akan terjadi banjir sehingga akan mengurangi luas panen padi.

4.4.2. Konsumsi Beras

Konsumsi beras LKB di Kabupaten Deli Serdang dipengaruhi oleh LPDPT dan harga beras LHB. Hasil estimasi parameter diperoleh sebagai berikut: LKB = 1,940 + 0,158 LHB + 0,534 LPDPT 2,204 2,468 R 2 F-h = 53,782 = 0,9072 Keterangan : LKB = log konsumsi beras LHB = log harga riil beras LPDRB = log PDRB ts = tidak signifikan = signifikan pada α 5. = signifikan pada α 1. Nilai koefisien determinasi R-square dari model konsumsi beras adalah sebesar 0,9072, artinya 90,72 konsumsi beras dapat diterangkan oleh keragaman variable-variabel dalam model yakni harga riil beras dan pendapatan perkapita. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam model. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan uji statistik F diperoleh bahwa variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh terhadap konsumsi beras Kabupaten Deli Serdang sebesar pada taraf nyata 0,01. Hasil analisis persamaan menunjukkan variabel harga beras berpengaruh positif tehadap konsumsi beras. Hal ini mengindikasikan, walaupun harga beras naik, konsumsi beras tetap meningkat di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini juga disebabkan bahwa masyarakat di Kabupaten Deli Serdang secara khusus dan Sumatera Utara secara umum mengkonsumsi beras sebagai bahan makan pokok dan utama dan relatif tidak ada substitusinya. Sehingga dengan demikian, walaupun harga beras naik, tetapi untuk kebutuhan pokok tetap harus mengkonsumsi beras. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,158, maka apabila harga beras naik 1, maka konsumsi beras akan meningkat sebesar 0,158, ceteris paribus. Variabel pendapatan perkapita menurut hasil analisis juga menunjukkan pengaruh yang positif terhadap konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin tinggi pendapatan maka konsumsi terhadap beras semakin meningkat, sebaliknya jika pendapatan turun, maka konsumsi terhadap beras juga akan turun. Nilai koefisien variabel pendapatan perkapita yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 0,534 artinya jika pendapatan perkapita naik 1, maka konsumsi beras naik sebesar 0,543 dalam satu tahun, ceteris paribus. Pengaruh tersebut secara statistik adalah signifikan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan perkapita akan mempengaruhi tingkat konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang. Hasil Universitas Sumatera Utara penelitian ini mendukung penelitian Malian, Mardianto dan Ariani 2004 yang menyatakan bahwa pendapatan perkapita berpengaruh terhadap konsumsi beras dalam jangka pendek dan jangka panjang, di mana pendapatan perkapita yang semakin tinggi akan meningkatkan konsumsi beras domestik.

4.4.3. Harga Eceran Beras