Konsumsi Beras Harga Eceran Beras Definisi Operasional

LLAPt = b + b 1 LLAI + b 2 LHG + b 3 LHPU+ b 4 Keterangan: LCH + ε LLAP t LLAI : log luas areal panen padi tahun ke t ha t LHG : log luas areal irigasi tahun ke t Ha t LHPU : log harga riil gabah di tingkat petani tahun ke t Rpkg t LCH : log harga riil pupuk urea tahun ke t Rpkg t b : log curah hujan tahun ke t mmth b : Intersep i ε : error : Koefisien regresi i = 1,2,3,4

c. Konsumsi Beras

Konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang diduga dipengaruhi oleh harga riil beras, dan pendapatan perkapita. Variabel pendapatan perkapita diduga berpengaruh positif terhadap konsumsi beras. Semakin tinggi pendapatan perkapita, maka konsumsi beras akan semakin meningkat. Sedangkan variabel harga beras diduga berpengaruh negatif terhadap konsumsi beras. Jika harga beras tinggi, maka konsumsi beras akan berkurang. Fungsi konsumsi beras dapat dirumuskan sebagai berikut: KB t Berdasarkan fungsi tersebut, maka persamaan jumlah konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang dapat dirumuskan sebagai berikut: = f HB, PDPT LKB t = b + b 1 LHB + b 2 LPDPT + ε Universitas Sumatera Utara Keterangan: LKB t LHB : Log konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang tahun ke t ton t LPDPT : Log harga riil beras tahun ke t Rpkg t ε : error : Log pendapatan perkapita tahun ke t Rp jutath

d. Harga Eceran Beras

Harga riil eceran beras dipengaruhi oleh konsumsi beras, produksi beras satu tahun sebelumnya lag produksi beras dan harga eceran beras satu tahun sebelumnya lag harga eceran beras. Variabel konsumsi beras dan harga beras tahun lalu diduga berpengaruh posotif terhadap harga besar. Semakin tinggi konsumsi beras dan harga eceran beras tahun lalu maka harga eceran beras akan semakin tinggi. Sedangkan variabel produksi beras tahun sebelumnya berpengaruh negatif terhadap harga beras.Artinya jika produksi beras meningkat maka harga beras akan turun. Hubungan tersebut dirumuskan dalam bentuk fungsi sebagai berikut: HB t Berdasarkan fungsi tersebut, maka persamaan harga eceran beras di Kabupaten Deli Serdang dapat dirumuskan sebagai berikut = f KB, LQB, LHB LHB t = b + b 1 LKB + b 2 LLQB + b 3 LLHB + ε Universitas Sumatera Utara Keterangan: LHB t LKB : Log harga riil eceran beras tahun ke t RpKg t LLQB : Log jumlah konsumsi beras tahun ke t Kg t LHB : Lag log produksi beras tahun ke t ton t ε : error : Lag log harga riil eceran beras tahun t RpKg

3.4. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dari variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka berikut ini dijelaskan perihal batasan operasional sebagai berikut: 1. Ketersediaan beras adalah jumlah produksi beras yang dihasilkan dikurangi dengan jumlah konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang ton. 2. Luas tanam padi adalah satuan luas sawah yang ditanami padi dalam satu tahun ha. 3. Produktivitas padi adalah produksi padi yang diperoleh untuk setiap hektar luas lahan sawah. Produksi padi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah padi sawah tonha. 4. Konsumsi beras adalah jumlah beras yang dikonsumsi masyarakat di suatu daerah tontahun. 5. Harga riil beras adalah harga beras yang dibayar oleh masyarakat untuk membeli sejumlah tertentu beras Rpkg. 6. Harga riil pupuk ureal adalah harga pupuk yang dibayar oleh petani untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh pupuk urea Rpkg. 7. Pengembangan wilayah adalah suatu upaya untuk memperkecil kesenjangan pertumbuhan dan kesenjangan kesejahteraan antar wilayah. Indikator pengembangan wilayah dalam penelitian ini adalah ketersediaan beras di Kabupaten Deli Serdang untuk mendukung kegiatan kehidupan masyarakat dalam hal ini konsumsi beras di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Profil Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah dari 33 KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Dulu wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan kesultanan yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan. Kabupaten Deli Serdang mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu kota Medan yang menjadi ibukota Provinsi Sumatera Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi di samping berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 km 2 Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena kota Medan, Tebing Tinggi dan Binjai yang berada didaerah perbatasan pada beberapa waktu yang terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung. 37 Universitas Sumatera Utara