Fungsi Hak Tanggungan Untuk Memberikan Perlindungan 1. Subyek dan Obyek Hak Tanggungan

56

BAB III UPAYA PERLINDUNGAN BANK TERHADAP AKIBAT PEMECAHAN

SERTIPIKAT YANG SEDANG TERIKAT HAK TANGGUNGAN

A. Fungsi Hak Tanggungan Untuk Memberikan Perlindungan 1. Subyek dan Obyek Hak Tanggungan

Guna terlaksananya Hak Tanggungan diperlukan adanya pihak -pihak subjek dan suatu jaminan objek. Keduanya merupakan unsur yang harus ada didalam Hak Tanggungan, subjek tanpa objek maka Hak Tanggungan tidak akan bisa berjalan, begitu juga sebaliknya. Subyek Hak tanggungan adalah para pihak yang terlibat didalam hak tanggungan ini yaitu khususnya pemberi Hak Tanggungan dan pemegang Hak Tanggungan. Dalam Pasal 8 disebutkan bahwa Pemberi Hak Tanggungan adalah orang-perseorangan atau badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap obyek Hak Tanggungan yang bersangkutan. Kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap obyek Hak Tanggungan tersebut harus ada pada pemberi Hak Tanggungan pada saat pendaftaran Hak Tanggungan dilakukan. Karena lahirnya Hak Tanggungan adalah pada saat didaftarkannya Hak Tanggungan, maka kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap obyek Hak Tanggungan diharuskan ada pada pemberi Hak Tanggungan pada saat pembuatan buku tanah Hak Tanggungan. Untuk itu harus Universitas Sumatera Utara dibuktikan keabsahan kewenangan tersebut pada saat didaftarkannya Hak Tanggungan yang bersangkutan. Pemberi Hak Tanggungan bisa debitor sendiri, bisa pihak lain dan bisa juga debitor pihak lain. Pihak lain tersebut bisa pemegang hak atas tanah yang dijadikan jaminan namun bisa juga pemilik bangunan, tana man danatau hasil karya yang ikut dibebani Hak Tanggungan. 60 Jadi apabila Hak Tanggungan dibebankan pada hak atas tanah berikut benda-benda lain bangunan, tanaman danatau hasil karya milik orang perseorangan atau badan hukum lain daripada pemegang hak a tas tanah, maka hak pemberi Hak Tanggungan adalah pemegang hak atas tanah bersama -sama pemilik benda tersebut, yang hal ini wajib disebut dalam APHT yang bersangkutan. Dalam Pasal 9 dinyatakan bahwa pemegang Hak Tanggungan adalah orang perseorangan atau badan hukum yang berkedudukan sebagai pihak yang berpiutang. Karena Hak Tanggungan sebagai lembaga jaminan hak atas tanah tidak mengandung kewenangan untuk menguasai secara fisik dan menggunakan tanah yang dijadikan jaminan, tanah tetap berada dalam penguas aan Pemberi Hak Tanggungan kecuali dalam keadaan yang disebut dalam Pasal 11 ayat 2 huruf c. Maka Pemegang Hak Tanggungan dapat dilakukan oleh Warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia dan dapat pula oleh warga Negara asing atau badan hukum asing . Adapun objek dari Hak Tanggungan dalam Pasal 4 ayat 1 disebutkan bahwa hak atas tanah yang dapat dibebani Hak Tanggungan adalah Hak Milik, Hak Guna 60 Kashadi, Op.cit., hal.30 Universitas Sumatera Utara Usaha, dan Hak Guna Bangunan. Dalam penjelasan ayat 1, yang dimaksud dengan Hak Milik, Hak Guna Usaha , dan Hak Guna Bangunan adalah hak -hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UUP A. Hak Pakai atas Tanah Negara dalam UUPA tidak ditunjuk sebagai obyek Hak Tanggungan, karena pada saat itu tidak wajib didaftar dan karenanya tidak memenuhi syarat publisitas untuk dapat dijadikan jaminan utang. Dalam ketentuan Pasal 4 ayat 2 UUHT, Hak Pakai atas Tanah Negara tersebut ditunjuk sebagai obyek Hak Tanggungan. Menurut penjelasan Pasal 4 ayat 2 disebutkan bahwa Hak Pakai yang dapat dijadikan obyek Hak Tanggungan adalah Hak Pakai atas Tanah Negara yang dapat dipindahtangankan baik kepada orang perorangan maupun badan hukum yang dalam keputusan pemberiannya telah ditetapkan jangka waktu penggunaannya. Untuk dapat dibebani hak jaminan atas tanah, oby ek Hak Tanggungan bersangkutan harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu : 61 a. Dapat dinilai dengan uang, b. Termasuk hak yang didaftar dalam daftar umum, c. Mempunyai sifat dapat dipindahtangankan, d. Memerlukan penunjukan oleh undang -undang. Sebagaimana telah dikemukakan dalam penjelasan umum dari UUHT, 2 unsur mutlak dari hak atas tanah yang dapat dijadikan obyek Hak Tanggungan adalah : 62 61 Mariam Darus Badrulzaman, Buku II Kompilasi Hukum Jaminan, Mandar Maju , Bandung, 2004, hal. 26 62 Hasil wawancara dengan Sigit Rachmawan Adhi, Kepala Seksi Survey Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan kota Medan Universitas Sumatera Utara 1 Hak tersebut sesuai ketentuan yang berlaku wajib didaftar dalam daftar umum, dalam hal ini pada Kantor Pertanahan. Unsur ini berkaitan dengan kedudukan diutamakan preferent yang diberikan kepada kreditor pemegang Hak Tanggungan terhadap kreditor lainnya. Untuk itu harus ada catatan mengenai Hak Tanggungan tersebut pada buku tanah dan sertifikat hak atas tanah yang dibebaninya, sehingga setiap orang dapat mengetahui asas publisitas, 2 Hak tersebut menurut sifatnya harus dapat dipindahtangankan, sehingga apabila diperlukan dapat direalisasi untuk membayar utang yang dijamin pelunasannya. Hak Milik yang sudah diwakafkan tidak dapat dibebeni Hak Tanggungan, karena sesuai dengan hakikat perwakafan, hak milik yang demikian sudah dikekalkan sebagai harta keagamaan. Sejalan dengan itu, hak atas tanah yang dipergunakan untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainnya juga tidak dapat dibebani Hak Tanggungan. Demikian juga hak pengelolaan tidak dapat dibebani Hak Tanggungan, karena menurut sifatnya tidak dapat dipindah tangankan. Pasal 27 UUHT ditegaskan pula bahwa, ketentuan undang -undang ini berlaku juga terhadap pembebanan hak jaminan atas Rumah Susun dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang didirikan di atas tanah Hak Pakai atas tanah negara. Dari uraian tesebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dapat dijadikan obyek dari Hak Tanggungan meliputi : a Yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat 1 ; 1 Hak Milik, Universitas Sumatera Utara 2 Hak Guna Bangunan, 3 Hak Guna Usaha b Yang disebutkan dalam Pasal 4 ayat 2 : Hak Pakai atas tanah negara yang menurut ketentuan yang berlaku wajib didaftar dan menurut sifatnya dapat dipindah tangankan. c Yang disebutkan dalam Pasal 27 1 Rumah Susun yang berdiri diatas tanah Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang diberikan oleh Negara. 2 Hak Milik atas Satuan Rumah Susun, yang bangunannya berdiri di atas Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang diberikan oleh Negara.

2. Pembebanan Hak Tanggungan Mengutamakan Perlindungan Hukum