Keaslian Penelitian Kerangka Teori dan Konsepsi

akan menentukan nilai-nilai dari penelitian tersebut. Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian untuk meraih gelar Magister Kenotariatan pada Sekolah Pasca Sarjana, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. b. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan cakrawala berpikir dalam bidang Pertanahan, khususnya dalam bidang Pemecahan Sertipikat. c. Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam kaitannya dengan bentuk perlindungan hukum terhadap kreditor dalam perjanjian kredit dengan jaminan Hak Tanggungan. 2. Secara praktis Diharapkan agar penulisan yang dilakukan dapat memberikan kontribusi kepada pihak yang berkepentingan, khusus pada m asyarakat instansi-instansi yang terkait, Perbankan dan Praktisi Kenotariatan.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan informasi dan data yang dimiliki serta penelusuran yang dilakukan di kepustakaan di Sekolah Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Medan , judul yang diangkat ini belum ada yang melakukan penelitian terhadap masalah tersebut sebelumnya , oleh karena itu penelitian ini adalah asli dan untuk itu dapat dipertanggung jawabkan secara Universitas Sumatera Utara akademik. Namun demikian terdapat beberapa judul yang membahas mengenai hak tanggungan, antara lain : 1. Rini Widiastuti, NIM 057005042, mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum Program Pascasarjana USU, d engan judul “Kedudukan Jaminan H ak Atas Tanah Sebagai Objek Hak Tan ggungan Dalam Pemberian Kredit”, dengan permasalahan yang diteliti adalah : a. Bagaimana kedudukan hak atas tanah sebagai objek jaminan Hak Tanggungan? b. Bagaimana kekuatan eksekutorial grosse yang terdapat pada sertfikat Hak Tanggungan dan proses eksekusinya jika terjadi kredit macet? 2. Yenni, NIM : 067011107, mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum Progra m Pascasarjana USU, dengan judul “Analisis Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor Menurut Undang -Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda -Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah ”, dengan permasalahan yang diteliti adalah : a. Apakah pengikatan hak tanggungan atas tanah beserta benda -benda yang berkaitan dengan tanah telah sesuai dengan prosedur yang berlaku? b. Adakah perlindungan terhadap kreditor dalam hal kredit yang diberikan dijamin dengan hak tanggungan atas tanah, sehubungan dengan keberadaan Undang-Undang Hak Tanggungan? Universitas Sumatera Utara c. Apakah eksekusi hak tanggungan atas tanah dapat dilakukan sesuai dengan undang-undang yaitu pelaksanaan eksekusi hak tanggungan apabila debitor wanprestasi?

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka Teori Teori adalah untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi. 12 Landasan teori merupakan cir i penting bagi penelitian ilmiah untuk mendapatkan data. Teori merupakan alur penalaran atau logika yang terdiri dari seperangkat konsep atau variabel, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. 13 Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir -butir pendapat, teori, tesis mengenai sesuatu kasus atau permasalahan problem yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis. 14 Penelitian ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah. Oleh karena itu teori yang dipakai adalah teori kepastian hukum. Dalam pengertian teori kepastian hukum yang oleh Roscue Pound dikatakan bahwa adanya kepastian hukum memungkinkan adanya “ Predictability”. 15 Dengan demikian kepastian hukum mengandung 2 dua pengertian, yang pertama adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan kedua berupa keamanan bagi indivi du dari kesewenangan 12 M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian , CV. Mandar Maju, Bandung, 1994, hal.80 13 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hal. 194 14 M. Solly Lubis, Loc.cit.. 15 Pieter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hal.158 Universitas Sumatera Utara pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh Negara terhadap individu. Bertalian dengan judul penelitian, bahwa teori ini sejalan dengan ma ksud dan tujuan dari ketentuan-ketentuanperaturan-peraturan tentang pertanahan, yaitu untuk memberikan keamanan bagi setiap individu yang memiliki hak -hak atas tanah. Sedangkan Van Kant mengatakan bahwa hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap - tiap manusia agar kepentingan-kepentingan itu tidak diganggu. Bahwa hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. 16 Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, pemerintah wajib mendaftar seluruh bidang tanah di wilayah Indonesia baik dengan pendekatan sistematis maupun sporadis. Melalui program pendaftaran tanah tersebut, masyarakat baik perorangan maupun badan hukum dap at memperoleh sertipikat hak atas tanah. Masyarakat yang telah memperoleh sertipikat hak atas tanah dapat berpartisipasi secara aktif dalam memanfaatkan tanahnya secara optimal. Selain itu, tanah yang ber sertipikat dapat digunakan untuk mengurangi potensi sengketa kepemilikan tanah dan dapat digunakan sebagai jaminan kredit. 16 C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002, hal. 44 Universitas Sumatera Utara Peranan sertipikat hak atas tanah bagi masyarakat secara khusus dan terhadap pembangunan ekonomi daerah secara umum dapat dilihat dari kegiatan pendaftaran pembebanan hak tanggungan un tuk kredit usaha di Kantor Pertanahan KabupatenKota. Pada umumnya semakin berkembang perekonomian suatu wilayah, semakin besar pula volume hak tanggungan tersebut. Masyarakat secara individu ataupun secara berkelompok juga turut berperan dalam pembangunan Nasional di segala bidang dengan berbagai variasi kegiatan. Di bidang properti juga banyak memberikan peranan untuk meningkatkan pendapatan Negara dan erat sekali kaitannya dengan hak atas tanah yang dijadikan jaminan dalam melakukan kegiatan membangun nya. Pengembang Developer dapat menjadikan hak atas tanah yang telah didaftarkan atau sertipikat untuk dijadikan jaminan dalam hal mengambil dana untuk kegiatan pembangunan pada Bank. Untuk kepentingan pengembalian dana bank, maka oleh bank hak atas tana h tersebut dipasang hak tanggungan. Sebaliknya pengembang Developer, terhadap hak atas tanah tersebut yang diatasnya dibangun bangunan -bangunan perumahan adakalanya diperlukan pemecahan hak atas tanahnya atau pemecahan sertipikatnya sesuai dengan luas ta nah yang diatasnya terdapat bangunan. Oleh karena itu fungsi dari teori tersebut dipakai dalam penelitian ini selain memberikan kepastian hukum terhadap hak atas tanah yang dijadikan jaminan dalam pembebanan hak tanggungan juga memberikan perlindungan ter hadap pihak Bank Universitas Sumatera Utara sebagai pemberi dana kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengembangan pembangunan. 2. Konsepsi Suatu konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti, akan tetapi merupakan suatu abstraksi dari gejala tersebut. Gejala itu sendiri d inamakan fakta, sedangkan konsep merupakan suatu uraian mengenai hubungan -hubungan dalam fakta tersebut. 17 Konsep merupakan bagian terpenting dari pada teori. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realita. 18 Samadi Surya Brata memberikan arti khusus mengenai pengertian konsep, yaitu sebuah konsep berkaitan dengan defenisi operasional. Defenisi operasional perlu disusun, untuk memberi pengertian yang jelas atas masalah, tidak boleh memiliki makna ganda. 19 Selain itu, konsepsi juga digunakan untuk memberikan pegangan pada proses penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu dirumuskan serangkaian definisi operasional atas beberapa variabel yang digunakan. Selanjutnya untuk menghindari terjadinya salah pengertian dan pemahaman yang berbeda tentang tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka kemudian konsepsi dalam bentuk definisi operasional sebagai berikut : 17 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 1986, hal. 132 18 Masri Singarimbun dkk. Metode Penelitian Survey , LP3ES, Jakarta, 1989, hal.34 19 Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hal. 31 Universitas Sumatera Utara a. Sertipikat Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, memberikan pengerti an tentang sertipikat, sertipikat adalah surat tanda bukti hak yang terdiri dari salinan Buku Tanah dan Surat ukur, diberi sampul dijilid menjadi satu, yan g bentuknya ditetapkan Menteri Agraria. 20 Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, Sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaiman a dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing -masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. 21 b. Pemecahan Pemecahan adalah sebuah proses, cara atau perbuatan memecah atau memecahkan. 22 Pengertian pemecahan dalam judul ini ialah proses, cara atau perbuatan memecah atau memecahkan suatu surat tanda bukti hak yang sudah dibukukan menjadi beberapa bagian yang masing -masing merupakan satuan bidang baru dengan status hukum yang sama dengan bidang tanah semula. c. Hak Tanggungan Hak tanggungan, menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang -Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas T anah Beserta Benda-benda yang 20 H.Ali Achmad Chomzah, Hukum Pertanahan, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2002, hal123 21 Gunardi Markus Gunawan, Himpunan Peraturan tentang Kenotariatan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, hal. 133 22 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , Pustaka Ilmu, Jakarta, 2001, hal. 478 Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan tanah, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang -Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda -benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor- kreditor lain. 23 Dari rumusan tersebut dapat diketahui bahwa pada dasarnya suatu hak tanggungan adalah suatu bentuk jaminan pelunan utang, dengan hak mendahulu, dengan objek jaminannya berupa hak -hak atas tanah yang diatur dalam Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok -Pokok Agraria.

G. Metode Penelitian 1.