Saran KESIMPULAN DAN SARAN

penumpang mengalami masalah terhadap tiketnya agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kejelasan status tiket penumpang tersebut.

B. Saran

Saran-saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. PT. Eric DirgantaraTour Travelsebaiknya dapat lebih baik menangani pembatalan dan ketidakberangkatan penumpang sebab dengan bertanggung jawab dan menangani penumpang tersebut dengan baik, maka penumpang akan mau datang kembali untuk membeli tiket di travel tersebut. PT.Eric DirgantaraTour Travelperlu menjaga dan mempertahankan produk-produk pendukung yang dapat menambah keunggulannya seperti memberikan harga yang relatif terjangkau pada saat peak seasondimana pada masa itu merupakan masa puncak kenaikan harga tiket pesawat, memperbanyak penyediaan jasa transportasi dari dan ke bandara serta pelabuhan, beroperasi 15 jam setiap harinya dan inovasi-invoasi lainnya yang dapat meningkatkan kenyamanan bagi penumpang. Dengan adanya hal tersebut terutama harga tiket yang relatif lebih murah atau terjangkau bagi para penumpang maka PT. Eric DirgantaraTour Travelmampu bersaingdengan biro perjalanan lainnya. 2. Maskapai penerbangan seharusnya lebih memerhatikan bagaimana kekurangan yang masih banyak diberikan kepada penumpang. Karena kurangnya realisasi dari undang-undang yang berkaitan dengan penerbangan, maka pihak maskapai penerbangan sering dianggap tidak bertanggung jawab Universitas Sumatera Utara terhadap penumpang bahkan dianggap menerlantarkan penumpang akibat ketidaksesuaian jadwal keberangkatan yang sudah ditentukan dengan jam keberangkatan yang dilaksanakan. Pihak maskapai penerbangan juga kurang peka terhadap para penumpang yang terlantar dari menunggu jam keberangkatan pesawat dimana pelayanan yang diberikan terhadap penumpang selama menunggu baik makanan, minuman, tempat penginapan dan pemberlakuan uang tike tkembali apabila penerbangan sudahmelewati jam keberangkatan hingga berjam-jam kurang diberlakukan sehingga menyebabkan kemarahan, kekesalan dan keamukan dari pihak penumpang terhadap maskapai penerbangan agar penumpang dapat berpikir bijak bahwa kesalahan bukan pada pihak travel. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Foster , Dennis L. 2000. First Class An Introduction to Travel and Tourism

Dokumen yang terkait

Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditinjau Dari Persektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum)

10 119 83

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Terhadap Penumpang Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

3 100 84

Pengoplosan Beras Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

11 144 123

Perlindungan Hukum terhadap Penumpang yang Dirugikan oleh Maskapai Penerbangan Dalam Negeri yang Mengalami Penundaan Keberangkatan (Delay) Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2

1 6 43

TANGGUNG JAWAB HUKUM APOTEKER TERHADAP PASIEN SELAKU KONSUMEN AKIBAT KELALAIAN PEMBERIAN OBAT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TEN.

0 0 2

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG DALAM KECELAKAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 0 13

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUMPANG JASA ANGKUTAN UMUM KERETA API DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

4 32 119

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN - Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 33