Pengapuran Persiapan dan Penanaman Bahan Tanaman Penjarangan Pemupukan Pemeliharaan

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam uji F pada taraf 5 . Jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan melakukan uji jarak berganda Duncan Du ncan’s multiple range test dan pola hubungan persamaan regresi. 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Lahan Kegiatan diawali dengan pengambilan contoh tanah untuk analisis kimia tanah di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Kegiatan dilanjutkan dengan pembersihan lahan dari gulma dan pengolahan tanah. Selanjutnya dibuat petakan dengan ukuran 1,0 m x 1,0 m sebanyak 108 petakan dengan luas lahan 200 m 2 . Jarak antar blok 100 cm, jarak antar petak utama 100 cm dan jarak antar plot 50 cm.

3.4.2. Pengapuran

Pengapuran dilakukan satu minggu sebelum penanaman untuk menaikkan pH dari 5,33 ke 6 berdasarkan hasil analisis tanah. Jumlah dolomit yang diberikan ke tanah adalah 1,5 tonha atau 150 gplot.

3.4.3. Persiapan dan Penanaman Bahan Tanaman

Bahan tanaman yang digunakan yaitu bibit pegagan aksesi Pantai Labu Deli Serdang. Tanaman induk ditumbuhkan selama dua setengah bulan sampai membentuk stolon satu yang telah memiliki akar yang kokoh dimana stolon satu ini yang akan digunakan sebagai bibit. Tujuannya adalah untuk menghasilkan Universitas Sumatera Utara keseragaman bibit. Jarak tanam yang digunakan saat persiapan bahan tanaman untuk memperoleh stolon satu adalah 40 cm x 40 cm.

3.4.4. Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan meninggalkan stolon 1 yang ada pada tiap plot sedangkan tanaman induk dan stolon lainnya dibongkar. Populasi tanaman pada satu petakan adalah 4 tanaman sehingga jumlah bibit yang dipakai adalah 432 bibit juga dilakukan penentuan tanaman sampel.

3.4.5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan saat penanaman dengan dosis P sesuai perlakuan, sepertiga dosis Urea 300 kgha dan dosis KCl 220 kgha. Pupuk diaplikasikan pada larikan di sekitar lubang tanam. Pada saat tanaman berumur 20 dan 40 hari setelah tanam HST dilakukan pemupukan Urea kembali, masing-masing sepertiga dosis.

3.4.6. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman, penyulaman tanaman dan penyiangan gulma. Penyiraman dilakukan pada sore hari dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Penyulaman dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan menggunakan bibit yang disediakan terpisah. Penyiangan gulma dilakukan tiap hari secara manual yaitu dengan mencabut langsung dengan tangan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan pada penelitian ini bila ada hama dan penyakit penting yang menyerang tanaman. Universitas Sumatera Utara

3.4.7. Aplikasi Metil Jasmonat