Grafik perkembangan jumlah stolon tanpa pemberian fosfor F , dengan
pemberian fosfor 18 kg P
2
O
5
ha F
1
, 36 kg P
2
O
5
ha F
2
dan 54 kg P
2
O
5
ha F
3
dapat dilihat pada Gambar 4.29.
Gambar 4.29. Grafik Perkembangan Jumlah Stolon stolon pada Perlakuan Tanpa
Pemberian Fosfor F , dengan Pemberian Fosfor 18 kg P
2
O
5
ha F
1
, 36 kg P
2
O
5
ha F
2
dan 54 kg P
2
O
5
ha F
3
4.1.9. Kandungan Klorofil
Data kandungan klorofil dan sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 25, 26 dan 27. Dari analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa faktor perlakuan umur
panen U, metil jasmonat J, pemupukan fosfor F dan interaksi dua faktor, umur panen dan pemberian metil jasmonat UxJ, umur panen dan pemberian
fosfor UxF dan pemberian jasmonat dan pemupukan fosfor JxF ataupun interaksi tiga faktor perlakuan umur panen, metil jasmonat dan pemberian pupuk
UxJxF tidak nyata mempengaruhi kandungan klorofil daun pegagan. Meskipun tidak berbeda nyata secara statistik terhadap kandungan klorofil, namun tendensi
dari perbedaan angka rataan masih terlihat adanya perbedaan kandungan klorofilnya seperti yang terdapat pada Tabel 4.11 di bawah ini.
Umur MST
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Rataan Jumlah Klorofil pada Perlakuan Umur Panen, Metil Jasmonat dan Pemupukan Dosis Fosfor
Perlakuan Jumlah Klorofil
U
1
= 56 HST 36,151
U
2
= 70 HST 37,121
U
3
= 84 HST 35,597
Rataan 36,290
J = 0 µM
35,789 J
1
= 100 µM 36,500
J
2
= 200 µM 36,581
Rataan 36,290
F = 0 P
2 5
kgha 35,243
F
1
= 18 P
2 5
kgha 36,065
F
2
= 36 P
2 5
kgha 36,444
F
3
= 54 P
2 5
kgha 37,407
Rataan 36,290
Dari Tabel 4.11. walaupun tidak berbeda nyata dari masing-masing perlakuan, namun kandungan klorofil tanaman pegagan tertinggi akibat perlakuan
umur panen U terdapat pada umur panen 70 HST U
2
, pemberian metil jasmonat 200 µM J
2
dan dosis pemupukan fosfor 54 P
2 5
kgha F
3
.
4.1.10. Kadar Air Panen
Data kadar air panen dan sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 28, 29 dan 30. Dari analisis sidik ragam Lampiran 30 dapat dilihat bahwa faktor
perlakuan umur panen U, metil jasmonat J, pemupukan fosfor F dan interaksi dua faktor, umur panen dan pemberian metil jasmonat UxJ, umur panen dan
pemberian fosfor UxF dan pemberian jasmonat dan pemupukan fosfor JxF ataupun interaksi tiga faktor perlakuan umur panen, metil jasmonat dan pemberian
pupuk UxJxF tidak nyata mempengaruhi kadar air panen. Rataan kadar air panen dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Rataan Kadar Air Panen pada Perlakuan Umur Panen, Metil Jasmonat dan Pemupukan Dosis Fosfor
Perlakuan Kadar Air Panen
U
1
= 56 HST 88,492
U
2
= 70 HST 90,044
U
3
= 84 HST 87,239
Rataan 88,592
J = 0 µM
89,039 J
1
= 100 µM 88,606
J
2
= 200 µM 88,130
Rataan 88,592
F = 0 P
2 5
kgha 88,424
F
1
= 18 P
2 5
kgha 88,430
F
2
= 36 P
2 5
kgha 88,681
F
3
= 54 P
2 5
kgha 88,833
Rataan 88,592
Dari Tabel 4.12. walaupun tidak berbeda nyata dari masing-masing perlakuan, namun kadar air panen pegagan tertinggi akibat perlakuan umur panen
U terdapat pada umur panen 70 HST U
2
, pada perlakuan metil jasmonat terdapat pada 0 µM J
dan dosis pemupukan fosfor 54 P
2 5
kgha F
3
.
4.1.11. Analisis Kandungan Fosfor pada Jaringan Tanaman