4.1.4. Total Luas Daun cm
2
Data total luas daun cm
2
pada umur pengamatan 1-12 MST dapat dilihat pada Lampiran 4, 5, 6, 16, 17 dan 18. Analisis sidik ragam Lampiran 6 dan 18
dapat dilihat bahwa faktor perlakuan metil jasmonat J umur 8-12 MST dan pemupukan fosfor F pada umur pengamatan 1-2 dan 5-7 MST tidak nyata
pengaruhnya dan hanya pada umur pengamatan 3-4 MST nyata pengaruhnya. Interaksi metil jasmonat dan pemupukan fosfor JxF umur pengamatan 8 MST,
nyata pengaruhnya terhadap total luas daun. Rataan total luas daun cm
2
umur pengamatan 8-12 MST perlakuan metil jasmonat J dan perlakuan pemupukan Fosfor F pengamatan umur 1-12 MST
dan uji bedanya pada umur 3-4 MST disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Uji Beda Rataan Total Luas Daun cm
2
Umur Pengamatan 8-12 MST pada Perlakuan Umur Panen, Metil Jasmonat dan Pemupukan Dosis
Fosfor Umur 1-12 MST
Perlakuan Total Luas Daun cm
2
pada Umur MST 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
U
1
= 56 HST
241,098
U
2
= 70 HST
233,406 205,800
173,417
U
3
= 84 HST
194,454 190,687
169,102 146,766
133,740
J = 0 µM
211,457 211,073
182,479 183,340
181,193
J
1
= 100 µM
256,136 225,430
226,431 208,043
200,678
J
2
= 200 µM
201,366 201,082
174,707 169,899
166,384 F
= 0 kg P
2 5
ha
33.438 47.894
46.142b 67.635b
93,799 134,113
170,873
200,474 205,619
193,617 169,613
167,224 F
1
= 18 kg P
2 5
ha
35.436 50.770
61.352a 96.883a
107,051 157,230
194,160
222,855 209,381
194,882 196,828
185,733 F
2
= 36 kg P
2 5
ha
33.166 56.089
56.684a 81.588ab
125,032 169,484
202,900
245,123 245,406
210,174 205,382
205,195 F
3
= 54 kg P
2 5
ha
32.068 52.540
64.218a 87.049ab
113,400 152,533
184,385
223,493 189,708
179,484 176,553
172,854
Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.5. perlakuan metil jasmonat terhadap rataan total luas daun terluas diperoleh pada pemberian metil jasmonat 100 µM J
1
untuk pengamatan 8-12 MST.
Hasil uji beda rataan dosis pemupukan fosfor pengamatan 3 MST terhadap total luas daun terluas 7,937 ± 64,218 cm
2
diperoleh pada pemupukan fosfor 54 P
2 5
kgha F
3
berbeda tidak nyata dengan pemupukan fosfor 18 P
2 5
kgha F
1
7,800 ± 61,352 cm
2
diikuti pemupukan fosfor 36 P
2 5
kgha F
2
7,427 ± 56,684 cm
2
dan total luas daun terendah ditemukan tanpa pemupukan fosfor F
6,706 46,142 cm
2
. Total luas daun terluas pada umur 4 MST justru terjadi pada pemupukan
fosfor 18 P
2 5
kgha F
3
9,663 ± 96,883 cm
2
yang berbeda tidak nyata dengan pemupukan fosfor 54 P
2 5
kgha F
1
9,128 ± 87,049 cm
2
diikuti pemupukan fosfor 36 P
2 5
kgha F
2
8,817 ± 77,7 cm
2
dan total luas daun terendah adalah tanpa pemupukan fosfor F
8,027 ± 67,635 cm
2
. Pengaruh pemberian pemupukan fosfor terhadap total luas daun umur 3
dan 4 MST adalah kuadratik seperti pada Gambar 4.12. berikut. Pada Gambar 4.12 b diperoleh, pemupukan fosfor 34,45 P
2 5
kgha terjadi peningkatan total luas daun dengan Y maksimum total luas daun 9,4 ± 94,3 cm
2
dan total luas daun menurun apabila pemberian fosfor ditingkatkan. Pola yang sama terdapat
juga pada pengamatan 3 MST.
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 4.12. Grafik Pengaruh Dosis Pemupukan Fosfor terhadap Total Luas Daun cm
2
Umur 3 MST a dan 4 MST b
Uji beda rataan kombinasi metil jasmonat dan pemupukan fosfor JxF umur pengamatan 8 MST disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Uji Beda Rataan Luas Daun cm
2
Umur Pengamatan 8 MST pada Interaksi Perlakuan Pemberian Metil Jasmonat dan Pemupukan
Fosfor
Metil Jasmonat J
Pemupukan Fosfor F Rataan
F
0 kg P
2 5
ha F
1
18 kg P
2 5
ha F
2
36 kg P
2 5
ha F
3
54 kg P
2 5
ha J
= 0 µM
172,309b 274,898ab
228,047ab 170,574b
211,457 J
1
= 100 µM
266,264ab 170,857b
339,891a 247,532ab
256,136 J
2
= 200 µM
162,848b
222,811ab 167,431b
252,375ab
201,366 Rataan
200,474 222,855
245,123 223,494
Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Berganda
Duncan = transformasi X+0,5
12
Tabel 4.6. umur pengamatan 8 MST terhadap luas daun, terluas diperoleh pada perlakuan pemberian metil jasmonat 100 µM dan pemupukan fosfor 36 kg
P
2 5
ha J
1
F
2
17,621 ± 339,891 cm
2
dan berbeda tidak nyata tanpa pemberian
Universitas Sumatera Utara
metil jasmonat 0 µM dan pemupukan fosfor 18 kg P
2 5
ha J F
1
15,843 ± 266,898 cm
2
diikuti pemberian metil jasmonat 100 µM dan tanpa pemupukan fosfor 0 kg P
2 5
ha J
1
F 15,439 ± 266,264cm
2
, berikutnya perlakuan J
2
F
3
, J
1
F
3
, J
F
2
dan J
2
F
1
dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Luas daun tersempit diperoleh pada pemberian metil jasmonat 200 µM dan tanpa pemupukan fosfor
J
2
F 11,954 ± 162,848 cm
2
yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya dan berbeda nyata luas daunnya dengan perlakuan J
1
F
2
. Pengamatan umur 8 MST menunjukkan luas daun pada perlakuan
pemberian metil jasmonat dan pemupukan fosfor dapat dilihat pada Gambar 4.13. Pengaruh pemberian metil jasmonat dan pemupukan fosfor terhadap luas
daun adalah linier dan kuadratik.
Gambar 4.13. Grafik Pengaruh Pemberian Metil Jasmonat dengan Pemupukan Fosfor Terhadap Luas Daun cm
2
Umur 8 MST Pengamatan umur 8 MST tanpa pemberian fosfor terdapat luas daun
maksimum 15,72 ± 268 cm
2
dengan pemberian metil jasmonat 105,2
µM
, pemberian fosfor 18 kg P
2
O
5
ha diperoleh luas daun minimum 12,20 ± 170 cm
2
dengan pemberian metil jasmonat 135
µM.
Pada pemberian fosfor 36 kg P
2
O
5
ha
Universitas Sumatera Utara
terdapat luas daun maksimum 17,71 ± 341 cm
2
dengan pemberian metil jasmonat 84,4
µM
sedangkan pemberian fosfor 54 kg P
2
O
5
ha
,
total luas daun meningkat dengan peningkatan konsentrasi metil jasmonat hingga 200 µM namun
total luas daunnya masih lebih rendah dibanding total luas daun maksimum pada pemupukan fosfor 36 kg P
2
O
5
ha. Grafik perkembangan luas daun untuk masing-masing faktor perlakuan
dapat dilihat pada Gambar 4.14., 4.15., dan 4.16. Pada Gambar 4.14. dapat dilihat bahwa luas daun terluas terdapat pada panen 8 MST diikuti umur panen 10 MST
sedangkan total luas daun tersempit adalah pada umur panen 12 MST. Hal ini dapat terjadi karena daun-daun tua sudah menguning sedangkan daun yang diukur
adalah daun-daun yang masih hijau yang relatif lebih kecil dibanding daun-daun tua.
Gambar 4.14. Grafik Perkembangan Luas Daun cm
2
pada Perlakuan Umur Panen 8 MST U
1
, 10 MST U
2
dan 12 MST U
3
Grafik perkembangan total luas daun tanpa pemberian metil jasmonat J ,
dengan pemberian metil jasmonat 100 µM J
1
dan 200 µM J
2
dapat dilihat pada Gambar 4.15. Luas daun terluas terdapat pada pemberian metil jasmonat 100 µM
Universitas Sumatera Utara
J
1
pada semua umur pengamatan diikuti dengan tanpa pemberian metil jasmonat J0 dan luas daun tersempit adalah dengan perlakuan J2.
Gambar 4.15. Grafik Perkembangan Luas Daun cm
2
pada Perlakuan Tanpa Pemberian Metil Jasmonat J
, dengan Pemberian Metil Jasmonat 100 µM J
1
dan Metil Jasmonat 200 µM J
2
Grafik perkembangan luas daun tanpa pemberian Fosfor F , dengan
pemberian Fosfor 18 kg P
2
O
5
ha F
1
, 36 kg P
2
O
5
ha F
2
dan 54 kg P
2
O
5
ha F
3
dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16. Grafik Perkembangan Luas Daun cm
2
pada Perlakuan Tanpa Pemberian Fosfor F
, dengan Pemberian Fosfor 18 kg P
2
O
5
ha F
1
, 36 kg P
2
O
5
ha F
2
dan 54 kg P
2
O
5
ha F
3
Umur MST
Umur MST
Universitas Sumatera Utara
4.1.5. Jumlah Sulur Primer sulur