rata-rata yang dapat menurunkan laba. Ukuran perusahaan bertentangan dengan hasil Niehaus 1989 tidak menemukan bukti signifikan atas pengaruh ukuran
perusahaan terhadap pemilhan metode akuntansi persediaan, karena sampel yang digunakan kurang bervariasi.
2.4. Rasio Lancar
Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar
semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya Harahap, 2012:301. Menurut Crushing Le Clere 1992, bahwa perusahaan
yang memilik rasio rendah akan memilih metode FIFO untuk menaikkan rasio lancarnya dan meningkatkan labanya sehingga dapat menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik dan sedangkan perusahaan yang memiliki rasio lancar tinggi akan memilih metode rata-rata yang dapat memberikan tingkat laba yang
rendah dengan tujuan untuk melakukan penghematan pajak.
2.5. Financial Leverage
Menurut Kasmir 2008:159, “financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka panjang dengan kekayaan yang
dimilikinya”. Menurut Taqwa 2001, jumlah hutang yang besar dalam struktur modal perusahaan akan menyebabkan perusahaan lebih memilih metode yang
menaikkan laba yaitu metode persediaan FIFO karena akan menurunkan kemungkinan perusahaan mengalami technical default melanggar perjanjian
hutang. Sebaliknya, ketika perusahaan memiliki tingkat financial leverage rendah,
Universitas Sumatera Utara
maka perusahaan dapat menggunakan metode akuntansi persediaan yang menurunkan laba yaitu metode rata-rata agar dapat menghemat pajak.
2.6. Intensitas Persediaan
Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan dengan rata- rata persedian, yang menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam
persediaan tersebut berputar dalam satu tahun. Semakin besar perputaran persediaan berarti dana yang tertanam berputar lebih cepat sehingga menunjukkan
keadaan yang menguntungkan dan menunjukkan perusahaan tersebut efektif dan efisien dalam mengelola persediaannya Niswonger, 1999:379. Menurut Lee dan
Hsieh 1985 menyatakan bahwa perputaran persediaan yang tinggi mengindikasikan efisiensi manajemen persediaan. Pilihan metode akuntansi
persediaan yang digunakan oleh perusahaan, metode LIFO menghasilkan nilai persediaan akhir pada neraca yang lebih rendah dan harga pokok penjualan yang
lebih tinggi, yang berarti perusahaan dengan metode LIFO mempunyai inventory turn over yang lebih tinggi dan hari perputaran persediaan yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan yang menggunakan metode FIFO. Sedangkan perusahaan yang menggunakan metode rata-rata akan menghasilkan perputaran
persediaan yang berada diantara kedua metode tersebut. Sedangkan apabila dibandingkan dengan metode rata-rata, perputaran persediaan dengan metode
FIFO akan lebih tinggi.
2.7. Struktur Kepemilikan