secara periodik untuk menentukan harga pokok barang yang tersedia persediaan barang dagang. Untuk menentukan harga pokok penjualan
dalam sistem periodik, diharuskan: a. menentukan harga pokok barang yang tersedia pada awal
periode cost of goods on hand, b. menambahkannya pada harga pokok barang yang dibeli cost
of goods purchased, c. mengurangkannya dengan harga pokok barang yang tersedia
pada akhir periode akuntansi Kieso dkk, 2008:404 2. Sistem pencatatan perpetual
Dalam sistem persediaan perpetual perpetual inventory system secara terus-menerus melacak perubahan akun persediaan. Yaitu, semua
pembelian dan penjualan pengeluaran barang dicatat secara langsung ke persediaan pada saat terjadi. Karakteristik akuntansi dari sistem persediaan
perpetual adalah: a. Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan
baku untuk produksi didebet ke persediaan dan ke pembelian. b. biaya transportasi masuk, retur pembelian dan pengurangan
harga, serta diskon pembelian didebet ke persediaan dan bukan ke akun terpisah.
c. harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun harga pokok penjualan, dan mengkreditkan
persediaan. d. persediaan merupakan akun pengendali yang didukung oleh
buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual. Buku besar pembantu memperlihatkan kuantitas dan biaya dari
setiap jenis persediaan yang ada ditangan. Kieso dkk, 2008:405
2.2.2. Metode Akuntansi Persediaan
Metode persediaan dapat
dilakukan dengan
empat cara
yaitu identifikasi khusus, rata-rata, FIFO, dan LIFO.
Universitas Sumatera Utara
1. Identifikasi Khusus Metode identifikasi khusus specific identification
digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan. Biaya barang-
barang yang telah terjual dimasukkan dalam harga pokok penjualan, sementara biaya barang-barang khusus yang masih
berada di tangan dimasukkan pada persediaan. Metode ini hanya bisa digunakan dalam kondisi yang memungkinkan
perusahaan memisahkan pembelian yang berbeda yang telah dilakukan secara fisik. Metode ini dapat diterapkan dengan
baik dalam situasi yang melibatkan sejumlah kecil item berharga tinggi dan dapat dibedakan Kieso dkk, 2008:416.
2. Metode Rata-rata
Dalam metode rata-rata menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang
yang sama yang tersedia selama satu periode. Menurut Warren 2008:462, pada sistem periodik, metode ini disebut
metode rata-rata tertimbang weighted average method dan pada sistem perpetual dikenal dengan nama metode rata-rata
bergerak moving average method. Keterbatasan dalam metode rata-rata adalah nilai persediaan secara terus menerus
mengandung pengaruh dari kos paling awal dan nilai-nilai tersebut bisa mempunyai lag yang signifikan di belakang
current price dalam periode yang mengalami perubahan harga yang cepat, naik atau turun.
3. Metode FIFO First in first out
Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan sesuai dengan urutan pembeliannya. Metode ini
mengasumsikan bahwa barang pertama dibeli adalah barang yang pertama digunakan atau dijual. Karena itu, persediaan
yang tersisa merupakan barang yang dibeli paling terakhir. Dalam kasus FIFO, persediaan dan harga pokok penjualan
akan sama pada akhir bulan terlepas dari apakah yang dipakai adalah sistem persediaan perpetual ataupun periodik. Hal ini
disebabkan karena yang menjadi bagian dari harga pokok perjualan adalah barang-barang yang dibeli terlebih dahulu,
dan karenanya dikeluarkan lebih dulu, terlepas dari apakah harga pokok perjualan dihitung seiring barang yang dijual
sepanjang periode akuntansi sistem perpetual atau sebagai residu pada akhir periode akuntansi sistem periodik Keiso,
dkk, 2008:418.
Universitas Sumatera Utara
Keunggulan FIFO adalah mendekatkan persediaan akhir dengan biaya berjalan. Karena barang pertama yang dibeli
adalah barang yang akan pertama keluar, maka nilai persediaan akhir akan terdiri dari persediaan akhir, terutama jiaka laju
perputaran persediaan cepat. Pendekatan ini umumnya menghasikan nilai persediaan akhir di neraca yang mendekati
biaya pengganti replacement cost jika terjadi perubahan harga sejak pembelian barang paling terakhir.
Kelemahan dari FIFO adalah biaya berjalan tidak ditandingkan dengan pendapatan berjalan pada laporan laba
rugi. Biaya pembelian awal dibebankan ke pendapatan paling akhir yang mengarah pada distori laba kotor dan laba bersih
Kieso, dkk, 2008:419.
4. LIFO Last in First Out Metode masuk terakhir, keluar pertama last in-fist out
didasarkan pada asumsi bahwa barang paling baru yang terjual. Metode LIFO menandingkan biaya dari barang-barang yang
paling akhir dibeli terhadap pendapatan. Jika yang digunakan adalah persediaan periodik, maka akan diasumsikan bahwa
biaya dari total kuantitas yang terjual dikeluarkan selama satu bulan berasal dari pembelian akhir. Jika yang digunakan adalah
sistem persediaan perpetual baik dalam kuantitas maupun nilai dollar, aplikasi metode LIFO akan menghasilkan nilai
persediaan akhir dan harga pokok penjualan berbeda Kieso, dkk, 2008:420.
Metode LIFO memiliki kelebihan sebagai berikut: 1 adanya keuntungan pajak, 2 pengukuran laba yang lebih baik,
3 memperbaiki aliran kas, dan 4 adanya future earning hedge, yaitu laba perusahaan pada masa yang akan datang tidak
terpengaruh oleh penurunan harga. Sedangkan kelemahan adalah : 1 memperkecil laba, 2 penyajian persediaan di
neraca terlalu rendah underestimate, 3 tidak mencerminkan arus fisik persediaan, 4 tidak mengukur laba berdasarkan
current cost Kieso, dkk, 2002:420.
2.2.3. Pemilihan Metode Penilaian Persediaan