Kerangka Konseptual dan Hipotesis

2.13. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan dapat dilihat dari gambar dibawah ini: H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Ukuran PerusahaanX1 Financial Leverage X2 Intensitas Persediaan X3 Rasio Lancar X4 Metode Akuntansi Persediaan Y Struktur Kepemilikan X5 Variabilitas Persediaan X6 Variabilitas Laba Akuntansi X7 Variabilitas Harga Pokok Penjualan X8 Estimasi Penghematan Pajak X9 Universitas Sumatera Utara Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan di lihat dari total penjualan suatu perusahaan. Menurut Watt dan Zimmerman 1989 perusahaan yang lebih besar menyukai metode penilaian persediaan yang dapat menunda pelaporan laba. Kondisi ini ada dengan asumsi bahwa transfer kekayaan bagi perusahaan besar relatif lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Transfer kekayaan yang secara langsung dilakukan adalah pembayaran pajak lebih kecil dibandingkan ketika perusahaan menggunakan metode FIFO. Karena itu perusahaan besar akan memilih metode yang bisa mengurangi laba dilaporkan dengan menggunakan metode rata-rata sehingga dapat memperoleh penghematan pajak. Ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Dalam penelitian Mukhlasin 2001 bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode persediaan akuntansi. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Rasio lancar dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Semakin tinggi tingkat rasio lancarnya, maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya juga akan semakin besar. Oleh karena itu, ketika rasio lancarnya rendah, perusahaan akan memilih metode FIFO untuk menaikkan rasio lancarnya dan menaikkan labanya. Dalam penelitian Crushing Le Clere 1992 menunjukkan bahwa rasio lancar berpengaruh dalam pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H2 : Rasio lancar berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntasi persediaan. Financial Leverage dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Apabila perusahaan mempunyai tingkat financial leverage yang tinggi maka perusahaan akan berusaha memilih metode akuntansi persediaan yang bisa menaikkan laba yaitu metode FIFO. Perusahaan dengan financial leverage tinggi berarti perusahaan tersebut mempunyai hutang besar sehingga resiko dan biaya atas perusahaan juga tinggi. Sebaliknya, ketika perusahaan memiliki tingkat financial leverage rendah, maka perusahaan dapat menggunakan metode akuntansi persediaan yang menurunkan laba yaitu metode rata-rata agar dapat menghemat pajak. Dalam penelitian yang dilakukan Crushing dan Le Clere 1992 menunjukkan bahwa financial Leverage berpengaruh signifikan dalam pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H3 : Financial Leverage berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Intensitas persediaan atau rasio perputaran persediaan dipengaruhi oleh metode akuntansi persediaan. Metode rata-rata menghasilkan nilai persediaan akhir pada neraca lebih rendah dan harga pokok penjualan yang lebih tinggi maka mengindikasikan adanya inventory turn over yang tinggi. Sedangkan metode FIFO menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah dan persediaan akhir yang tinggi sehingga menghasilkan inventory turnover yang rendah. Ketika persediaan tinggi, maka manajer akan memilih metode rata-rata agar persediaan menjadi kecil dari pada menggunakan metode FIFO. Hal ini dilakukan agar Universitas Sumatera Utara kinerja manajer dalam mengelola persediaan dianggap baik oleh perusahaan karena semakin rendah persediaan, maka semakin efisien dalam pengelolaan persediaan. Penelitian Mukhlasin 2001 bahwa intensitas persediaan berpengaruh signifikan dalam pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H4 : Intensitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Struktur kepemilikan dalam perusahaan sering menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen perusahaan dengan pemegang saham. Taqwa 2001 menyatakan bahwa pemilik dan manajer akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan masing-masing. Pemilik share holder akan memilih metode rata- rata. Sedangkan manajer akan memilih menggunakan metode FIFO agar memperoleh laba yang besar sehingga kompensasi yang akan diterima juga akan menjadi besar. Dalam penelitian Niehaus 1989 dan Metallia 2007menunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H5 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Variabilitas persediaan merupakan nilai persediaan. Semakin kecil variasi nilai persediaan maka variasi terhadap laba juga akan kecil. Variabilitas persediaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Karena pemiihan metode persediaan yang berbeda akan menghasilkan nilai persediaan Universitas Sumatera Utara yang berbeda. Ketika perusahaan ingin menaikkan laba, maka perusahaan dapat menggunakan metode FIFO. Ketika perusahaan ingin menurunkan laba agar laporan keuangan terlihat rata dan mengurangi biaya pajak, maka metode persediaan yang digunakan adalah metode rata-rata. Dari penelitian Cushing dan LeClere 1992 mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki variasi persediaan tinggi menggunakan metode persediaan FIFO. Sedangkan perusahaan yang memiliki variasi persediaan rendah menggunakan metode persediaan LIFO. Penelitian Taqwa 2001 menunjukkan bahwa variabilitas persediaan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H6 : Variabilitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Variabilitas harga pokok penjualan mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Ketika terjadi inflasi, maka penggunaan metode FIFO memberikan laba yang lebih besar terhadap perusahaan. Sebaliknya, untuk perusahaan yang ingin mengurangi biaya pajaknya, maka perusahaan dapat meggunakan metode rata-rata agar harga pokok penjualan semakin besar sehingga labanya akan semakin kecil. Dalam penelitian Muklasin 2001 menunjukkan bahwa variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. H7: Variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Universitas Sumatera Utara Variabilitas laba akuntansi antara metode FIFO dan rata-rata mengharuskan manajer memilih metode yang dapat menghasilkan smoothing income dan dapat memperkecil biaya pajak yang harus dibayarkan. Metode rata-rata akan menghasilkan laba akuntansi yang cenderung lebih stabil dan lebih kecil dibandingkan dengan metode FIFO sedangkan metode FIFO jika terjadi perubahan harga akan menghasilkan laba dengan variabilitas yang tinggi. Untuk alasan smoothing income maka manajer akan memilih metode rata-rata dibandingkan dengan metode FIFO. Manajemen perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan kekayaannya dalam bentuk penghasilan, penggunaan metode FIFO dalam kondisi inflasi disukai oleh manajemen karena akan menghasilkan laba besar, dimana laba merupakan indikator keberhasilan manajer. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H8: Variabilitas laba akuntansi berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Penghematan pajak menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam dalam mencapai laba, dimana tujuan yang hendak dicapai manajemen adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meminimalkan biaya pajak namun tetap dalam kendala hukum pajak. Apabila perusahaan menggunakan metode FIFO maka perusahaan akan menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode rata-rata sehingga perusahaan tidak dapat melakukan penghematan pajak. Sebaliknya apabila perusahaan menggunakan metode rata-rata maka perusahaan akan menghasilkan pajak laba yang lebih Universitas Sumatera Utara rendah dan dapat melakukan penghematan pajak. Berdasarkan asumsi diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H9 : Estimasi penghematan pajak berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. . . . Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Menurut Erlina 2008:65 “desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisisan data”. Penelitian menggunakan desain penelitian asosiatif causal yaitu penelitian yang bertujan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono 2008:115, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manaufaktur dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ada tahun 2009 sampai dengan 2012 yaitu sebanyak 36 perusahaan. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008:116. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu Erlina, 2008:83. Beberapa kriteria pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut: 1. perusahaan manufaktur yang telah listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

1 75 110

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009

13 68 78

ANALISIS FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

14 51 29

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Akuntansi Positif - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013

0 0 7

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013

0 1 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN AKUNTANSI KONSERVATIF PADA PERUSAHAANYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014) - reposit

0 0 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2009

0 1 15