Pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa estimasi pajak diperoleh nilai koefisien adalah positif sebesar 3.674 dan nilai signifikannya adalah
sebesar 0,117. Nilai yang diperoleh jauh lebih besar dari tingkat signifikansi 5. Artinya hipotesis berpengaruh positif dan variabel estimasi pajak tidak
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, kenyataan perusahaan dalam memilih metode akuntansi persediaan adalah sebagian besar perusahaan memilih metode rata-rata
dibandingkan perusahaan yang menggunakan metode FIFO. Hal ini mengidikasikan, bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur di sektor barang
konsumsi yang ada Bursa Efek Indonesia melakukan minimalisasi laba dengan tujuan untuk melakukan penghematan pajak. Dengan cara memilih metode
akuntansi yang dapat menurunkan tingkat labanya metode rata-rata. Berikut ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode akuntansi persediaan: 1. Ukuran Perusahaan
Hasil pengujian regresi logistik pada penelitian ini memberikan bukti bahwa secara signifikan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi
persediaan. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana perusahaan besar cenderung memilih metode rata-rata yang dapat menurunkan laba, sedangkan
pada perusahaan kecil memilih metode FIFO agar dapat meningkatkan laba. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Taqwa 2001 dan Metallia
2007.
Universitas Sumatera Utara
2. Rasio Lancar Rasio lancar sebagai ukuran likuiditas perusahaan tidak berhasil
dibuktikan mempunyai pengaruh yang signifikan atas pemilihan metode akuntansi persediaan. Rasio lancar ini mempunyai nilai signifikan sebesar
0,952 lebih besar dari nilai signifikansi 5. Penelitian ini semakin mendukung hasil penelitian dari Salma Taqwa 2001 dan tidak bisa mendukung temuan
Cushing dan Le Clere 1992, yang membuktikan bahwa perusahaan dengan tingkat rasio lancar yang rendah akan memilih metode FIFO dan tingkat rasio
lancar tinggi akan memilih metode rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek
mereka tidak menjadi pertimbangan dalam memilih metode persediaan tertentu disebabkan karena rasio lancar dalam hal ini menunjukkan
kemampuan likuiditas perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
3. Financial Leverage
Pada penelitian ini pengukuran financial leverage yang digunakan adalah total hutang jangka panjang dibagi total modal. Hasil variabel financial
leverage dalam menentukan pemilihan metode akuntansi persediaan tidak berhasil dibuktikan adanya pengaruh yang signifikan. Hasil ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Taqwa 2001 dan Niehaus 1989. Hal ini karena perusahaan tidak memperhatikan besarnya hutang jangka panjang
dalam memilih metode akuntansi persediaan. Perusahaan lebih memilih metode yang bisa memperoleh penghematan pajak tax saving.
Universitas Sumatera Utara
4. Intensitas Persediaan Intensitas persediaan atau rasio perputaran persediaan menunjukkan
keefektifan dan keefisienan perusahaan dalam mengatur persediaannya yaitu berapa kali persediaan berputar selama satu periode tertentu. Perusahaan yang
menggunakan metode rata-rata memiliki indikasi inventory turnover yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang menggunakan metode FIFO memiliki
inventory turnover yang rendah. Berdasarkan hasil tersebut, hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlasin
2001 yang membuktikan bahwa intensitas persediaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Hal ini disimpulkan bahwa
intensitas persediaan sejalan dengan teori yang telah dikemukkan sebelumnya. 5. Struktur Kepemilikan
Penelitian yang dilakukan oleh Niehaus 1989 mengenai pengaruh variabel ini, diperoleh bukti yang signifikan atas pemilihan metode akuntansi
persediaan. Bukti empiris menyebutkan adanya pengaruh dari manajer yang sekaligus pemilik dalam menentukan metode persediaan yang akan
digunakan. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan dan penelitian
ini mendukung hasil penelitian Taqwa 2001. Hal ini disebabkan karena manajer memiliki saham pada perusahaan sedikit dan manajer lebih
mengutamakan value perusahaan tanpa memperhatikan bonus yang akan diterima.
6. Variabilitas Persediaan
Universitas Sumatera Utara
Variabilitas persediaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Hal ini dapat terlihat bahwa nilai
signifikan yang dihasilkan sebesar 0.024 lebih kecil dari nilai signifikansi sebesar 5. Hasil ini sesuai dengan penelitian Cushing and Le Clere 1992,
Niehaus 1989 dan Salma Taqwa 2001 dimana variabilitas persediaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi
persediaan tetapi penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Mukhlasin 2001. Perusahaan dengan variabilitas persediaan yang besar akan
memilih metode FIFO. Sedangkan perusahaan dengan variabilitas persediaan yang rendah akan memilih rata-rata. Penggunaan metode rata-rata akan
memberikan keuntungan berupa penghematan pajak tax saving pada perusahaan.
7. Variabilitas Harga Pokok Penjualan Hasil pengujian untuk variabilitas harga pokok penjualan menyatakan
bahwa variabilitas harga pokok penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Penelitian ini bertentangan
dengan penelitian Mukhlasin 2001 yang mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan hal ini dikarenakan terjadinya inflasi
pada tahun pengamatan penelitian ini. Kondisi inflasi perubahan harga, selain berpengaruh terhadap persediaan akhir juga dapat berpengaruh terhadap
harga pokok penjualan. Dimana dengan adanya kenaikan tingkat inflasi, harga pokok penjualan mengalami kenaikan sehingga dapat mempengaruhi nilai
Universitas Sumatera Utara
pada harga pokok penjualan di laporan keuangan, yang juga akan mempengaruhi laba yang akan diperoleh oleh perusahaan.
8. Variabilitas Laba Akuntansi Hasil pengujian untuk variabilitas laba akuntansi diperoleh bukti bahwa
tidak adanya pengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Hasil signifikannya sebesar 0.069 lebih besar dari nilai signifikansi sebesar 5.
Secara konsep laba dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan, namun penelitian ini tidak menyatakan
demikian. Penelitian ini mendukung penelitian Mukhlasin 2001 bahwa variabilitas laba akuntansi tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode
akuntansi persediaan. 9. Estimasi Penghematan Pajak
Teori tentang estimasi penghematan pajak telah dikemukakan pada bab sebelumnya di bab 2. Teori tersebut mengungkapkan bahwa estimasi
penghematan pajak berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi
penghematan pajak tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi pemilihan metode akuntansi persediaan. Penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Cushing dan Le Clere 1992. Hal ini seharusnya variabel estimasi penghematan pajak mempunyai pengaruh dalam
pemilihan metode akuntansi persediaan tetapi berbanding terbalik dengan teori.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini betujuan untuk melihat pengaruh dari faktor ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, intensitas persediaan, variabilitas
persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, variabilitias laba dan estimasi penghematan pajak terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Obyek
penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Beberapa
kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Jumlah sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 19 perusahaan,
dimana perusahaan menggunakan metode FIFO sebanyak 4 perusahaan atau sebesar 78,9 sedangkan perusahaan yang menggunakan metode
rata-rata sebanyak 15 perusahaan atau sebesar 21,1. 2. Variabel intensitas persediaan dan variabilitas persediaan mempunyai
pengaruh terhadap pemilihan akuntansi persediaan akuntansi 3. Hasil pengujian dengan regresi logistik menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan, rasio lancar, financial leverage, struktur kepemilikan, variabilitas harga pokok penjualan, variabilitias laba dan estimasi
penghematan pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Hasil penelitian ini ada yang
konsisten dan juga ada yang tidak konsisten dengan peneliti terdahulu.
Universitas Sumatera Utara