Modern Portfolio Theory MPT

11 privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual atau grup investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal abnormal return.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Modern Portfolio Theory MPT

Modern Portfolio Theory MPT adalah teori yang berisi perhitungan pengembalian saham pada portofolio dengan cara memaksimalkan expected return pada tingkat risiko tertentu atau meminimalkan risiko portofolio pada tingkat expected return tertentu. Teori ini pertama dikenalkan oleh Harry Markowitz pada tahun 1952 dalam artikelnya yang berjudul ‘Portfolio Selection’. Menurut Markowitz, pemilihan portofolio terdiri dari dua tahap yaitu pertama, melihat fenomena yang terjadi sebelumnya yang kemudian dijadikan prediksi dan kedua, mengacu pada informasi relevan terhadap kinerja portofolio yang akan terjadi kemudian membuat pilihan portofolio. Fokus pembahasan pada artikel ‘Portfolio Selection’ adalah pada tahap kedua yaitu melakukan pemilihan portofolio. Konsep MPT adalah pada diversifikasi aset, dimana tujuan dari diversifikasi ini adalah untuk meminimalkan risiko. Risiko pada suatu aset a stand alone risk dianggap lebih tinggi daripada dalam sebuah portofolio yang terdiri dari beberapa aset a portfolio context. Return dari sebuah portofolio dihitung dengan menjumlahkan setiap return dari aset yang telah dikalikan dengan proporsi untuk masing-masing aset. Risiko dihitung sebagai standar deviasi. Standar deviasi yang lebih tinggi menunjukkan risiko yang lebih tinggi. Aset-aset Universitas Sumatera Utara 12 yang dipilih untuk membentuk sebuah portofolio tidak boleh secara sempurna berkorelasi. MPT memilih portofolio dengan nilai varians terendah. Dalam teori ini, perhitungan yang dilakukan mengasumsikan bahwa investor bersifat rasional dan pasar bersifat efisien. MPT telah menjadi penemuan penting dalam perhitungan keuangan pada tahun 1950-an hingga tahun 1970-an. Namun demikian, muncul banyak kritik tentang kelemahan dari MPT. Beberapa diantaranya adalah asumsi yang tidak sesuai seperti investor yang tidak rasional dan pasar yang tidak efisien. MPT yang melakukan pemilihan portofolio berdasarkan pemilihan aset yang tidak berkorelasi ternyata menunjukkan bahwa korelasi antar aset tidak tetap dan selalu berubah-ubah. Perhitungan dengan MPT ini juga akan menjadi tidak tepat jika kondisi pasar bergerak secara signifikan akibat pembelian atau penjualan skala besar yang disebabkan individu tertentu. Masalah faktor pasar ini kemudian menjadi faktor yang mempengaruhi pengembalian saham dengan munculnya Capital Asset Pricing Model.

2.2.2. Capital Asset Pricing Model CAPM