54
positif dengan average monthly return. Nilai beta pada portofolio SH menunjukkan angka yang lebih rendah 0,705254 dengan average monthly return
yang lebih tinggi 0,013771, sedangkan portofolio BL yang memiliki nilai beta yang lebih tinggi 0,721577 ternyata menunjukkan average monthly return yang
sedikit lebih rendah 0,012633. Jadi, dapat disimpulkan bahwa CAPM dapat menjelaskan pengembalian
saham lebih baik dalam bentuk potofolio yang dibagi berdasarkan ukuran dan nilai BM perusahaan. Hubungan positif antara nilai beta dan return yang tidak
tampak pada hasil CAPM yang diestimasi pada perusahaan secara individual ternyata dapat dijelaskan pada dua dari empat portofolio yaitu portofolio SL dan
BH. Walaupun terdapat hubungan positif, namun perbedaan nilai beta tidak dapat menjelaskan perbedaan yang terjadi pada pengembalian saham.
4.3.2. Uji Normalitas CAPM
Normal atau tidaknya residual pada estimasi CAPM dapat ditentukan dengan melakukan uji normalitas dengan menggunakan Jarque-Bera Test.
Residual termasuk berdistribusi normal jika nilai probabilitas Jarque-Bera Test menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari tingkat signifikansi
α. Tabel 4.8. menunjukkan hasil estimasi uji normalitas pada regresi CAPM. Hasil pada tabel
tersebut menunjukkan bahwa hanya portofolio BL dan BH yang memiliki residual yang terdistribusi secara normal yaitu dengan nilai probabilitas Jarque-
Bera yang lebih tinggi dari tingkat signifikansi
α 5 persen atau 0,05. Hasil ini juga menunjukkan bahwa uji normalitas residual pada portofolio SL dan SH tidak
Universitas Sumatera Utara
55
signifikan baik pada tingkat signifikansi α 5 persen, 1 persen maupun 0,1 persen
yang berarti bahwa hasil uji statistik dan uji regresi pada kedua portofolio tersebut tidak valid. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model CAPM hanya valid
pada portofolio BL dan BH.
Tabel 4.8. Hasil Estimasi Menggunakan Jarque-Bera Test
Portofolio Jarque-Bera Probability
SL 41,93140 0,000000
SH 24,74712 0,000004
BL 2,923560 0,231823
BH 4,170347 0,124286
Sumber : Data diolah dengan program Eviews, Lampiran 8.
4.3.3. Uji Signifikansi T CAPM
Probabilitas nilai T digunakan untuk mengukur signifikansi variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya. Tiga dari empat portofolio menunjukkan
signifikansi pada tingkat kepercayaan 99,9 persen pada variabel bebasnya. Tiga portofolio tersebut adalah portofolio SH, BL dan BH. Tiga portofolio tersebut
menunjukkan probabilitas nilai T sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
α 0,1 persen. Uji simultan nilai F juga menunjukkan hal yang serupa karena CAPM hanya menggunakan satu variabel bebas. Portofolio SL yang
menunjukkan konsistensi hubungan nilai beta dengan average monthly return ternyata tidaklah signifikan. Dengan menggabungkan hasil uji normalitas dan uji
signifikan T, maka hanya portofolio BL dan BH yang dapat dijelaskan dengan baik oleh CAPM. Oleh karena itu, hasil regresi CAPM berdasarkan portofolio
masih kurang dapat menjelaskan pengembalian saham.
Universitas Sumatera Utara
56
4.4. Estimasi Regresi Fama-French Three-Factor Model