58
Oleh karena itu, koefisien SMB yang positif akan menurunan tingkat return dan sebaliknya koefisien SMB yang negatif akan meningkatkan tingkat return. Jadi,
hasil dari koefisien SMB ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.2. dimana koefisien negatif untuk portofolio perusahaan besar BL dan BH sejalan dengan
pengembalian yang lebih tinggi pada average monthly returns. Variabel nilai BM book-to-market mengukur pengaruh nilai BM
perusahaan pada pengembalian saham di atas pengembalian tingkat bebas risiko premium risk. Koefisien HML menunjukkan angka negatif untuk portofolio
dengan nilai BM rendah SL dan BL, sedangkan untuk portofolio dengan nilai BM tinggi, koefisien negatif tampak pada portofolio BH dan koefisien positif
tampak pada portofolio SH. Maka dapat disimpulkan bahwa, koefisien HML adalah negatif untuk portofolio dengan nilai BM rendah SL dan BL dan positif
untuk portofolio dengan nilai BM tinggi SH. Hasil regresi untuk koefisien HML konsisten dengan hasil average monthly returns pada Tabel 4.2. yang
menunjukkan pengembalian yang lebih rendah pada portofolio dengan koefisien HML yang negatif SL dan BL.
4.4.2. Uji Multikolinearitas
Fama-French Three-Factor Model
Penelitian ini hanya menggunakan dua uji asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas dan uji normalitas karena penelitian ini hanya menguji validitas
model tiga faktor ini pada perusahaan perbankan terbuka pada Jakarta Composite Index
tanpa menambah atau mengurangi variabel pada model tersebut.
Universitas Sumatera Utara
59
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat hubungan antar variabel bebas dalam model tiga faktor. Model regresi tiga faktor ini dikatakan baik jika
variabel market risk, size risk dan BM ratio risk tidak memiliki korelasi satu sama lain dalam menjelaskan premium risk. Tingkat korelasi antar variabel tersebut
diuraikan pada Tabel 4.l3.
Tabel 4.13. Korelasi antar Variabel Bebas Korelasi
Market Risk SMB HML
Market Risk 1,000000 -0,608215 0,461990
SMB -0,608215 1,000000 -0,573528
HML 0,461990 -0,573528 1,000000
Sumber : Data diolah dengan program Eviews, Lampiran 10.
Berdasarkan hasil korelasi tersebut, tiap variabel menunjukkan korelasi yang cukup tinggi. Variabel SMB menunjukkan hubungan negatif dengan dua
variabel lainnya dan variabel market risk menunjukkan hubungan positif dengan variabel HML. Walaupun nilai tersebut mengindikasikan adanya korelasi antar
variabel bebas, namun tingkat korelasi yang tidak melebihi 0,8 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas dalam model tiga faktor ini.
4.4.3. Uji Normalitas
Fama-French Three-Factor Model
Dengan mengukur nilai probabilitas dari nilai Jarque-Bera, residual pada keempat portofolio dapat diindikasi apakah terdistribusi secara normal atau tidak.
Tidak normalnya residual pada suatu portofolio menunjukkan bahwa signifikansi pada koefisien yang dihasilkan pada model regresi menjadi kurang dapat
dipercaya.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.14. Hasil Estimasi Menggunakan Jarque-Bera Test
Portofolio Jarque-Bera Probability
SL 7,465790 0,023923
SH 10,78444 0,004552
BL 2,621684 0,269593
BH 2,986722 0,224616
Sumber : Data diolah dengan program Eviews, Lampiran 11.
Nilai probabilitas Jarque-Bera pada portofolio BL dan BH menunjukkan bahwa residual pada kedua portofolio tersebut terdistribusi normal pada tingkat
signifikansi α 5 persen. Portofolio SL memiliki residual yang terdistribusi normal
jika dibandingkan dengan tingkat signifikansi α 1 persen dan portofolio SH
memiliki residual yang terdistribusi normal jika dibandingkan dengan tingkat signifikansi
α 0,1 persen. Dari uji normalitas ini dapat disimpulkan bahwa koefisien variabel bebas yang diperoleh dari estimasi regresi adalah benar.
4.4.4. Uji Signifikansi T Fama-French Three-Factor Model