32
3.3. Batasan Operasional
Pengembalian saham suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh bermacam- macam varibel dan risiko baik variabel makroekonomi maupun risiko pasar, risiko
ukuran, risiko book-to-market value dan lain-lain. Dalam penelitian ini, variabel- variabel bebas yang akan diuji pengaruhnya pada excess return tiap saham
perusahaan terbatas pada tiga variabel yaitu risiko pasar, risiko ukuran dan risiko book-to-market value
.
3.4. Definisi Operasional
3.4.1. Variabel bebas independent
Market Risk Premium Market risk premium
atau risiko premium pasar adalah tambahan pengembalian suatu saham di atas pengembalian tingkat bebas risiko. Nilai risiko
premium pasar dapat diperoleh berdasarkan data historis atau berdasarkan ekspektasi investor yang biasa disebut Expected Market Risk Premium. Expected
Market Risk Premium ini dapat berbeda-beda bagi tiap investor. Penelitian ini
akan menggunakan risiko premium pasar berdasarkan data historis. Risiko premium pasar dihitung dengan menggunakan data harga pasar yaitu harga pada
Jakarta Composite Index atau disebut juga Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG per bulan dan data harga saham bebas risiko risk-free rate. Untuk harga saham bebas risiko dalam penelitian ini akan menggunakan BI rate suku bunga
Bank Indonesia per bulan. Dari harga saham Jakarta Composite Index tiap bulan akan dihitung return atau kenaikan per bulannya.
Universitas Sumatera Utara
33
R
m
: Market Return atau Pengembalian Pasar Jakarta Composite Index
per Bulan P
t
: Harga pasar Jakarta Composite Index pada bulan t P
t-1
: Harga pasar Jakarta Composite Index pada bulan t-1
Nilai dari market risk premium per bulannya akan didapat dari selisih pengembalian saham Jakarta Composite Index per bulan dengan tingkat BI rate
per bulan. Slope dari variabel market risk premium adalah beta. Beta mengukur sensitivitas harga saham suatu perusahaan terhadap harga saham pasar Jakarta
Composite Index .
SMB Small Minus Big SMB adalah variabel yang mengukur tambahan pengembalian yang secara
historis diterima oleh investor yang memilih berinvestasi pada saham perusahaan yang memiliki size market capitalization yang relatif lebih kecil. SMB dihitung
dengan mencari selisih pengembalian saham pada perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang kecil dengan pengembalian saham pada perusahaan dengan kapitalisasi
pasar yang besar. Dalam menghitung SMB, pertama-tama sampel perusahaan akan dibagi pada enam portofolio berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dan book-to-
market ratio . Perusahaan akan dibagi menjadi dua kelompok ukuran yaitu small
Universitas Sumatera Utara
34
S atau big B dan berdasarkan nilai book-to-market akan dikelompokkan menjadi low L, medium M, dan high H.
Size diukur berdasarkan kapitalisasi pasar tiap perusahaan yang dihitung
dari perkalian harga saham rata-rata dalam satu tahun dikalikan dengan jumlah saham yang beredar number of shares outstanding. Book-to-market ratio adalah
perbandingan nilai buku dan nilai pasar yang dihitung dengan membandingkan nilai buku dan nilai kapitalisasi pasar size. Size yang termasuk pada kategori
small adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar 50 persen terbawah dan yang
termasuk pada kategori big adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar 50 persen teratas. Nilai buku yang digunakan adalah ekuitas pada publikasi laporan
keuangan tiap perusahaan dan diambil pada periode Desember tahun t-1. Nilai kapitalisasi pasar untuk perhitungan book-to-market ratio adalah perkalian harga
saham bulan April tahun t dengan jumlah saham yang beredar. Pengelompokkan book-to-market
dibagi berdasarkan proporsi 30 persen untuk kelompok terendah, 40 persen untuk menengah dan 30 persen untuk tertinggi.
1
Dengan demikian akan terbentuk enam portofolio berdasarkan ukuran dan book-to-market ratio
SL, SM, SH, BL, BM dan BH. Contohnya portofolio SL adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan juga
Universitas Sumatera Utara
35
termasuk pada kelompok book-to-market ratio yang rendah. Keenam portofolio ini akan dibentuk tiap tahun untuk menghitung nilai SMB tiap tahunnya.
Pembentukan portofolio yang diulangi tiap tahun dalam periode penelitian : 1.
Februari 2008 hingga Desember 2008; 2.
Januari 2009 hingga Desember 2009; 3.
Januari 2010 hingga Desember 2010; 4.
Januari 2011 hingga Desember 2011; 5.
Januari 2012 hingga Desember 2012; 6.
Januari 2013 hingga Januari 2014. Jadi, SMB adalah selisih dari rata-rata pengembalian saham pada tiga
portofolio dengan kapitalisasi pasar kecil dan rata-rata pengembalian saham pada tiga portofolio dengan kapitalisasi pasar besar.
SMB = [SL + SM + SH – BL + BM + BH] 3
HML High Minus Low HML adalah variabel yang mengukur tambahan pengembalian saham yang
secara historis diterima investor yang berinvestasi pada saham perusahaan yang memiliki nilai book-to-market ratio yang relatif lebih tinggi. HML dihitung
dengan mencari selisih pengembalian saham pada perusahaan yang memiliki nilai book-to-market
tinggi dengan pengembalian saham pada perusahaan yang memiliki nilai book-to-market rendah. Dengan enam portofolio yang telah
dibentuk SL, SM, SH, BL, BM dan BH seperti pada variabel SMB, maka
Universitas Sumatera Utara
36
HML adalah selisih dari rata-rata pengembalian saham pada dua portofolio dengan book-to-market tinggi dan rata-rata pengembalian saham pada dua
portofolio dengan book-to-market rendah.
HML = [SH + BH – SL + BL] 2
3.4.2. Variabel terikat dependent :