LKIP BPPT TAHUN 2016 I-10
Tabel 1.3. Distribusi SDM BPPT berdasarkan Usia
Gambar 1.4 Komposisi SDM BPPT berdasarkan Usia 55
361 385
257 366
516 551
404 20-25
26-30 31-35
36-40 41-45
46-50 51-55
55
No. Usia
Jumlah
1 20
– 25 tahun 55
1,90 2
26 – 30 tahun
361 12,47
3 31
– 35 tahun 385
13,30 4
36 – 40 tahun
257 8,88
5 41
– 45 tahun 366
12,64 6
46 – 50 tahun
516 17,82
7 51
– 55 tahun 551
19,03 8
55 tahun 404
13,96 Jumlah
100
Jumlah Pegawai BPPT Berdasarkan Usia Per Desember 2016
LKIP BPPT TAHUN 2016 I-11
1.5. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama
Aspek strategis dan permasalahan utama yang dihadapi BPPT antara lain sebagai berikut :
1. Aspek strategis dan permasalahan utama yang terkait dengan inovasi, yang meliputi : inovasi dibidang sistim elektronika navigasi untuk
meningkatkan keselamatan; inovasi dibidang teknologi inteligent computing; inovasi dibidang material biocompatible; dan inovasi dibidang
produk drone wulung. Sebagai bagian dari jalur penerbangan sipil internasional dan anggota
International Civil Aviation Organization ICAO, Indonesia terikat dengan peraturan internasional tentang penerbangan sipil. Peraturan ini
menyangkut keselamatan
dan keamanan
penerbangan dimana
didalamnya tercakup masalah Komunikasi, Navigasi dan Pengawasan penerbangan serta Manajemen Lalu-lintas Udara. Selain itu, dalam
Undang-undang No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dinyatakan bahwa navigasi penerbangan menjadi satu bagian yang sangat penting
dalam mewujudkan tujuan pelayanan penerbangan yang baik. Mengingat penting
dan strategisnya
aspek keselamatan
dan keamanan
penerbangan, maka BPPT melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan inovasi dibidang teknologi informasi dan komunikasi untuk
keselamatan transportasi dan komponen Sertifikasi Automatic Dependent Surveilance Broadcast ADS-B.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, pada buku
2 dinyatakan bahwa e-Services belum merata sehingga diarahkan untuk segera melakukan inovasi pelayanan publik dan menumbuhkan budaya
pelayanan yang bermutu. Program ini mempunyai peluang yang pasti dengan dukungan UU 25 tahun 2010 tentang Pelayanan publik dimana
setiap badan publik wajib mempunyai sistem informasi pelayanan publik dan memberikan pelayanan publik baik secara manual dan elektronik.
LKIP BPPT TAHUN 2016 I-12
Oleh karena itu BPPT menggali inovasi di bidang komputasi cerdas dan memberikan layanan teknologi penyelenggaraan sistem elektronik untuk
e-Services. Kompetensi teknis yang digali dan dikembangkan di laboratorium Intelligent Computing meliputi antara lain teknologi
pemrosesan bahasa
alami, text-to-speech
synthesizer, speech
recognition, statistical machine translation, multimodal biometrics, signal processing, medical image processing dan datamining.
Dibidang teknologi material, sesuai UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS Kesehatan yang berkewajiban untuk menyelenggarakan program
Jaminan Kesehatan Masyarakat JAMKESMAS, kebutuhan nasional alat kesehatan alkes implan untuk penyelenggaraan jaminan kesehatan
sangat tinggi, seiring meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas, meningkatnya usia harapan hidup manusia Indonesia dan kebutuhan
implan karena kerusakan tulang lainnya penyakit degeneratif. Sehubungan dengan hal tersebut, BPPT melalui program inovasi dan
layanan biocompatible material untuk alat kesehatan telah berhasil mengembangkan teknik pemaduan alloying dan pengecoran investment
casting untuk memproduksi alat kesehatan implan tulang bone implant Stainless Steel 316 L SS 316L yang banyak digunakan pada kedokteran
orthopaedi dalam pelayanan kesehatan untuk rehabilitasi organ tubuh. Prototipe produk implan tulang SS 316L yang dikembangkan berbasis
sumberdaya lokal ini dapat menghemat biaya cost reduction 60 sampai dengan 70 dan telah memenuhi persyaratan medis kedokteran
orthopaedi dan kekuatan mekanik bahan, yaitu Standard ASTM F 138 dan ISO 5832-1.
Dibidang teknologi pertahanan dan keamanan, untuk mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan industri strategis pertahanan dan
keamanan, BPPT telah mengembangkan pesawat tanpa awak dengan berbagai jenis dan tipe sesuai dengan kegunaannya, salah satunya Puna
Wulung, yang merupakan salah satu pesawat tanpa awak yang pengembangannya telah mencapai tingkat kesuksesan yang relatif tinggi
dengan berbagai macam penggunaannya. BPPT berupaya terus
LKIP BPPT TAHUN 2016 I-13
mengembangkan teknologi Puna Wulung agar dapat mencapai kinerja sesuai dengan Operational Requirement OpsReq TNI. Saat ini
pengembangan 3 tiga unit Puna Wulung yang didesain BPPT dan diproduksi oleh PT.DI sudah memasuki babak akhir di mana sertifikasi
telah berhasil diperoleh dari Indonesian Military Airworthiness Authority IMAA dan diserahkan ke Kementerian Pertahanan.
2. Aspek strategis dan permasalahan utama yang terkait dengan kawasan
Techno Park. Kebijakan Pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas daya
saing bangsa dan negara antara lain dengan mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi iptekin. Salah
satu bentuk pengembangan dan pemanfaatan iptekin adalah dengan membangun pusat-pusat unggulan berupa technopark. Pembangunan
technopark diperuntukkan bagi penelitian dan pengembangan sains dan teknologi berdasarkan kepentingan bisnis.
Technopark harus memiliki keunggulan teknologi yang spesifik sehingga mampu bersaing dan mampu memberikan nilai tambah tinggi atas produk
yang dihasilkan. Agar dapat bersaing, salah satu strategi yang diterapkan adalah diversifikasi atau menghasilkan keunggulan yang berbeda
dibandingkan dengan yang lain.
Berbagai kegiatan terkait dengan pengembangan kawasan Techno Park antara lain : Perencanaan dan pengembangan kelembagaan untuk
mendukung berfungsinya Techno Park; Pengembangan teknoprener melalui pusat Inovasi untuk menciptakan UKM yang inovatif;
Pengembangan klaster industri unggulan daerah untuk meningkatkan nilai tambah atau produktivitas klaster industri, meningkatkan inovasi dan
mengembangkan ekonomi lokal; Pengembangan ekosistem inovasi yang kondusif untuk mendukung terwujudnya daerah cerdas dan berwawasan
lingkungan; dan Pengembangan kebutuhan strategis tematik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dengan teknologi dan inovasi
yang berwawasan lingkungan.