AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2016 PENUTUP

vi Gambar 3.21. Peta Lokasi pengambilan data meliputi Selat Makasar WPP 513 dan Perairan Arafuru WPP 518 III - 82 Gambar 3.22. Kegiatan Pengambilan Sampel Ikan III - 83 Gambar 3.23. Kegiatan Identifikasi sampel di KR. Baruna Jaya IV III - 83 Gambar 3.24. Tim Survei BTSK dan BPPL III - 83 Gambar 3.25. Lokasi recovery dan re-deployment m-TRITON III - 84 Gambar 3.26. Foto-foto Kegiatan Pelayanan Jasa TMC Untuk Pengisian Waduk PLTA di tahun 2016 III - 87 Gambar 3.27. Foto-foto Kegiatan Operasi TMC Untuk Mitigasi Bencana Asap Karhutla di Pulau Sumatera dan Kalimantan tahun 2016 III - 89 Gambar 3.28 Screenhouse III - 91 Gambar 3.29 Ruangan-ruangan dalam screenhouse III - 92 Gambar 3.30 Inkubator III - 92 Gambar 3.31. Instalasi irigasi mikro fogging system III - 92 Gambar 3.32. Bibit lada hasil ex vitro III - 93 Gambar 3.33. Bibit siap salur III - 93 Gambar 3.34. Kegiatan sortasi bibit III - 94 Gambar 3.35. Pelabelan bibit III - 94 Gambar 3.36. Pengujian Modul Surya Outdoor III - 96 Gambar 3.37. Uji Performa Sistem PLTS III - 97 Gambar 3.38 Pengujian Baterai III - 97 Gambar 3.39 Hasil Survei Kepuasan Pelanggan III - 107 Gambar 3.40 Hasil Survei Kepuasan Pelanggan III - 107 Gambar 3.41. Kontribusi BPPT Dalam Sistem Bisnis III - 111 Gambar 3.42. Peluang Kontribusi BPPT Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional III - 112 Gambar 3.43. Peningkatan Kontribusi Teknologi Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional III - 113 Gambar 3.44. Hasil Pemeriksaan atas LK BPPT 2015 III - 124 vii Gambar 3.45 Penghargaan Kementerian Keuangan atas Penyajian Saldo Kas Bendahara Pengeluaran dan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2015 III - 142 Gambar 3.46 Penghargaan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan atas Dukungan dan Partisipasi BPPT dalam Implementasi SIMPONI III - 143 Gambar 3.47 Penghargaan Kepala BKN sebagai Terbaik II dalam kategori Pelaksanaan e-PUPNS untuk KementerianLembaga III - 144 Gambar 3.48 Penghargaan dari Komisi Informasi Pusat sebagai Peringkat 5 Kategori KL pada Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2016 III - 145 Gambar 3.49 Penghargaan Sebagai Pemenang Ke-1 Kategori Penghematan Energi dan Air, Sub Kategori Pemerintah Pusat III - 146 viii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Distribusi SDM BPPT berdasarkan Tingkat Pendidikan I - 8 Tabel 1.2 Distribusi SDM BPPT berdasarkan Jabatan Fungsional I - 9 Tabel 1.3 Distribusi SDM BPPT berdasarkan Usia I - 10 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahunan Tingkat Lembaga II - 23 Tabel 3.1. Rekapitulasi Pengukuran Kinerja Tingkat Lembaga III - 25 Tabel 3.2. Capaian Kinerja Indikator Kinerja 1.1 III - 27 Tabel 3.3 Capaian kinerja kegiatan Inovasi dan Layanan Teknologi Biocompatible Material untuk Alat Kesehatan Tiga Tahun Terakhir III - 47 Tabel 3.4. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja Indikator Kinerja 1.1 III - 55 Tabel 3.5. Capaian Kinerja Indikator Kinerja 1.2 III - 60 Tabel 3.6. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja Indikator Kinerja 1.2 III - 69 Tabel 3.7. Capaian Kinerja Indikator Kinerja 2.1 III - 72 Tabel 3.8. Daftar Pelaksanaan Operasi TMC Untuk Pengisian Waduk PLTA Tahun 2016 III - 86 Tabel 3.9. Daftar Pelaksanaan Operasi TMC Untuk Antisipasi Bencana Kabut Asap Karhutla Tahun 2016 III - 87 Tabel 3.10. Hasil dan Dampak Kegiatan TMC Untuk Antisipasi Bencana Kabut Asap Karhutla III - 88 Tabel 3.11. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja Indikator Kinerja 2.1 III - 99 Tabel 3.12. Hasil Evaluasi sementara RB BPPT III - 116 Tabel 3.13. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja Indikator Kinerja 3.1. III - 117 Tabel 3.14. Perbandingan antara capaian target tahun ini dengan tahun sebelumnya III - 117 Tabel 3.15. Perbandingan antara nilai evaluasi RB BPPT dengan KL lain III - 119 Tabel 3.16. Penyebab Keberhasilan Pencapaian Target Nilai RB III - 120 ix Tabel 3.17. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja Iindikator Kinerja 3.2 III - 129 Tabel 3.18. Perbandingan antara capaian target tahun ini dengan tahun sebelumnya III - 130 Tabel 3.19. Perbandingan antara opini laporan keuangan BPPT dengan KL lain III - 131 Tabel 3.20. Hasil Penilaian AKIP BPPT III - 137 Tabel 3.21. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja Indikator Kinerja 3.3 III - 137 Tabel 3.22. Perbandingan antara capaian target tahun ini dengan tahun sebelumnya III - 138 Tabel 3.23. Perbandingan antara nilai SAKIP BPPT dengan KL lain III - 140 Tabel 3.24. Realisasi Anggaran III - 142 LKIP BPPT TAHUN 2016 I-1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Penjelasan Umum

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun RPJPN 2005 –2025 disebutkan bahwa persaingan yang makin tinggi pada masa yang akan datang menuntut peningkatan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi Iptek dalam rangka menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis Iptek. Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan penerapan Iptek nasional, tantangan yang dihadapi adalah perlu adanya peningkatan kontribusi Iptek untuk memenuhi hajat hidup bangsa; menciptakan rasa aman; memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, energi, dan pangan; memperkuat sinergi kebijakan Iptek dengan kebijakan sektor lain; mengembangkan budaya Iptek di kalangan masyarakat; meningkatkan komitmen bangsa terhadap pengembangan Iptek; mengatasi degradasi fungsi lingkungan; mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam; serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya Iptek, baik Sumber Daya Manusia SDM, sarana dan prasarana, maupun pembiayaan Iptek. Kondisi geoekonomi global saat ini dan ke depan akan merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia dalam lima tahun ke depan. Peningkatan daya saing perekonomian Indonesia menjadi hal utama yang perlu menjadi perhatian. Titik berat peningkatan daya saing perekonomian perlu diarahkan pada peningkatan infrastruktur dan ketersediaan energi, peningkatan iklim investasi dan iklim usaha, serta tata kelola birokrasi yang lebih efisien. Peningkatan daya saing perekonomian ini perlu didukung oleh kebijakan pemerintah daerah yang kondusif, yang tidak menciptakan rente ekonomi maupun ekonomi biaya tinggi. Peningkatan infrastruktur akan dititikberatkan pada upaya untuk meningkatkan konektivitas nasional, sehingga integrasi domestik ini akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan kelancaran arus barang dan jasa antar wilayah di Indonesia. LKIP BPPT TAHUN 2016 I-2 Dalam menghadapi kondisi lingkungan strategis dan berbagai tantangan tersebut di atas, Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala. Posisi daya saing Indonesia jika diukur dengan indeks daya saing global Global Competitiveness Index – GCI berdasarkan laporan World Economic Forum pada tahun 2014-2015 dari peringkat 54 pada tahun 2009-2010 menjadi peringkat 37 pada tahun 2015-2016. Pemeringkatan daya saing tersebut merupakan resultan dari kinerja 12 pilar, yaitu: Institusi, Infrastruktur, Lingkungan Ekonomi Makro, Kesehatan dan Pendidikan Dasar, Pendidikan Tinggi dan Pelatihan, Efisiensi Pasar Barang, Efisiensi Pasar Tenaga Kerja, Pasar Finansial, Kesiapan Teknologis, Ukuran Pasar, Kecanggihan Bisnis, dan Inovasi. Diantara pilar daya saing tersebut terdapat tiga 3 pilar yang berkaitan langsung dengan daya dukung teknologi, yaitu: 1 Kesiapan Teknologi, 2 Kecanggihan Bisnis, dan 3 Inovasi. Nilai ketiga pilar daya saing tersebut relatif rendah dibandingkan dengan sembilan pilar lainnya kecuali Efisiensi Pasar Tenaga Kerja. Hal ini mencerminkan bahwa iptek belum berperan secara signifikan dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Kemampuan teknologi secara nasional dalam penguasaan dan penerapan teknologi dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu Indonesia sangat memerlukan peran aktif berbagai pihak untuk bisa saling bekerjasama dan berkontribusi dalam rangka meningkatkan posisi daya saing bangsa. Sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintah di bidang riset dan teknologi, yang berperan sebagai lembaga pengkajian teknologi, solusi teknologi, intermediasi, audit teknologi dan technology clearing house TCH, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT memiliki peran yang penting dalam mendukung pembangunan nasional agar mampu meningkatkan daya saing industri dan kemandirian bangsa Indonesia. LKIP BPPT TAHUN 2016 I-3 Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kedepannya BPPT akan memiliki peran yang penting dalam rangka meningkatkan posisi daya saing bangsa, khususnya dalam upaya meningkatkan kinerja dari 3 tiga pilar yang berkaitan langsung dengan daya dukung teknologi, yaitu: 1 Kesiapan Teknologi, 2 Kecanggihan Bisnis, dan 3 Inovasi.

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 009 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi : 1 Kedudukan 1 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut BPPT, adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. 2 BPPT dipimpin oleh Kepala. 2 Tugas BPPT BPPT mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Fungsi BPPT Dalam melaksanakan tugasnya, BPPT menyelenggarakan fungsi : 1 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi; 2 Koordinasi kegiatan fungsional dalam melaksanakan tugas BPPT; 3 Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang pengkajian dan penerapan teknologi