LKIP BPPT TAHUN 2016
III
- 108
Berdasarkan  uraian  tersebut  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  capaian
kinerja  BPPT  untuk  Indikator  Kinerja
Indeks  Kepuasan  Masyarakat, dengan target Nilai B adalah sebagai berikut :
1  Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :
Prosentase Capaian Kinerja
= Realisasi
x  100 Target
= Nilai IKM B
x  100  = 100
Nilai IKM B
2 Perbandingan  antara  realisasi  kinerja  serta  capaian  kinerja  tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir :
Pada tahun 2015, BPPT telah melakukan survey  kepuasan pengguna teknologi  yang dilayani  oleh BPPT  dan diperoleh nilai  Baik B. Pada
tahun  2016,  BPPT  kembali  melakukan  survey  kepuasan  pengguna teknologi yang dilayani  oleh BPPT, dan diperoleh nilai B.
3 Perbandingan  realisasi  kinerja  sampai  dengan  tahun  ini  dengan target  jangka  menengah  yang  terdapat  dalam  dokumen
perencanaan strategis.
Sesuai dokumen perencanaan strategis, Indeks Kepuasan Masyarakat diperoleh dari hasil survai kepuasan pengguna teknologi yang dilayani
oleh  BPPT  dari  5  kelompok  teknologi    mentargetkan  nilai  Indeks
Kepuasan Masyarakat B pada setiap tahunnya.
Berdasarkan  realisasi  kinerja  yang  telah  dicapai  pada  tahun  2016, dapat diketahui bahwa realisasi kinerja BPPT sampai dengan tahun ini
sesuai dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan  strategis  BPPT  tahun  2015-2019,  Revisi  2,  yaitu
diperoleh nilai Indeks Kepuasan Masyarakat B.
LKIP BPPT TAHUN 2016
III
- 109
3.1.3. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3
Pengukuran  Capaian  Sasaran  Strategis  3  SS  3  yaitu  Terwujudnya  tata kelola  pemerintahan  yang  baik  untuk  mendukung  inovasi  dan  layanan
teknologi, dengan 3 tiga Indikator Kinerja dan target sebagai berikut:
1.  Indeks Reformasi Birokrasi, dengan target Nilai BB, 2.  Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK, dengan target Opini WTP.
3.  Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja, dengan target nilai BB.
Penjelasan  Capaian  masing-masing  Indikator  Kinerja  adalah  sebagai berikut:
1. Pengukuran  capaian  Indikator  kinerja  3.1  yaitu  Indeks
Reformasi Birokrasi, dengan target Nilai BB.
Reformasi  Birokrasi  merupakan  suatu  perubahan  mendasar  terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama yang menyangkut aspek
kelembagaan,  sumber  daya    aparatur,    ketatalaksanaan    business process,  pengawasan,  akuntabilitas,  dan  pelayanan  publik  sehingga
mampu  meningkatkan    efisiensi,    efektifitas,    produktivitas,    transparansi, disiplin,  dan etos kerja pegawai.
Gelombang  globalisasi  dan  lingkungan  strategis  mengakibatkan perubahan  ekspektasi  internal  maupun  eksternal  atas  kinerja  Badan
Pengkajian dan Penerapan   Teknologi   BPPT.   Laju   perubahan   atas tuntutan      tersebut  berakibat  pada  semakin  sulitnya  organisasi  dalam
memenuhi  harapan  internal  dan  eksternal  sehingga  teridentifikasi berbagai permasalahan yang mendasar sebagai berikut:
1.  Kontribusi  BPPT  dalam  penanggulangan  berbagai  krisis  nasional masih  belum  memberikan  dampak  yang  signifikan  untuk memperkuat
fungsi dan peran BPPT secara nasional; 2.  Perencanaan   program   BPPT   masih   tampak   kurang   fokus   pada
satu kesatuan visi, misi, tujuan dan sasaran;
LKIP BPPT TAHUN 2016
III
- 110
3.  Proses  bisnis  utama  yang  merupakan  enabling  factor  untuk mencapai  sukses  dalam  kerangka  tata  kerja  kerekayasaan  belum
optimal; 4.  Sistem    penghargaan    berdasarkan    kinerja    dalam    asas    keadilan
belum sepenuhnya berjalan seperti yang diharapkan; 5.  Budaya  organisasi  yang  mampu  mewadahi  dan  meningkatkan
komitmen  para  pegawai  dalam  melaksanakan  tupoksi  belum diterapkan secara efektif;
Permasalahan-permasalahan  tersebut  di  atas  diatasi  melalui  strategi reformasi birokrasi.
Reformasi  birokrasi  adalah  suatu  program  perubahan  yang  bersifat mendasar dan menyeluruh dengan  demikian program reformasi birokrasi
akan selalu berhadapan dengan tingginya resistensi dari dalam organisasi yang merupakan tantangan bagi manajemen perubahan.
Bagi  BPPT  reformasi  birokrasi  memang  bukan  suatu  pilihan,  melainkan suatu  keharusan.  Sehingga  perlu  dipersiapkan  Program  Reformasi
Birokrasi  BPPT  secara  holistik.  Tingkat  keberhasilan  pelaksanaan Program  Reformasi  Birokrasi  perlu  mempertimbangkan  5  faktor
pencapaian sukses sebagai berikut: 1.  Adanya dukungan Manajemen Puncak sponsorship;
2.  Adanya Keterlibatan Semua Pegawai employee involvement; 3.  Ketersedian Saluran Komunikasi;
4.  Adanya Dukungan Budaya Organisasi; dan 5.  Keberadaan Agen Perubahan.
BPPT    adalah    Lembaga    Pemerintah    dalam    satu    kesatuan    sistem Pemerintahan  RI  yang  melaksanakan  Tugas  Pemerintahan  Pelayanan
Publik  melalui  Perekayasaan  Teknologi.  Dalam  penguatan  posisinya, BPPT diharapkan mampu menjalankan tugas secara efektif dalam sistem
pemerintahan dan berperan:
LKIP BPPT TAHUN 2016
III
- 111
1.  Sebagai  lembaga  di  bawah  koordinasi  Kementerian  Riset  Teknologi dan  Pendidikan  Tinggi,  pelaksana  Kebijakan  Sistem  Inovasi  Nasional
dan Perekayasaan Teknologi atas hasil suatu riset ilmu dasar lembaga litbangPerguruan Tinggi melalui program pemerintah.
2.  Sebagai    Mitra    Pemerintah    Pusat    maupun    Daerah    dalam memberikan  input  bagi  Kebijakan  dan  Program  pemerintah  dalam
hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan. 3.  Sebagai    Mitra    Industri    BUMNBUMND    dan    Swasta    Nasional
dalam  mengembangkan  dan  meningkatkan  daya  saing  melalui  rantai pertambahan nilai pada proses industri industrial value added chain.
Peran  BPPT  dalam  sistem  pemerintahan  tersebut  harus menjadi  elemen penting    dalam    kajian    dan    perumusan    Konsep    Dasar    Blue-Print
Birokrasi BPPT 2025.
Gambar-3.41 Kontribusi BPPT Dalam Sistem Bisnis
Sebagai Lembaga Pemerintah dalam satu kesatuan sistem Pemerintahan RI  yang  melaksanakan  Tugas  PemerintahanPelayanan  Publik  melalui
Perekayasaan  Teknologi,      BPPT  harus  memberikan  nilai  yang ditawarkan  melalui  13  jenis  pelayanan  teknologi  sebagai
“business