22
BAB I I I PENYEDI AAN BI BI T
Dalam rangka pembuatan tanaman Gerhan di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan memerlukan bibit yang berkualitas, yang berasal dari benih bermutu.
Kriteria dan standar bibit berkualitas dan benih bermutu adalah sebagaimana berikut ini.
A. Kriteria dan Standar Mutu Bibit
. Kriteria dan standar mutu bibit yang digunakan sebagaimana Tabel 10 berikut:
Tabel 10. Kriteria dan Standar Mutu Bibit
Kelompok Jenis Kriteria
Standar
1. Kayu, Tanaman
Unggulan Lokal, Endemik
1. Pertumbuhan
2. Media Tanaman
3. Tinggi minimal
1. Normal Sehat, berbatang
tunggal, berkayu 2.
Kompak 3.
30 cm Kecuali jenis Pinus
merkusii , tinggi minimal 15 cm dan sudah ada ekor bajing
2. Tanaman turus
jalan, hutan kota 1. Pertumbuhan
2. Media Tanaman 3. Tinggi
1. Normal Sehat, berbatang tunggal,
berkayu 2.
Kompak 3.
1 m 3.
Mangrove 1. Pertumbuhan
2. Media
3. Tinggi non propagul
1. Normal Sehat, berbatang tunggal,
berkayu 2.
Kompak 3.
minimal 20 cm 4.
Pantai 1. Pertumbuhan
2. Media
3. Tinggi
1. Normal Sehat, berbatang tunggal,
berkayu 2.
Kompak 3.
1 m 5.
MPTS 1. Pertumbuhan
2. Media : Kompak
3. Tinggi disesuaikan
dengan kebutuhan pola penyelenggaraan
Untuk bibit tempelan okulasi, tinggi dihitung dari kedudukan tempelan
sambungan
B. Kriteria dan Standar Mutu Benih
Peningkatan produktivitas dan kuantitas tanaman Gerhan diupayakan melalui penggunaan bibit yang berkualitas. Bibit yang berkualitas memerlukan benih
yang bermutu, benih harus memenuhi kriteria dan standar mutu benih sebagaimana pada Tabel 11 di bawah ini:
23 Tabel 11. Kriteria dan Standar Mutu Benih
Standar Mutu Kriteria
Standar
1.
Fisik
1.
Kesehatan benih
2.
Aroma
3.
Berat 1.000 butir
1.
Bernas tidak kusut
2.
Segar tidak apek, tidak busuk
3.
Sesuai standar masing- masing jenis terlampir
2.
Fisiologis
1.
Daya kecambah
2.
Kadar Air
3.
Kemurnian Terlampir
3.
Genetis Kategori sumber benih
1.
Tidak diketahui asal usulnya
2.
Tegakan Benih Teridentifikasi TBT
3.
Tegakan Benih Terseleksi TBS
4.
Areal Produksi Benih APB
5.
Kebun Benih
C. Kriteria dan Standar Persemaian dan Tempat Pengumpulan Sementara
Untuk memperoleh mutu bibit yang baik, dan mengurangi resiko kerusakan bibit ke lokasi penanaman, diperlukan persemaian dan Tempat Pengumpulan
Sementara yang sesuai kriteria dan standar mutu. Berdasar sifat lokasinya, persemaian dan Tempat Pengumpulan Sementara
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu persemaian lahan kering dan persemaian mangrove. Mutu persemaian dan titik bagi menggunakan kriteria dan standar
seperti pada Tabel 12 berikut.
Tabel 12. Kriteria dan Standar Mutu Persemaian dan Tempat Pengumpulan Sementara
Kelompok Jenis
Kriteria dan Standar Keterangan
1. Persemaian lahan kering
1. Dekat dengan lokasi penanaman
2. Dekat dengan sumber air
3. Bebas banjir dan angin keras
4. Memiliki areal terbuka dan areal naungan
5. Memiliki sarana penyiraman
6. Memiliki peralatan penanganan benih
2. Persemaian
mangrove 1.
Dekat dengan lokasi penanaman 2.
Terkena pasang surut air laut 3.
Bebas banjir, angin keras dan ombak besar 4.
Memiliki areal terbuka dan areal naungan
24
BAB I V PEMBUATAN TANAMAN