135
BAB VI PEMBUATAN BANGUNAN KONSERVASI TANAH DAN AI R
Bahwa salah satu upaya perbaikan lingkungan dan pencegahan terjadinya lahan kritis adalah melalui kegiatan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air,
dimana dalam pelaksanaannya diarahkan untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat.
Pembuatan bangunan konservasi tanah dan air ditujukan untuk mempertahankan tanah dan air dari kehilangan dan kerusakannya melalui pengendalian erosi,
sedimentasi dan banjir sehingga lahan dan air dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Sasaran kegiatan pembuatan bangunan konservasi tanah dalam Gerhan ini meliputi 5 lima jenis bangunan, yaitu :
1. Dam Pengendali DPi
2. Dam Penahan DPn
3. Pengendali Jurang
gully plug 4.
Embung Air Embung 5.
Sumur Resapan Air SRA Tahapan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air adalah sebagai berikut :
A. DAM PENGENDALI DPi
1. Pembuatan Rancangan Dam Pengendali DPi a. Persiapan
1 Pemilihan calon lokasi Pemilihan calon lokasi dilakukan dengan cara inventarisasi terhadap
beberapa calon lokasi dam pengendali yang telah ditetapkan dalam Rencana Teknik Tahunan RTT yang telah disusun, dengan kriteria
sebagai berikut : a
Lahan kritis dan potensial kritis b
Sedimentasi dan erosi sangat tinggi c
Struktur tanah stabil badan bendung d
Luas DTA 100 -250 ha e
Tinggi badan bendung 8 meter f
Kemiringan rata-rata daerah tangkapan 15-35 g
Prioritas Pengamanan bangunan vital 2 Orientasi lapangan
Calon lokasi yang terpilih memenuhi kriteria kemudian dilakukan orientasi lapangan untuk menentukan letak dan ukuran badan bendung,
saluran pelimpah dan daerah tangkapan air DTA serta daerah genangan air.
3 Konsultasi Berdasarkan hasil orientasi lapangan dilakukan konsultasi dengan
instansi terkait baik secara formal Dinas Kimpraswil PU, Dinas Pertanian dsb. maupun non formal kelompok tani, lembaga adat dsb
untuk memperoleh masukan sebelum lokasi dan tipe dam pengendali ditetapkan.
136 4 Pengadaan bahan dan alat
Pengadaan bahan dan alat diprioritaskan terhadap bahan habis pakai, sedangkan peta dasar dan peralatan lain seperti alat ukur survey
lapangan dapat memanfaatkan yang sudah ada.
5 Administrasi Persiapan administrasi meliputi :
a Administrasi kegiatan
b Surat menyurat pemberitahuan, surat ijin, kesepakatan
masyarakat dsb.
b. Pengumpulan data dan informasi lapangan. 1 Data primer
Data primer diperoleh dengan cara survey dan pengukuran lapangan, meliputi sebagai berikut :
a Topografi lokasi bangunan
b Penutupan lahan dan pola tanam
c Tanah jenis, tekstur, permeabilitas
d Luas DTA
e Jumlah, kepadatan dan pendapatan penduduk dan tingkat
harga upah disekitar lokasi
2 Data sekunder, meliputi : Data sekunder dapat diperoleh dengan cara pengumpulan data yang
telah ada tersedia baik di instansi pemerintah, swasta dsb. a
Administrasi wilayah b
Curah hujan jumlah, intensitas dan hari hujan c
Erosi dan sedimentasi d
Adat istiadat masyarakat disekitar lokasi c. Pengolahan dan analisa data informasi.
Dari hasil pengumpulan data dan informasi di lapangan dilakukan pengolahan dan analisa, sebagai berikut :
1 Dari data tanah, erosi sedimentasi, topografi, curah hujan dan luas DTA diolah dan dianalisa menjadi:
a Letak bangunan
b Spesifikasi teknis bangunan utama dan pelengkap
c Debit aliran air debit banjir rencana
d Daya tampung air
e Umur teknis bangunan
2 Dari data jumlah penduduk, mata pencaharian, pendapatan serta adat istiadat diolah dan dianalisa menjadi informasi:
a Potensi ketersediaan tenaga kerja
b Standar satuan biaya upah yang berlaku.
d. Penyusunan rancangan teknis Sesuai norma yang berlaku rancangan dam pengendali DPi berisi :
1 Tata letak
bangunan a
Administrasi
137 b
Geografis 2 Kata
Pengantar 3 Lembar pengesahan
4 RÃsalah data umum lokasi 5 Spesifikasi teknis
a Fisik
b Hidrologi
c Sosek dan budaya
6 Rencana anggaran biaya RAB.
Rencana anggaran biaya disusun secara rinci didasarkan pada volume pekerjaan dan satuan biaya bahan, upah yang berlaku.
7 Tata waktu pelaksanaan. Rancangan harus memuat tata waktu pelaksanaan baik kegiatan fisik
maupun pemeliharaan. Penyusunan rancangan sebaiknya dibuat pada T-1. Namun demikian
pada kondisi tertentu penyusunan rancangan dapat dibuat pada T-0 sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Sosialisasi Sebelum dilakukan pembuatan dam pengendali, agar dilakukan
sosialisasi terlebih dahulu kepada kelompok tani yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. Disamping itu pada saat pengukuran
dan penyusunan rancangan dam pengendali, kelompok tani tersebut dilibatkan sehingga ada rasa memiliki dan ini akan meningkatkan
kontinuitas atau kelestarian kegiatan tersebut khususnya pasca proyek.
9 Gambar dan peta Rancangan dam pengendali perlu dilampiri gambar dan peta yang
meliputi a
Gambar detail konstruksi dan spesifikasi teknis bangunan utama badan bendung, saluran pelengkap saluran pelimpah, saluran
pembagi skala 1 : 50 s d 1 : 100.
b Peta situasi administrasi, skala 1 : 50.000 atau 1 : 100.000.
c Peta kontur site lokasi bangunan utama, pelengkap dan daerah
tangkapan air serta daerah genangan air, skala 1 : 1000 s d 1 : 10.000.
10 Mekanisme Prosedur Rancangan Dam Pengendali DPi disusun oleh Kepala Sub Dinas yang
menangani perencanaan pada Dinas Kabupaten Kota, dan dikonsultasikan dengan Dinas Kimpraswil PU. Sebagai penilai adalah
BPDAS dan disahkan oleh Kepala Dinas Kabupaten Kota.
e. Hasil Kegiatan Sebagai hasil kegiatan penyusunan rancangan berupa buku rancangan
dam pengendali DPi yang dilengkapi dengan lampiran data, gambar dan peta dan telah disahkan oleh instansi terkait yang berwenang.
Gambar skematis tentang bangunan pengendali tipe busur dan tipe kedap air dapat dilihat pada Gambar 14 dan 15 di bawah ini.
138 Gambar 14. Dam Pengendali Tipe busur
Gambar 15. Dam Pengendali tipe kedap air
2. Pembuatan Dam Pengendali DPi
a. Persiapan 1 Penyiapan Kelembagaan
a Pertemuan dengan masyarakat kelompok dalam rangka sosialisasi
rencana pelaksanaan pembuatan dam pengendali. b
Pembentukan organisasi dan penyusunan program kerja. 2 Pengadaan sarana dan prasarana
Pengadaan peralatan sapras diutamakan untuk jenis peralatan dan bahan habis pakai. Sedang pembuatan sarana dan prasarana dibuat
dengan tujuan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang antara lain :
a
Pembuatan jalan masuk b
Pembuatan gubuk kerja gubuk material 3 Penataan areal kerja
a Pembersihan lapangan
b Pengukuran kembali
c Pemasangan patok batas
139 d
Pembuatan badan bendung dan saluran pelimpah spill way di tanah milik masyarakat, tidak ada ganti rugi.
b. Pembuatan 1 Pembuatan profil bendungan
2 Pengupasan, penggalian dan pondasi bangunan 3 Pembuatan saluran pengelak
4 Pembuatan pemadatan tubuh bendung 5 Pembuatan saluran pengambilan lokal dan pintu air
6 Pembuatan bangunan pelimpah spill way 7 Pembuatan bangunan lain untuk sarana pengelolaan: jalan inspeksi
8 Pemasangan gebalan rumput
c. Pemeliharaan Pemeliharaan bangunan Dam Pengendali DPi meliputi :
1 Pemeliharaan badan bendung dan saluran pelimpah serta saluran pembagi
2 Perbaikan gebalan rumput d. Pelaksanaan Pembuatan Dam Pengendali
Berdasar sistem pembayarannya, pembuatan bangunan Dam Pengendali dapat dilaksanakan melalui dua alternatif, yaitu:
1 Sistem Swakelola, melalui SPKS dengan kelompok tani, dalam rangka pemberdayaan sumberdaya dan meningkatkan partisipasi masyarakat
lokal secara langsung serta menumbuhkan rasa memilikinya dan kepedulian memelihara apabila konstruksi telah selesai.
2 Sistem pemborongan oleh Pihak I I I , melalui lelang dengan
mengutamakan potensi lokal yang ada. e. Organisasi pelaksana
Sebagai pelaksana dalam rancangan pembuatan Dam Pengendali adalah kelompok masyarakat dan atau pihak ketiga didampingi Petugas
Lapangan Gerhan dibawah koordinasi Dinas Kabupaten Kota yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan.
f. Jadwal Kegiatan Tahapan dalam pelaksanaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tertuang dalam rancangan.
g. Hasil Kegiatan Hasil kegiatan adalah berupa bangunan Dam Pengendali DPi yang dibuat
sesuai dengan rancangan. Hasil kegiatan diserahkan kepada Dinas Kehutanan Kab Kota yang selanjutnya diserahkan kepada Kepala Desa
oleh Bupati untuk pemanfaatan dan pemeliharaannya.
140
B. DAM PENAHAN DPn