Indikator Keberhasilan Tesis Asuhan Keperawatan Jiwa - Kedokteran Keluarga | Makalah Dan Jurnal Gratis Reliani

liii Proses analisis dan interpretasi data dalam PTK diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan peneliti.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan kondisi akhir yang diharapkan peneliti pada penelitian tindakan kelas yang didasarkan pada pengalaman yang lalu. Adapun indicator keberhasilan pada penelitian ini meliputi: 1. Indikator keberhasilan pembelajaran keperawatan jiwa Pembelajaran keperawatan jiwa dikatakan berhasil dengan indicator pencapaian nilai kategori baik dan sangat baik pada pelaksanaan RPP oleh dosen, aktivitas mahasiswa selama pembelajaran dan motivasi mahasiswa selama pembelajaran. Indikator keberhasilan pelaksanaan RPP dan aktivitas mahasiswa: ≥ 80 = sangat baik 70-79 = baik 60-69 = cukup ≤ 59 = kurang 2. Indikator keberhasilan hasil belajar Bersumber pada hasil yang diperoleh dari pre siklus dan test siklus yang mencerminkan pemahaman mahasiswa pada konsep yang dipelajari diharapkan adanya peningkatan pemahaman sesuai nilai yang diperoleh masing – masing mahasiswa. Minimal 75 dari jumlah mahasiswa mencapai liv nila hasil belajar tuntas MKK = 66, sesuai dengan pedoman kurikulum Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 20092010. 3. Indikator keberhasilan praktek keperawatan jiwa Minimal 75 dari jumlah mahasiswa mencapai nila hasil belajar tuntas MKK = 66, sesuai dengan pedoman kurikulum Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 20092010.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus: b. Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti menghadap kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk minta ijin rencana penelitian yang menggunakan sampel mahasiswa kemudian dilanjutkan dengan minta ijin ke Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur. Selanjutnya peneliti mengadakan kolaborasi dan pertemuan dengan teman sejawat observer untuk menyamakan persepsi tentang tujuan, karakteristik, langkah – langka penelitian tindakan kelas ini. c. Deskripsi awal Dalam tahap ini peneliti bersama teman sejawat observer melakukan observasi terhadap proses belajar mengajar Asuhan Keperawatan Jiwa yang masih berupa clasikal di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu lv Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Setelah proses belajar mengajar secara clasikal mahasiswa diberi test secara tertulis mengenai materi yang disampaiakan dan dilihat hasilnya. Hasil awal pengamatan tersebut maka akan digunakan peneliti sebagai refleksi dalam rangka perencanaan tindakan perbaikan sesuai kerangka berpikir dan prosedur penelitian. Kegiatan Siklus I a. Planning Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi. Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah menyusun rencana pembelajaran, membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, wawancara, modul asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan halusinasi, membentuk kelompok, menyiapkan perangkat tes yang berupa kisi-kisi soal dan pedoman penskoran, menyiapkan lembar jawaban, menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan temuan hasil refleksi dan menyiapkan format penilaian hasil belajar b. Acting Pelaksanaan Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar adalah pembelajaran asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan halusinasi dengan pendekatan kontekstual CTL. Pada tahap ini, dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi. lvi Pada tahap apersepsi, mahasiswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Dosen memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh mahasiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Langkah – langkah dalam pembelajaran kontekstual pada penelitian ini Adalah: 1. Konsktruktivisme a. Mahasiswa membangun pemahaman mereka menyamakan persepsi mengenai materi asuhan keperawatan pada pasien halusinasi. b. Menyusun langkah kegiatan sebelum menerapkan langsung asuhan keperawatan pada pasien halusinasi dan cara antisipasi masalah saat kerja kelompok 2. Inquiry a. Mahasiswa melakukan observasipengkajian pasien dengan halusinasi sesuai dengan langkah – langkah pengkajian pada Modul Asuha Keperawatan Jiwa b. Mahasiswa merumuskan masalah yang muncul dari hasil pengkajian c. Mahasiswa menganalisis data pengkajian d. Mahasiswa menentukan core problem e. Mahasiswa menentukan rencana tindakan keperawatan f. Mahasiswa mengimplementasikan rencana tindakan g. Mahasiswa mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengetahui keberhasilan tindakan lvii 3. Questioning a. Mahasiswa bertanya kepada teman dalam satu kelompok b. Mahasiswa bertanya kepada kelompok lain saat presentasi hasil kegiatan 4. Modelling a. Dosen memperagakan cara melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi setelah itu mahasiswa bersama kelompok melakukan asuhan keperawatan jiwa sesuai yang dicontohkan dose b. Mahasiswa melakukan apa yang diperintahkan oleh dosen 5. Community Learning a. Mahasiswa menyampaikan idependapat kepada teman kelompok b. Mahasiswa mendengarkan atau memperhatikan penjelasan atau informasi yang disampaikan oleh teman atau dosen

6. Refleksi

a. Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu. b. Catatan atau jurnal di buku siswa c. Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu d. Diskusi e. Hasil karya 7. Auntenthi Assessment a. Mahasiswa mempresentasikan kegiatan asuhan keperawatan jiwa b. Mahasisa membuat laporan hasil kegiatan penerapan asuhan keperawatan jiwa lviii d. Observing Observasi Observasi adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku mahasiswa selama penelitian berlangsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh teman sejawat yaitu tim dosen keperawatan jiwa. Kegiatan yang dilaksanakan pada fase ini adalah melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan aktivitas mahasiswa selama pembelajaran dengan menerapkan instrument observasi yang telah disusun dalam tahap perencanaan yang meliputi: 1. Observasi terhadap dosen sebagai pelaksana pembelajaran dengan pendekatan kontekstual CTL. 2. Observasi terhadap mahasiswa selama proses pembelajaran brlangsung yang berupa kerjasama dengan kelompoknya, keaktifan dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan keseriusan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran, dan sikap tanggapan mahasiswa terhadap teknik pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru membagikan kuisioner kepada siswa untuk mengetahui kesan, tanggapan dan saran siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan. e. Refleksi 1. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengumpulkan hasil tes dan non tes siklus I dengan tujuan mengetahui hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, kemudian dianalisis untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan serta hal-hal yang sudah baik dalam penerapan pembelajaran kontekstual komponen inquiry. lix 2. Dosen menentukan kesimpulan sementara dari hasil analisis. Masalah- masalah pada siklus I dicari pemecahan dan diperbaiki pada siklus selanjutnya, sedangkan kelebihan-kelebihannya dipertahankan dan ditingkatkan untuk kesempurnaan hasil. Kesimpulan tersebut dapat direfleksikan dari penguasaan dosen terhadap penerapan pembelajaran kontekstual komponen inquiry. Jika dalam refleksi ternyata penerapan pembelajaran ini sudah sesuai langkah – langkahnya berarti dosen telah melakukan komponen inquiry dengan benar. Namun jika yang ditargetkan belum tercapai kemungkinan masalah yang muncul adalah partisipasi mahasiswa dalam proses pembelajaran pada setiap kegiatan. Adanya masalah yang berkaitan dengan partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran tersebut tentunya sangat mempengaruhi hasil proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya perlu adanya penyempurnaan tindakan pembelajaran. Penyempurnaan tersebut akan dilakukan pada kegiatan siklus II. Kegiatan Siklus II Siklus II dilaksanakan setelah mempelajari hasil refleksi pada siklus I. Tahap siklus II sama dengan siklus. Siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan meningkatkan pelaksanaan tindakan apabila hasil yang dicapai sudah memenuhi harapan. Adapun rencana kegiatan siklus II dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Planning Perencanaan lx 1. Pada tahap ini dipersiapkan rencana pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan. Kekurangan-kekurangan yang terjadi tahap siklus I diperbaiki. 2. Dosen juga menyiapkan soal tes dan nontes untuk siklus II 3. Dosen mengkoordinasikan kembali dengan teman sejawat. 4. Dosen menyiapkan modul pembelajaran. 5. Pembentukan kelompok sesuai dengan siklus I b. Acting Tindakan 1. Dosen memulai kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sesuai dengan langkah – langkah yang telah ada. 2. Dosen menjelaskan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi pada siklus I. Kemudian siswa diberi bimbingan dan arahan agar dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada siklus II akan menjadi lebih baik. 3. Kegiatan dalam siklus II adalah apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, mahasiswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Dosen memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan, manfaat yang akan diperoleh mahasiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dan memotivasi siswa untuk semakin lebih baik dalam menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi. 4. Langkah – langkah dalam pembelajaran kontekstual pada penelitian ini adalah: lxi a. Konsktruktivisme 1. Mahasiswa membangun pemahaman mereka menyamakan persepsi mengenai materi asuhan keperawatan pada pasien halusinasi. 2. Menyusun langkah kegiatan sebelum menerapkan langsung asuhan keperawatan pada pasien halusinasi dan cara antisipasi masalah saat kerja kelompok b. Inquiry 1. Mahasiswa melakukan observasipengkajian pasien dengan halusinasi sesuai dengan langkah – langkah pengkajian pada Modul Asuhan Keperawatan Jiwa 2. Mahasiswa merumuskan masalah yang muncul dari hasil pengkajian 3. Mahasiswa menganalisis data pengkajian 4. Mahasiswa menentukan core problem 5. Mahasiswa menentukan rencana tindakan keperawatan 6. Mahasiswa mengimplementasikan rencana tindakan 7. Mahasiswa mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengetahui keberhasilan tindakan c. Questioning 1. Mahasiswa bertanya kepada teman dalam satu kelompok 2. Mahasiswa bertanya kepada kelompok lain saat presentasi hasil kegiatan d. Modelling lxii 1. Dosen memperagakan cara melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi setelah itu mahasiswa bersama kelompok melakukan asuhan keperawatan jiwa sesuai yang dicontohkan dose 2. Mahasiswa melakukan apa yang diperintahkan oleh dosen e. Community Learning 1. Mahasiswa menyampaikan idependapat kepada teman kelompok 2. Mahasiswa mendengarkan atau memperhatikan penjelasan atau informasi yang disampaikan oleh teman atau dosen f. Refleksi 1. Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu. 2. Catatan atau jurnal di buku siswa 3. Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu 4. Diskusi 5. Hasil karya g. Auntenthi Assessment 1. Mahasiswa mempresentasikan kegiatan asuhan keperawatan jiwa 2. Mahasisa membuat laporan hasil kegiatan penerapan asuhan keperawatan jiwa 3. Jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab kelompok maka dosen memberikan bantuan secara jelas. 4. Dosen meminta kelompok untuk mencatat hasil presentasi yang berupa masukan dan tanya jawab sekaligus penjelsan dosen. lxiii 5. Hasil pendokumentasian mahasiswa tersebut dinilai oleh dosen sampai dimana kemampuan mahasiswa mempraktikan asuhan keperawatan jiwa c. Observing Pengamatan Kegiatan yang dilaksanakan pada fase ini adalah melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan aktivitas mahasiswa selama pembelajaran dengan menerapkan instrument observasi yang telah disusun dalam tahap perencanaan yang meliputi: 1. Observasi terhadap dosen sebagai pelaksana pembelajaran dengan pendekatan kontekstual CTL komponen imquiry. 2. Observasi terhadap mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung yang berupa kerjasama dengan kelompoknya, keaktifan dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan keseriusan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran, dan sikaptanggapan mahasiswa terhadap teknik pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru membagikan kuisioner kepada siswa untuk mengetahui kesan, tanggapan dan saran siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan. d. Reflecting 1. Dosen sebagai peneliti mengolah dan mengalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan siklus II dan menyimpulkan hasil kegiatan. lxiv Gambar 3. Kerangka Kerja Penerapan CTL Studi Pendahuluan: 1. Interview 2. Observasi PBM Penrencanaan 1 Pelaksanaan 1 Observasi 1 Refleksi 1 1. Membuat RPP 2. Menyusun lembar observasi kegiatan dosen, 3. Menyusun lembar observasi mahasiswa 4. Membuat modul 5. Membentuk kelompok, 6. menyiapkan perangkat tes 7. menyiapkan lembar jawaban, 8. menyusun format catatan hasil refleksi 9. Format penilaian hsl belajar Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran 1. Observasi terhadap dosen sebagai pelaksana pembelajaran 2. Penggunaan Modul 3. Observasi hasil analisa kegiatan mahasiswa Data dan proses hasil tindakan 1 Berhasil Kesimpulan Belum berhasil Siklus Berikutnya lxv BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari tiap – tiap siklus yang meliputi: hasil wawancara mahasiswa sebelum dilakukan tindakan, hasil observasi mahasiswa dan dosen saat KBM, motivasi mahasiswa mengikuti PBM, prestasi belajar dan hasil pelaksanaan praktek asuhan keperawatan jiwa.

A. Lokasi Penelitian