xcv dosen bahwa dalam pelaksanaan RPP dosen sudah sangat baik. Sudah sistematis
dan tepat waktu. Berdasarkan hasil pengamatan observer yang disampaikan ke dosen bahwa
pada siklus II sudah tidak lagi ditemukan kecurangan mahasiswa saat mengerjakan test siklus II. Masih ada hasil nilai belajar yang kurang, masih ada
mahasiswa yang tidak tuntas belajarnya tetapi jumlahnya telah berkurang dibangdingkan siklus I, aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran CTL tidak ada
yang kurang dan pelaksanaan praktek asuhan keperawatan jiwa 90 sangat baik. Dengan melihat pada siklus II dibandingkan dengan siklus I telah mengalami
banyak peningkatan sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
C. Hasil dan Pembahasasan
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, serta hasil wawancara dengan mahasiswa yang meliputi perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi didapatkan hasil sebagai berikut: Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I peneliti terlebih dahulu
melakukan tindakan pra siklus diantaranya tes pra siklus. Instrumen yang digunakan adalah soal tulis pilihan ganda. Tes tulis sejulah 20 soal dengan alokasi
waktu 40 menit. Setelah mahasiswa mengerjakan soal dilanjutkan dengan koreksi bersama, jawaban mahasiswa ditukar dengan mahasiswa lainnya. Adapun
penskoran tiap jawaban benar dinilai 1 dan salah nol kemudian hasil dikalikan 5, setelah selesai hasil tersebut dimasukan ke dalam instruemn penelitian. Hasil yang
xcvi diperoleh dari nilai pra siklus digunakan untuk mengetahui salah satu
perkembangan hasil belajar mahasiswa. Kepada Ketua Program studi dan urusan akademik, peneliti
menginformasikan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan CL pada semester VI untuk mata kuliah Keperawatan Jiwa dan mohon dorongan agar
pembelajaran berjalan lancar. Peneliti juga menyampaikan secara lisan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran CTL yang akan dilaksanakan.
Dalam setiap pertemuan kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan dan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Kegiatan awal dilakukan dengan
apersepsi, penjelasan tujuan pembelajaran dan komponen CTL. Pada akhir pembelajaran dilakukan refleksi dan penilaian auntenthic yang berupa tes.
Setelah pelaksanaan tindakan yang berlangsung dalam dua siklus hasil penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Penggunaan Model Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran Keperawatan Jiwa
Penggunaan CTL untuk meningkatkan pembelajaran Keperawatan Jiwa dapat dinilai terhadap komponen pelaksanaan CTL yang meliputi:
a. Observasi Rencana Proses Pembelajaran
Tabel 1. Data Hasil Observasi Rencana Proses Pembelajaran
NO ASPEK YANG DIAMATI
Penilaian Siklus Siklus I
Siklus II
PENDAHULUAN
kel 1
kel 2
kel 3
kel 4
kel 1 kel 2
kel 3 kel 4
1 Menggali kemampuan awal mahasiswa 4
4 4
4 4
4 4
4 2 Menjelaskan Tujuan dan manfaat
4 4
4 4
4 4
4 4
xcvii
pembelajaran 3
Menyebutkan indikator pencapaian pembelajaran
4 4
4 4
4 4
4 4
4 Menyiapkan fasilitas dan sarana
pendukung 4
4 4
4 4
4 4
4 5
Menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran CTL
4 4
4 4
4 4
4 4
KEGIATAN INTI
1 Membentuk mahasiswa dalam 4
kelompok 4
4 4
4 4
4 4
4 2
Dosen memberikan contoh cara melakukan askep
4 4
4 4
4 4
4 4
3 Dosen memandu kelompok saat
melakukan 3
3 4
4 4
4 4
4 komponen inquiry
4 Dosen memandu kelompok saat
melakukan 3
4 3
4 4
4 4
4 komponen questioning
5 Dosen memandu kelompok saat
melakukan 4
4 4
4 4
4 4
4 komponen modelling
6 Dosen memandu kelompok saat
melakukan 3
3 4
3 4
4 4
4 komponen community learning
7 Dosen memandu kelompok saat
melakukan 4
4 3
4 4
4 4
4 komponen autenthic assessmnet
PENUTUP
1 Membimbing mahasiswa membuat
rangkuman 4
4 4
4 4
4 4
4 dan laporan
2 Melakukan evaluasi 4
4 4
4 4
4 4
4 3
Melakukan refleksi pada akhir petemuan
4 4
4 4
4 4
4 4
Jumlah rata-rata 58
58 58
59 60
60 60
60 Jumlah dalam persen
96,7 96,7 96,7 98,3 100,0 100,0 100,0 100,0 Rata-rata persentase siklus
87,4 100,0
80 85
90 95
1 00
SIKLUS I SIKLUS II
Diagram 1: Data Hasil Observasi Rencana Proses Pembelajaran
xcviii Dari table dan diagram menunjukan keberhasilan proses pembelajaran
yang dilakukan dosen pada pembelajaran model contextual teaching and learning dan modul asuhan keperawatan jiwa pada 4 kelompok mempunyai nilai rata-rata
keberhasilan pada siklus I sebesar 87,4 . berarti keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan dosen dalam kategori sangat baik dan siklus II rata-
rata keberhasilan 100 . berarti keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan dosen dalam kategori sangat baik.
2 Observasi Aktivitas Mahasiswa Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran
Model Contextual Teaching And Learning dan Modul asuhan Keperawatan Jiwa
No Tingkat aktivitas
Siklus I Siklus II
1 Sangat Baik
1 2,5 5 12,5
2 Baik
5 12,5 21 52,5
3 Cukup
26 65 15 37,5
4 Kurang
8 20 0 0
Jumlah 40 100
40 100
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00
Siklus I Siklus II
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Diagram 2: Hasil Observasi Aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran Model Contextual Teaching And Learning dan Modul asuhan Keperawatan
Jiwa
Berdasarkan hasil tabel dan diagram di atas menunjukan bahwa aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sebesar 2,5 sangat baik, 12,5
baik, 65 cukup, kurang 20 dan siklus II menunjukan bahwa aktivitas
xcix mahasiswa dalam pembelajaran 12,5 sangat baik, 52,5 aktivitas baik, 37,5
cukup dan 0 kurang. 1
Hasil Motivasi Mhahasiswa terhadap Pembelajaran CTL Tabel 3. Motivasi mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di
Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
No Tingkat Motivasi
Siklus I Siklus II
1 Tinggi
40 100 40 100
2 Sedang
3 Rendah
Jumlah 40 100
40 100 Rata-rata nilai motivasi
95,3 95,3
1 0 20
30 40
SIKLUS I SIKLUS II
TINGGI SEDANG
RENDAH
Diagram 3 Motivasi mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
Berdasarkan tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan metode pembelajaran CTL pada siklus I dan siklus II 100
motivasinya tinggi dengan nilai rata-rata motivasi 95,3
2.
Penggunaan Model Contextual Teaching And Learning untuk meningkatkan hasil belajar keperawatan jiwa
c Indicator yang menjadi penilaian penggunaaan model contextual teaching
and learning yaitu hasil ketuntasan belajar mahasiswa adalah hasil ketuntasan belajar mahasiswa. Berikut adalah data hasil ketuntasan belajar mahassiwa
1 Hasil Ketuntasan Belajar mahasiswa
Tabel 4. Ketuntasan belajar mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
Ketuntasan Pre
Siklus Post
Siklus I Post
Siklus II
Tuntas 7
17,5 27
67,8 39
97,5 Tidak
Tuntas 33
82,5 13
32,5 1
2,5
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 1 00,00
PRE SIKLUS SIKLUS I
SIKLUS II
tuntas Tidak Tuntas
Diagram 4. Ketuntasan belajar mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
Dari tabel di atas menunjukan bahwa ketuntasan belajar mahasiswa pre siklus 32,5, tidak tuntas 67,5 pada siklus I ketuntasan belajar 95, tidak
tuntas 5 dan siklus II ketuntasan belajar 97,5 dan tidak tuntas 2,5 . Adapun hasil prestasi belajar mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 5. Prestasi belajar mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
No Range nilai Pre CTL
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
ci 1
≥ 80 4
10 14
35 24
60 2
70-79 3
7,5 10
25 11
27,5 3
66-69 3
7,5 4
10 4
60-65 13
32,5 10
25 5
55-59 5
12,5 2
5 6
45-54 11
27,5 1
2,5 1
2,5 7
≤ 44 4
10 Jumlah
40 100
40 100
40 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan metode pembelajaran CTL sebagian besar mahasiswa 82,5 atau 33 mahasiswa
memiliki nilai di bawah KKM. Setelah dilakukan metode pembelajaran CTL terjadi peningkatan prestasi mahasiswa, hal ini dapat dilihat pada hasil evaluasi
sikus I mahasiswa yang memiliki nilai di bawah KKM menurun menjadi 37,5 atau 13 mahasiswa. Pembelajaran CTL pada siklus II mahasiswa yang memiliki
nilai di bawah KKM 2,5 atau hanya 1 mahasiswa yang mendapat nilai di bawah KKM, 97,5 mendapatkan nilai di atas KKM.
3 Penggunaan Model Contextual Teaching And Learning untuk
meningkatkan praktek Keperawata Jiwa
Tabel 6 Praktek mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
No Praktek
siklus I siklus II
1 Sangat Baik
11 27,5 36 90
2 Baik
16 40 4 10
3 Cukup
8 20 4
Kurang 5 12,5
Jumlah 40 100
40 100
cii
20 40
60 80
1 00
SIKLUS I SIKLUS II
SANGAT BAIK BAIK
CUKUP KURANG
Diagram 6 Praktek mahasiswa pada pembelajaran CTL pada bulan April di Program Studi S1 Keperawatan FIK UMSurabaya
Dari table dan diagram diatas menunjukan bahwa pelaksanaan praktek asuhan keperawatan jiwa pada siklus I sangat baik 27,5, baik 40, cukup 20
dan kurang 12,5 dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sangat baik 90 dan baik sebesar 10
2. Pembahasan