Penilaian otentik Authentic Assessment

xxxii b. Mahasiswa melakukan apa yang diperintahkan oleh dosen c. Mahasiswa menyampaikan idependapat kepada teman kelompok

6. Refleksi

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Pebelajaran mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Reflesi juga dapat diartikan sebagai respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Dosen membantu mahasiswa membuat hubungan-hubungan antar pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan begitu mahasiswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya. Kunci dari itu semua adalah, bagaiman pengetahuan itu mengendap di benak siswa. Siswa mencatat apa yang sudah dipelajari dan bagaimana merasakan ide-ide baru. Pada akhir pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi selama pembelajaran berlangsung. Realisasinya dalam penelitian ini berupa: a. Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu. b. Catatan atau jurnal di buku siswa c. Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu d. Diskusi e. Hasil karya

7. Penilaian otentik Authentic Assessment

xxxiii Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar mahasiswa. Gambaran perkembangan belajar mahasiswa perlu diketahui oleh dosen agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan dosen mengidentifikasikan bahwa mahasiswa mengalami kemacetan dalam belajar maka dosen segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar mahasiswa terbebas dari kemacetan belajar. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan disepanjang proses pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan di akhir periode semester.Pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi belajar tetapi dilakukan bersama dengan secara terintegrasi tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajarn. Karena assessment menekankan proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan mahasiswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Karakteristic authentic assessment adalah: a. Dilaksanakan selama dan sesudah proses belajar berlangsung. Astinya penilaian untuk mendapatkan informasi secara utuh harus dilakukan secara komprehensi dan dilakukan pada saat-saat yang tepat selama dan setelah siswa belajar. Dengan kata lain pengukuran harus dilakukan di sepanjang proses belajar yang dijalani siswa Ibrahim, 2005. b. Bisa digunakan formatif atau sumatif. Pengukuran bukan hanya pada tes sumatif saja akan tetapi pada setiap proses belajar. c. Yang diukur ketrampilan dan performance, bukan pengetahuan kognitif saja. xxxiv d. Berkesinambungan, artinya assessment dilakukan secara berkelanjutan, baik belajar produk, ketrampilan dan sikap. e. Terintegrasi. Dalam assessment otentik diperlukan tugas assessment yang harus diselesaiakan siswa termasuk mencakup di dalam kesehatian siswa. f. Dapat digunakan sebagai umpan balik. Hal-hal yang bisa digunakan dasar menilai prestasi siswa, berupa: proyek atau kegiatan dan laporanya, kuis, PR, karya siswa presentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, journal, hasil tes tulis, atau karya tulis Intinya, dengan authentic assessment pertanyaan yang akan di jawab adalah”Apahkah siswa belajar”, bukan “apa yang sudah diketahui?” jadi, siswa dinilai kemmapuannya dengan berbagai cara tidak hanya dari hasil ulangan teori Aplikasi authentic assessment dalam penelitian ini adalah: a. Mahasiswa mempresentasikan kegiatan asuhan keperawatan jiwa b. Mahasisa membuat laporan hasil kegiatan penerapan asuhan keperawatan jiwa

2. Konsep Pengembangan Modul