xlii dibandingkan dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Bermedia Gambar,
Terdapat perbedaan kompetensi belajar Sejarah siswa antara yang mempunyai minat belajar tinggi dan rendah. Siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik
kompetensi belajar Sejarahnya dibandingkan siswa dengan minat belajar rendah,
C. Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
DosenPeneliti: -
Metode clasikal -
Media: slide, video, role play
Mahasiswa yang diteliti
: -
Hasil belajar rendah
- Kompetensi
rendah Menggunakan:
1. Pendekatan
kontektual CTL -
Construktivisme -
Inquiry -
Questioning -
Modelling -
Community Learning
- Autenthic
assessmnet 2.
Modul Asuhan Keperawatan Jiwa
- Motivasi belajar
meningkat -
Hasil belajar meningkat
- Kompetensi
asuhan keperawatan jiwa
meningkat
SIKLUS I
Penerapan pendekatan pembelajaran
kontektual CTL dan modul asuhan
keperawatan Jiwa secara berkelompok
SIKLUS II
Penerapan pendekatan pembelajaran
kontektual CTL dan modul asuhan
keperawatan Jiwa secara berkelompok
SIKLUS BERIKUTNYA
xliii Gambar 1 Kerangka Pikir Pendekatan Contekstual Teaching and Learning dan
Modul Asuhan keperawatan Jiwa
Berdasarkan gambar diatas dijelaskan bahwa kondisi awal pembelajaran pada mata kuliah Keperawatan Jiwa di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya selama ini masih cenderung ke pembelajaran klasical yaitu pembelajaran yang berupa transfer ilmu
dari dosen kepada mahasiswa teacher centered dan diskusi dari materi yang telah disampaikan. Pola seperti ini membuat mahasiswa tidak punya inisiatif
untuk tahu lebih banyak dari materi yang disampaikan dan cenderung mudah lupa. Selain itu fenomena yang kita jumpai yaitu mahasiswa hanya dating, duduk, diam
dan dengar. Sehingga mahasiswa cenderung bosan dan mudah mengantuk. Media pembelajaran yang ada cenderung berupa slide, video dan role play untuk
demonstrasi asuhan keperawatan jiwa yang disampaikan. Sudah saatnya mahasiswa mulai mandiri dalam proses belajar, sehingga
mahasiswa diharapkan akan membangun sendiri pemahaman mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut tidak terkepas dari pemilihan pendekatan pembelajaran
yang tepat. Pendekatan pembelajaran memegang peran penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Kita sebagai dosen sudah mengetahui bahwa banyak
sekali pendekatan pembelajaran yang dpat diterapkan dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah pendekatan kontekstual CTL. Pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual mengandung tujuh komponen yaitu konstruktivisme, inquiry, questioning, modeling, community learning dan autenthic assessment.
Dalam pembelajaran kontekstual dengan Modul Asuhan Keperawatan Jiwa,
xliv mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam menemukan konsep – konsep yang
dibangun dari fakta yang mereka dapatkan, untuk kemudian dengan konsep itu mahassiwa dapat menarik kesimpulan dan dapat menghubungkan antara konsep
yang didapat tersebut dengan pengetahuan sebelumnya. Siswa akan mengalami sendiri proses pembelajaran, mengamati, dan mendapatkan manfaatnya sehingga
apa yang akan didapatkan itu tidak akan mudah terlupakan. Oleh karena itu dengan pemberian pendekatan tersebut, mahasiswa dapat meningkatkan
kemampuannya sehingga diharapkan pembelajaran akan optimal yang ditandai dengan peningkatan motivasi belajar, peningkatan kompetensi dan peningkatan
hasil belajar.
D. Hipotesis