Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

xxxix 3 menetapkan sasaran dan isi pembelajaran, 4 menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran, 5 menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran, 6 menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran.

3. Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Keperawatan jiwa merupakan bagian dari kelompok ilmu keperawatan klinik. Fokus mata kuliah ini adalah pada pencapaian kompetensi asuhan keperawatan jiwa yang meliputi asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan perilaku kekerasan, halusinasi, waham, isolasi social menarik diri dan harga diri rendah. Keperawatan jiwa merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa keperawatan. Sesuai dengan pengertian kompetensi yaitu “….a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which became part of his or her being to exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviour”. Kompetensi adalah suatu pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif dan psikomotormya.McAshan dalam Mulyasa 2005 Dengan demikian kompetensi keperawatan jiwa harus didukung oleh pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dengan pokok bahasan dalam Garis-Garis Besar Program Pemebelajaran Keperawatan Jiwa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya xl Dalam penelitian ini materi yang menjadi objek penelitian adalah asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan halusinasi. Materi ini memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk memiliki kemampuan dalam berpikir ilmiah melalui ketrampilan proses. Hal ini dapat digariskan dalam rencana pembelajaran, bahwa materi ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan asuha keperawatan jiwa dengan sub pokok pembahasan: pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan pasien halusinsi, menentukan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga, mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien halusinasi dan mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan halusinasi Materi ini menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan implementasi pada pasien. Ketrampilan proses ini meliputi ketrampilan mengamati, mengajukan hipotesis, berkomunkasi terapeutik secara baik dan benar, selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, memilah informasi factual yang relevan untuk menguji gagasan – gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.

B. Penelitian yang relevan

Untuk menujukan keterkaitan penggunaan pendekatan kontekstual CTL dan modul sebagai upaya optimalisasi pembelajaran keperawatan jiwa, kiranya dapat dikemukakan hasil penelitian yaitu: Hasil penelitian Astuti 2004 yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Pendekatan Kontekstual