penyebab penyakit terdiri dari banyak faktor. Selain itu, teori ini juga memperlihatkan bahwa banyak faktor dan elemen yang berkontribusi dalam kejadian penyakit dan
kesakitan di masyarakat. Bila dibandingkan dengan segitiga epeidemiologi kalasik dari Gordon, konsep agen digantikan dengan faktor resiko, yang mensiaratkan
perlunya dilakukan identifikasi terhadap faktor penyebab atau faktor etiologi penyakit Timmreck, 2005.
Pada umumnya penyakit memiliki lebih dari satu penyebab multikausal terutama pada penyakit non infeksi Murti, 2005. Penyakit DM tipe 2 yang
mengalami hiperglikemik merupakan suatu penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Pola makan yang tidak baik, juga dipengaruhi oleh
ketidakpatuhan minum obat.
FAKTOR RESIKO
HOST LINGKUNGAN Gambar 2.2. Model Segitiga Epidemiologi Mutakhir
Sumber : Timmreck, 2005
2.6 Kerangka Konsep
Kejadian hiperglikemik pada penderita DM tipe 2 merupakan suatu outcome dari pola makan yang tidak sehat dan juga dipengaruhi oleh ketidakpatuhan minum
WAKTU
Universitas Sumatera Utara
obat. Seorang penderita DM yang mengalami hiperglikemik yang sudah dinyatakan oleh dokter yang didukung oleh pemeriksaan kadar gula darah tanpa memperhatikan
berapa lama menderita penyakit DM. Variabel pola makan dan kepatuhan minum obat diduga akan menyebabkan kejadian hiperglikemik. Dengan demikian, kerangka
konsep dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian Pola Makan Penderita
DM Tipe 2 1. Jumlah Kalori Makanan
2. Jenis Bahan Makanan 3. Jadwal Makan
Kejadian Hiperglikemik
pada Penderita DM Tipe 2
Kepatuhan Minum Obat
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan desain cross sectional dimana variabel bebas faktor risiko yaitu pola makan, kepatuhan minum obat dan
tergantung efek yaitu kejadian hiperglikemik diukur secara bersamaan pada satu saat.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU Herna dan RSUP H. Adam Malik Medan. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan ditemukan peningkatan kasus DM
tipe 2 dengan kejadian hiperglikemik, diduga adanya hubungan pola makan serta ketidakpatuhan minum obat terhadap kejadian hiperglikemik pada penderita DM
tipe 2
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengajuan judul, survei pendahuluan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian, analisis data,
hingga penyusunan laporan akhir mulai bulan Januari sampai dengan Oktober 2013.
48
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM tipe 2 rawat jalan di RSU Herna dan RSUP H. Adam Malik Medan. Dengan pertimbangan jumlah
rawat jalan penderita DM tipe 2 di RSU Herna sebanyak 25 penderita perbulan dan di RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 54 penderita.
3.3.2. Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara consecutive sampling non-probability sampling yaitu memilih sampel yang sesuai
kriteria sampai kurun waktu tertentu. Dimana waktu pengumpulan data selama
6 minggu 17 Juni sd 31 Juli 2013 dengan kriteria inklusi penderita DM tipe 2 dan kriteria eksklusi ibu hamil dengan penderita DM dan diperoleh jumlah
sampel dari RSU Herna Medan sebanyak 37 responden dan dari RSU Pusat H. Adam Malik Medan sebanyak 63 responden sehingga diperoleh jumlah sampel
sebanyak 100 responden. Adapun alasan pengambilan sampel dengan cara
consecutive sampling adalah karena sampel yang datang ke RSU Herna dan RSU
Pusat H Adam Medan bersifat homogen setiap harinya.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara peneliti menunggu kehadiran penderita dan saat penderita ditemukan dilakukan wawancara dengan menggunakan
kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu : 1.
Data Primer Data primer yang dikumpulkan meliputi data sosiodemografi, pola makan
jumlah kalori, jenis makanan, dan jadwal makan, dan kepatuhan minum obat. Untuk pengumpulan data pola makan penderita DM tipe 2 dilakukan setelah penderita
pendapat pelayanan dari tenaga kesehatan kemudian penderita dibawa pada ruangan khusus dan dipandu oleh seorang pewawancara. Agar penderita berikutnya tidak
menunggu lama untuk diwawancara maka dilakukan seorang pewawancara untuk seorang penderita. Pedoman wawancara dengan menggunakan instrumen food recall
24 jam. Pertanyaan bersifat terstruktur sembari memperagakan makanan contoh atau peralatan rumah tangga seperti mangkuk, gelas, cangkir, piring makan dan
sebagainya untuk menentukan jumlah. Penyertaan makanan contoh sangat berfaedah, terutama ketika mengumpulkan rincian penting misal ukuran makanan yang
dimaksud. Seluruh makanan yang dimakan dan minuman dicatat serinci mungkin termasuk jika responden mengonsumsi makanan suplemen.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dari catatan Rekam Medis di RSU Herna dan RSU Pusat H. Adam Malik Medan yang meliputi jumlah kunjungan dan kasus baru
penderita DM tipe 2 pada tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
3.5 Variabel dan Definisi Operasional