Komplikasi DM Manfaat Penelitian

selalu abnormal. Sewaktu mencernakan glukosa, orang-orang ini memperlihatkan peningkatan kadar glukosa darah yang jauh lebih besar daripada peningkatan yang normal seperti yang ditunjukkan oleh kurva bagian atas pada gambar 2.1, dan kadar glukosa kembali kenilai kontrol hanya setelah 4-6 jam; lebih lanjut glukosa darah gagal untuk turun dibawah kadar kontrol. Penurunan kurva yang lambat dan gagalnya glukosa turun dibawah kontrol menunjukkan bahwa 1 peningkatan normal sekresi insulin setelah makan glukosa tidak terjadi atau 2 adanya penurunana sensitivitas terhadap insulin. Diagnosa DM biasanya dapat ditegakkan berdasarkan kurva tersebut, dan DM tipe 2 menunjukkan insulin plasma yang meningkat. d. Pernapasan Aseton Aseton bersifat mudah menguap dan dikeluarkan dalam udara ekspirasi. Pada tahap dini DM tipe 2, asam keto biasanya tidak diproduksi dalam jumlah berlebih. Namun bila resistensi insulin sangat parah dan terdapat peningkatan penggunaan lemak sebagai sumber energi, asam keto akan dihasilkan pada orang dengan DM tipe 2 Guyton, Arthur, 2007.

2.1.3 Komplikasi DM

DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia. Komplikasi DM diklasifikasikan menjadi akut dan kronis. Yang termasuk dalam komplikasi akut adalah hipoglikemia, DM ketoasidosis DKA dan hyperglicemic hyperosmolar nonketotic coma HHNC. Yang termasuk dalam komplikasi kronis adalah retinopatik diabetik, nepropati diabetik, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi. Universitas Sumatera Utara 1. Komplikasi Akut a. Hipoglikemia Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah dibawah 60 mgdl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemik oral. Penyebab hipoglikemia pada pasien yang sedang menerima pengobatan insulin eksogen atau hipoglikemikoral antara lain : 1 Regimen insulin yang tidak fisiologis 2 Overdosis insulin atau sulfonilurea 3 Tidak makan 4 Tidak mengonsumsi kudapan yang telah direncanakan 5 Gerak badan tanpa kompensasi makanan 6 Penyakit ginjal stadium akhir 7 Konsumsi alkohol b. DM ketoasidosis Ketoasidosis DM adalah akibat yang berat dari defisit insulin yang berat pada jaringan adiposa, otot skletal, dan hepar. Jaringan tersebut sangat sensitif terhadap kekurangan insulin. DM ketoasidosis dapat dicetuskan oleh infeksi penyakit c. Hyperglicemic hyperosmolar nonketotic coma HHNC. Patofisiologi dan tanda-tanda klinis yang terjadi sama dengan DKA dengan beberapa pengecualian. HHNC terdapat Baradero, 2009 1 Dehidrasi berat pasien bisa mengalami defisit cairan sebanyak 8-9 liter 2 Tingkat hiperglikemia juga lebih berat, bisa 600-2.000 mgdl Universitas Sumatera Utara 3 Osmolaritas serum adalah 350 mOsmL atau lebih 4 Tidak ada ketosis karena orang dengan DM tipe 2 mempunyai cukup insulin 5 Biasanya ada gangguan dasar pada sistem saraf sentral serebrovaskular yang bisa mengganggu persepsi pasien terhadap rasa haus sehingga cairan yang hilang tidak dapat diganti dan dehidrasi bertambah berat. 6 Biasanya ada infeksi atau penyakit. 2. Komplikasi Kronis a. Retinopati diabetik, merupakan penyebab utama kebutaan dan cacat visual. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil pada lapisan belakang mata, retina, menyebabkan hilangnya progresif penglihatan, bahkan kebutaan. b. Nefropati penyakit ginjal Penyakit ginjal DM juga disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil dalam ginjal. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal, dan akhirnya menyebabkan kematian. Di negara maju, ini adalah penyebab utama dialisis dan transplantasi ginjal. c. Neuropati DM menyebabkan kerusakan saraf melalui mekanisme yang berbeda, termasuk kerusakan langsung oleh hiperglikemia dan penurunan aliran darah ke saraf dengan merusak pembuluh darah kecil. Kerusakan saraf dapat menyebabkan hilangnya sensorik, kerusakan anggota badan, dan impotensi pada pria DM. Ini adalah komplikasi yang paling umum dari DM. Gejalanya banyak, tergantung pada saraf yang terkena: misalnya, mati rasa pada kaki, nyeri pada ekstremitas, dan impotensi. Sensasi menurun terjadi pada kaki dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan pasien tidak merasakan luka dan mengembangkan infeksi kaki. Jika tidak diobati dini, ini dapat menyebabkan amputasi WHO, 2011. d. Dislipidemia Lima puluh persen individu dengan DM mengalami dislipidemia. Ada peningkatan kolesterol LDL low-density lipoprotein dan trigleserida yang bisa mengakibatkan aterosklerosis. Karena resistensi insulin, profil lipid pasien dengan DM tipe 2 adalah hipertrigliseridemia dan hiperkolesterolemia Baradero, 2009. e. Hipertensi Sebanyak 60-65 pasien dengan DM mengalami hipertensi. Pada pasien dengan DM tipe 2, hipertensi bisa menjadi hipertensi esensial. Hiperteni harus secepat mungkin diketahui dan ditangani secara agresif karena bisa memperberat retinopati, nefropati, dan penyakit makrovaskular. Tujuan penangan hipertensi adalah tekanan darah mencapai 13085 mmHg Baradero M, 2009. f. Kaki diabetik Seiring dengan meningkatnya angka kejadian DM, komplikasi DM pun kian meningkat. Salah satu dampak buruk DM yang sering terjadi adalah kaki DM. Gangguan pada kaki DM tidak hanya melibatkan unsur metabolik, tetapi juga struktur vaskular, fungsional, perawatan, serta nutrisi. Selain itu, kaki DM tercatat sebagai komplikasi penyebab morbiditas pada seorang DM. Di Amerika Serikat, DM termasuk penyebab utama amputasi ekstremitas bawah Universitas Sumatera Utara nontraumatik. Oleh karena itu, pengelolaan kaki DM menjadi permasalahan yang penting dalam menjaga kualitas hidup pasien Perkeni, 2011. g. Penyakit jantung koroner, kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat aterosklerosis penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah. Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita DM. Akibat aterosklerosis akan menyebabkan penyumbatan dan kemudian menjadi penyakit jantung koroner Waspadji, 2006.

2.1.4 Pengendalian DM

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2012-2013

1 58 126

Gambaran Pola Makan Penderita Diabetes Melitus Rawat Jalan Di Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013

9 95 78

Identifikasi Badan Keton Pada Urin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

9 111 63

Hubungan Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 Dengan Terjadinya Gangguan Pendengaran Di RSUP. H. Adam Malik Medan

6 60 123

Hubungan Diabetes Melitus dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli pada Pasien Glaukoma di Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik, Medan Periode Juli-Agustus 2011

2 34 59

Gambaran Diabetes Melitus Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Tahun 2010

1 42 56

Hubungan Diabetes Melitus dengan Waktu untuk Konversi Kultur Sputum pada Pasien TB-MDR di RSUP H. Adam Malik

5 75 59

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DM - Hubungan Pola Makan dan Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Hiperglikemik pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSU Herna dan RSU Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Pola Makan dan Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Hiperglikemik pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSU Herna dan RSU Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 7

Hubungan Pola Makan dan Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Hiperglikemik pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSU Herna dan RSU Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2013

0 1 19