2.3.2 Determinan DM
Timbulnya suatu penyakit DM tipe 2 dapat diterangkan melalui konsep segitiga epidemiologi, yaitu adanya faktor pejamu host, penyebab agent, dan lingkungan
environment. a
Pejamu Host Faktor-faktor pejamu yang mempengaruhi manusia sehingga menimbulkan
penyakit DM tipe 2 terdiri dari faktor genetik, umur, kelompok etnik, fisiologis, imunologik, kebiasaan seseorang makanan.
DM tipe 2 cenderung berusia 25 tahun dan memiliki riwayat DM yang kuat dalam keluarga dan 75 dari individu dengan tipe 2 adalah obesitas atau dengan riwayat
obesitas. Obesitas dapat juga dikaitkan dengan pola makan b
Penyebab Agent Menurut Muwarni 2009 Agent penyebab DM adalah gangguan metabolisme
hidrat arang dalam tubuh dengan mekanismenya : 1.
Akibat kekurangan insulin, maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glycogen sehingga kadar gula dalam darah meningkat, keadaan ini disebut hiperglikemi.
Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi, sehingga kelebihan dalam darah akan keluar bersama urine glukosuri
2. Tubuh berusaha untuk mengeluarkan gula dari dalam tubuhnya, maka akan
mengeluarkan ekstra cairan, akibat dari polyurine, maka pasien merasa haus, maka akhirnya polydiphsi banyak minum
Universitas Sumatera Utara
3. Akibat lain, karena glucose dikeluarkan semua, maka pembakaran didalam tubuh
dipakai lemak dan protein, maka orangnya kurus dan banyak makan polyphagia. Bila terlalu banyak lemak yang dibakar, maka akan menghasilkan
pula banyak acetonzat keton yaitu ampas pembakaran lemak. Zat keton akan meracuni tubuh, sehingga menyebabkan enek, vomitus, pusing, bingung dan
akhirnya dalam keadaan koma. Zat aceton ini dikeluarkan melalui urine dan pernafasan.
4. Penumpukan aceton didalam darah menyebabkan acidosis keasaman darah
meningkat dan kalu tidak segera diobati, pasien dalam keadaan koma diabeticum
c Lingkungan Environment
Prevalensi DM pada orang dewasa bervariasi nyata antara populasi, misalnya 2,6 di Nigeria, 18 di Mauritius, dan lebih dari 50 di Pima Indian di AS.
Perbedaan-perbedaan ini telah dihubungkan dengan tren dalam faktor-faktor seperti kelebihan berat badan dan interaksi antara lingkungan dan faktor genetik ketika
individu menjadi terpapar lingkungan obesogenic ini termasuk: karakteristik metabolik kurang aktivitas fisik, kebiasaan asupan energi dalam kaitannya
makronutrien dan komposisi diet. 2.5
Landasan Teori
Teori segitiga epidemiologi model penyakit tidak menular memperlihatkan kondisi dan status penyakit yang mempengaruhi populasi yang kompleks dan bahwa
Universitas Sumatera Utara
penyebab penyakit terdiri dari banyak faktor. Selain itu, teori ini juga memperlihatkan bahwa banyak faktor dan elemen yang berkontribusi dalam kejadian penyakit dan
kesakitan di masyarakat. Bila dibandingkan dengan segitiga epeidemiologi kalasik dari Gordon, konsep agen digantikan dengan faktor resiko, yang mensiaratkan
perlunya dilakukan identifikasi terhadap faktor penyebab atau faktor etiologi penyakit Timmreck, 2005.
Pada umumnya penyakit memiliki lebih dari satu penyebab multikausal terutama pada penyakit non infeksi Murti, 2005. Penyakit DM tipe 2 yang
mengalami hiperglikemik merupakan suatu penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Pola makan yang tidak baik, juga dipengaruhi oleh
ketidakpatuhan minum obat.
FAKTOR RESIKO
HOST LINGKUNGAN Gambar 2.2. Model Segitiga Epidemiologi Mutakhir
Sumber : Timmreck, 2005
2.6 Kerangka Konsep