43
c. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung Jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
4. Konsep Praktek atau Tindakan Practice
Menurut Notoatmodjo 2007 suatu sikap belum otomatis terwujudnya dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk terwujudnya suatu sikap agar
menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor
fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung support dari pihak lain. Tindakan mempunyai beberapa tingkatan, yaitu:
a. Persepsi perception
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
b. Respon terpimpin guided respons
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
Universitas Sumatera Utara
44
c. Mekanisme mecanism
Apabila seorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah
mencapai praktek tingkat tiga. d.
Adaptasi adaption Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik. Artinya tindakan itu sudah di modifikasikannya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya tersebut Notoatmodjo, 2007.
5. Konsep Hipertensi a. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh
nadi dari peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
mmHg, pada populasi manula hipertensi di defenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHgBrunner Suddarth
vol 2 :200. Hipertensi menurut Mansjoer dkk 2001 hipertensi adalah tekanan
sistolik ≤ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bila
Universitas Sumatera Utara
45
pasien memakai obat anti hipertensi. Hipertensi HTN adalah peningkatan tekanan darah arteial abnormal yang langsung terus-menerus.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup sistole. Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah
pada saat jantung mengendor kembali diastole. Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi dari pada tekanan darah
diastolik.tekanan darah manusia selalu berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,di mana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi sistolik, angka
yang lebih rendah akan di peroleh pada saat jantung berelaksasi diastolik. Tekanan darah di tulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan
diastolik,misalnya 12080 mmHg, di baca seratus dua puluh per delapan puluh.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan
tekanan diastolik dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai
Universitas Sumatera Utara
46
usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampao usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah juga diperngaruhi oleh aktivitas
fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda;
paling tinggi di waktu pagi ahri dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Tabel 1 Klasifikasi tekanan darah pada dewasa
Kategori Tekanan darah
sistolik Tekanan Darah
Diastolik Normal
Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg
85-89 mmHg Stadium I
hipertensi ringan 140-159 mmHg
90-99 mmhg Stadium 2
hipertensi sedang 160-179 mmHg
100-109 mmHg Stadium 3
hipertensi berat 180-209 mmHg
110-119 mmHg Stadium 4
hipertensi maligna 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 2 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa usia 18 tahun
Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal 130
85 Normal tinggi
130-139 85-89
Hipertensi a. Stadium I ringan
140-159 90-99
b. Stadium 2 sedang 160-179
100-109 c. Stadium 3 berat
180-209 110-119
d. Stadium 4 sangat berat 210
120
b. Penyebab Penyakit Hipertensi
Berhubung lebih dari 90 penderita hipertensi digolongkan atau disebabkan oleh hipertensi primer, maka secara umum yang disebut
hipertensi primer. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang
sering menyebabkan hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor keturunan, ciri perseorangan dan kebiasaan hidup.
1 Faktor Keturunan
Dari data statistik terbukti seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi. 2
Ciri Perseorangan Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur, jenis kelamin dan umur yang bertambah akan menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih
tinggi dibandingkan wanita. Juga statistik di Amerika menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lebih
banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
Universitas Sumatera Utara
48
3 Kebiasaan Hidup
Kebiasaan hirup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi, kegemukan makan berlebihan stres
dan pengaruh lain. 1
Konsumsi garam yang tinggi Dari data statistik ternyata dapat diketahui bahwa hipertensi jarang
diderita oleh suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah. Dunia kedokteran juga telah membuktikan bahwa pembatasan
konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah dan pengeluaran garam natrium oleh obat diuretik pelancar kencing akan menurunkan
tekanan darah. 2
Kegemukan atau makan berlebihan Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20 atau
lebih dari berat badan ideal obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan dengan perhitungan IMT
≥ 27,0. Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih
berat oleh sebab itu lebih cepat merasa gerah dan kelelahan akibat dari obesitas para penderita cenderung menderita penyakit kardiovaskuler,
hipertensi dan diabetes mellitus. 3
Stres atau ketegangan jiwa Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktifitas saraf
simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara
Universitas Sumatera Utara
49
intermiten tidak menentu stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi.
Stress atau ketegangan jiwa rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam rasa takut dapat merangsang belajar anak ginjal melepaskan hormone
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat, jika stress berlangsung cukup
lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis, gejala yang muncul dapat
berupa hipertensi atau penyakit maag. Arora, 2008. 4
Pengaruh lain Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah yaitu.
a Merokok
Nikotin penyebab ketagihan merokok akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin
juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot jantung selain
itu meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan dapat menyebabkan gangguan irama jantung aritmia serta berbagai
kerusakan lainnya. Arora, 2008 b
Olahraga Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan
dapat memacu emosi sehingga dapat mempercepat peningkatan
Universitas Sumatera Utara
50
tekanan darah seperti tinju, panjat tebing dan angkat besi. Sarwono, 1994.
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki, bersepeda, senam, berenang dan aerobic, olahraga yang
bersifat kompetisi dan meningkatkan kekuatan tidak dibolehkan bagi penderita hipertensi karena akan memacu emosi sehingga akan
mempercepat peningkatan tekanan darah. c
Minum obat-obatan, misal ephedrin, prednison, epinefrin,minumanberalkohol.Gunawan, 2001
c Gejala Penyakit Hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi padahal sesungguhnya tidak. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal. Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan
yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi disebut sebagai silent killer karena dua hal yaitu:
1 Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki
gejala khusus, gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit
Universitas Sumatera Utara
51
kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi, hipertensi dapat diketahui dengan mengukur secara teratur.
2 Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko
besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti strike, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal.
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul gejala berikut: Sakit kepala,kelelahan,jantung berdebar-debar,
mual,muntah,sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal,.telinga
berdenging, sering buang air kecil terutama di malam hari. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran
dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Macnair, 2007.
d Patosifisiologi
ACE Angiotensin Converting Enzyme, memegang peran fisiologi penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen
yang diproduksi di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh ACE yang terdapat di paru-paru angiotensin 1
diubah menjadi angiotensin II peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
1 Meningkatkan sekresi hormone antidiuretik ADH dan rasa haus, ADH
diproduksi di hipotalamus kelenjar pituitasi dan bekerja pada ginjal
Universitas Sumatera Utara
52
untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH sangat sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga
menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya untuk mengencerkanya volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan di
bagian intra seluler akibatnya volume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
2 Menstimulasi sekrsi aldosteron dari korteks adrenal, aldosteron
merupakan hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan
mengurangi eksresi NaCl dengan cara mengabsorbsinya dari tubulus ginjal. Naiknya kosentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara
meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang pada giliranya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. Shadine, 2010.
e Penatalaksanaan
Bagi penderita tekanan darah tinggi penting mengenal hipertensi dengan membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan
tekanan darah anda tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk mengatasinya antara lain:
1 Mengatasi Risiko
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki sejarah keluarga penderita hipertensi? Apakah anda memiliki berat
badan berlebihan? Apakah anda makan makanan berkadar garam tinggi? Apakah anda cukup olahraga atau apakah anda merokok? Jika jawaban
Universitas Sumatera Utara
53
anda ya pada salah satu pertanyaan diatas anda berisiko memiliki tekanan darah tinggi.
2 Mengontrol pola makan
Apabila anda ingin terhindar dari risiko hipertensi jauhi makanan berlemak dan mengandung garam.
3 Tingkat konsumsi potassium K dan magnesium mg
Pola makan yang rendah potassium dan magnesium menjadi salah satu faktor pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar adalah
sumber terbaik bagi kedua nutrisi tersebut. 4
Makan makanan jenis padi-padian Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical
Nutrition ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padi-padian kecil kemungkinan terkena penyakit hingga 20.
5 Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya
menjaga bentuk tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Jika anda menyandang tekanan darah tinggi, latihan
aerobic sedang selama 30 menit sehari selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis latihan yang dapat
mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda, berenang, aerobic. Macnair, 2007.
Universitas Sumatera Utara
54
Tidak diragukan meningkatkan aktifitas dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet
hanya 30 menit sampai 45 menit 5 hari dalam seminggu cukup untuk menurunkan hipertensi.
6 Sertakan bantuan dari kelompok pendukung
Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukungn pada pola hidup sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih
mudah dan lebih asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasil dalam membuat perubahan gaya hidup
untuk mencegah tekanan darah tinggi. 7
Berhenti merokok Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti
sekarang juga. Walaupun merokok tidak ada kaitanya dengan timbulnya hipertensi. Merokok dapat menimbulkan risiko komplikasi lainnya
seperti penyakit jantung dan stroke. 8
Latihan relaksasi atau meditasi Relaksasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa,
relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan otot tubuh sambil membayangkan sesuatu yang damai, indah dan
menyenangkan dilakukan dengan mendengarkan musik atau bernyanyi.
Universitas Sumatera Utara
55
f Pengobatan pada tekanan darah tinggi Hipertensi
Pengobatan pada penyakit tekanan darah tinggi harus
memperhatikan terlebih dahulu faktor penyebabnya oleh karena itu dianjurkan untuk memeriksakan kesehatanya kepada dokter yang sama agar
dokter dapat mengikuti riwayat penyakit pasien dengan demikian dokter akan memiliki obat yang tepat.
1 Pengobatan pada golongan khusus, seperti Hipertensi pada golongan
khusus, Hipertensi pada hipertipida, Hipertensi pada pembuluh darah otak, Hipertensi pada penyakit jantung, danHipertensi pada gagal ginjal
2 Perubahan gaya hidup
Gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan berbagai penyakit degeneratif lainnya adalah:
a Mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh
b Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik tidak mengeluarkan
tenaga terlalu banyak seperti berenang, jogging jalan kaki cepat, naik sepeda
c Meningkatkan porsi buah-buahan dan sayuran segar dalam pola
makan d
Mengkonsumsi kalium dalam jumlah tinggi seperti semangka, avokad, kismis, pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat
membantu menjaga tekanan darah agar tetap normal. e
Menjauhkan dan menghindarkan stress dengan pendalaman agama sebagai salah satu upayanya.
Universitas Sumatera Utara
56
3 Pengaturan Makanan
Upaya penanggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan pada dasarnya dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam
dan diet rendah kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori disesuaikan dengan berat badan.
g Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai tropi bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain
atau mencari penyebab hipertensi, biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah, kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa,
kolesterol total, kolesterol HDL, dan EKG. Mansjoer dkk, 2001.
h. Komplikasi
Pemakaian obat dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai komplikasi seperti terganggunya fungsi atau terjadi kerusakan organ otak,
ginjal, jantung dan mata. Kerusakan pada otak terjadi pembesaran otot jantung bagian kiri yang berakhir pada kegagalan jantung. Kejadian ini
biasanya ditandai dengan bengkak pada kaki, kelopak mata, kelelahan dan sesak nafas.
Kerusakan pada ginjal akibat hipertensi bisa menurunkan ginjal sebagai penyaring racun dalam tubuh sekaligus sebagai produsen hormone
yang dibutuhkan tubuh, penderita yang mengalami komplikasi ginjal harus cuci darah setiap minggu dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan
pada mata sering tidak disadari sebagai akibat tekanan darah tinggi,
Universitas Sumatera Utara
57
kerusakan pada mata buta menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan.
Kerusakan pada otak ditandai dengan nyeri kepala hebat, berubahnya kesadaran kejang dengan deficit neurology fokal ozotermia,
mual dan muntah. Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna, tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan
tekanan kapiler dan mendorong cairan kedalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf pusat.
6.
Penatalaksanaan
Diet Bagi Penderita Hipertensi
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi 160 gram mmHg, selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik
dan merubah gaya hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak
kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus. Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
1 Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
2 Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
3 Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis
makanan dalam daftar diet.
Universitas Sumatera Utara
58
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼
- ½ sendok tehhari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.
a. Pola Makan pada Klien Hipertensi
Pola makan adalah cara-cara individu dan kelompok individu memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan yang tersedia, yang
didasarkan faktor-faktor sosial dan budaya dimana mereka hidup. Pola makan tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kebiasaan,
kesenangan, agama, ekonomi, lingkungan sesuatu yang kompak yag dapat disebut sebagai pola konsumsi.Shadine, 2010
Dari pengertian tentang pola diet tersebut memerlukan landasan pengetahuan tentang makanan sehat bergizi dalam memenuhi konsumsi
sehari-hari. khususnya bagi setiap individu pendidikan gizi sulit berhasil bila tidak disertai peningkatan pengetahuan mengenai sikap, kepercayaan,
dan nilai dari masyarakat. Disamping itu makanan biasanya mempunyai hubungan dengan perasaan seseorang. Rasa suka akan suatu makanan
terbentuk oleh rasa senang atau puas yang diperoleh pada saat makan makanan tersebut sebelumnya. Hal ini kemudian akan membentuk
kebiasaan makan yaitu suatu pola perilaku konsumsi pangan yang terjadi berulang-ulang.
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 3 Pembagian Makanan Sehari Pembagian Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat gram
URT Pagi: Nasi
Telor ayamsusu skim Tempetahu
Sayuran
Jam 10.00: Buah
Siang: Nasi Dagingayam
Tempetahu Sayuran
Buah Minyak untuk menggoreng
Jam 16.00: Buah
Malam: Nasi Ikan
Tempetahu Sayuran
Buah Minyak untuk menumis
Catatan: konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok
thehari 250
5545 50
100 100
250 50
50 100
150 15
200 200
50 50
100 150
15 1 ¾ gelas
1 butir3 sendok makan 1 potong
1 gelas 1 potong besar
1 ¾ gelas 1 potong
1 potong 1 gelas
1 ½ potong besar 1 sdm
2 potong besar 1 ½ gelas
1 potong 1 potong
1 gelas 1 ½ potong besar
1 sdm
Upaya penanggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan pada dasarnya dengan mengurangi konsumsi garamdiet garam rendah, diet
rendahlemak, dan diet rendah kalori bila obesitas serta diet tinggi serat Sarwono, 1994.
1 Diet Rendah Garam Diet rendah garam mempunyai 2 tujuan yaitu pertama untuk
menurunkantekanan darah dan yang kedua untuk mencegah oedema dan penyakit jantung.Selain itu untuk menghilangkan retensi air atau garam
Universitas Sumatera Utara
60
dalam sehingga dapatmenurunkan tekanan darah Bagian Gizi RSCM dan persatuan ahli gizi Indonesia,1999.
Diet rendah garam dibagi dalam 3 kategori yaitu diet rendah garam I 200-400 mg natrium, diet rendah garam II 600-900 mg natrium dan diet
rendahgaram III 1000-1200 mg natrium.Dalam diet rendah garam, selain membatasi konsumsi garam dapur, jugaharus membatasi sumber garam
lainnya. Sumber garam lain antara lain makananyang mengandung soda kue, baking powder, MSG Mono Sodium Glutamat,pengawet makanan
yang terdapat pada saos, kecap, jelly, selai serta makananyang dibuat dari mentega, serta obat yang mengandung Natrium. Bagi penderitahipertensi
biasakan dalam penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokterterlebih dahulu.
Secara umum penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yang sedangmenjalani diet pantang garam harus memperhatikan beberapa hal
antara lain jangan atautambahan atau penyedap rasa seperti saos, batasi penggunaan penyedap rasa untukmenambah kelezatan makanan, hindari
penggunaan baking soda atau obat-obatanyang mengandung sodium, batasi konsumsi bahan makanan hewani ataupunnabati yang tinggi kadar
natriumnya, batasi minuman yang bersoda seperticocacola, fanta, sprite.Shadine, 2010
2 Diet Rendah Kolesterol dan Lemak Kolesterol merupakan bagian dari lemak dan didalam tubuh terdapat
tigabagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida dan pospolipid. Tubuh
Universitas Sumatera Utara
61
memperolehkolesterol dari makanan sehari dan hasil sintesis dalam hati. Sekitar 25-50kolesterol yang dimakan dapat diabsorbsi oleh tubuh,
selebihnya akan dibuangmelalui faeces. Jika konsumsi kolesterol berlebihan penyerapan didalam tubuhjuga meningkat. Dalam makanan lemak terdiri
dari 2 macam lemak yaitu lemakjenuh dan tak jenuh. Lemak jenuh bersifat menaikan kadar kolesterol dantrigliserida darah. Lemah jenuh banyak
terdapat pada makanan yang berasal darihewan dan sebagian kecil tumbuh- tumbuhan. Lemak tak jenuh cenderungmenurunkan kadar kolesterol dan
trigliserida darah dan banyak terdapat padatumbuh-tumbuhan seperti minyak kedelai dan lain-lainShadine, 2010.
3 Diet Tinggi Serat Serat dikenal ada 2 macam yaitu serat kasar dan serat makanan.
Serat kasarterdapat pada buah dan sayuran, serat makanan terdapat pada selain buah dansayuran serta umbi-umbian.Menurut Purwati, Saliman,
Rahayu 2004 bahwa dokter ahli seratmakanan, Dr. James A. dari Amerika Serikat mengungkapkan bahwa serat kasardapat mencegah tekanan darah
tinggi, serat ini akan mengikat kolesterol maupunasam empedu dan membuangnya melalui faeces, keadaan ini dapat dicapai jikamakanan yang
dikonsumsi mengandung serat cukup tinggi.Berdasarkan hal diatas penderita hipertensi dianjurkan setiap harimengkonsumsi makanan tinggi
serat antara lain golongan buah-buahan, golongansayuran segar. Karena pemberian makan yang masih segar seperti buah dansayuran segar dapat
menganti kalium yang banyak keluar akibat pemberiandiuretik Courtney M
Universitas Sumatera Utara
62
1997. Selain itu dapat juga diberikan golongan proteinnabati, susu tanpa lemak dan makanan lain seperti agar-agar dan rumput Shadine, 2010.
d. Diet Kalori Untuk penderita hipertensi yang mempunyai berat 60 dan berat
badan diatasnormal dianjurkan untuk menurunkan berat badannya dengan pembatasan kaloridan perlu diperhatikan masukan kalori dikurangi 25 dari
kebutuhan energi atau500 kalori untuk penurunan 500 gram ½ kg berat badan perminggu, menumakanan harus seimbang dan memenuhi zat gizi
seperti protein, vitamin danmineral, selain itu perlu melakukan aktivitas olah raga ringan Shadine, 2010.
b. Daftar Diet Rendah Garam Daftar Diet Rendah Garam
Daftar Diet Rendah Garam menurut bagian gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 1999.
Tabel 4 Daftar Diet Rendah Garam Daftar Diet Rendah
Garam Keterangan
1. Diet Rendah Garam I
200-400mg Natrium
Dalam masakan pada diet rendah garam I tidak ditambahkan garam dapur, dan makanan tinggi
natrium dihindarkan, makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi berat, oedema,
ascites.
2. Diet Rendah Garam
II 600-800mg Natrium
Dalam pemasakan diperbolehkan menggunakan ¼ sendok teh1 gram garam
dapur, bahan makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi sedang.
3. Diet Rendah Garam
III 1000-1200mg
Natrium Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan
½ sendok teh2 gram garam dapur makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi ringan.
Sumber: Penuntun Diet Menurut Bagian Gizi RSCM dan Persatuan Gizi Indonesia, 2006.
c. Daftar Makanan untuk Penderita Hipertensi
Universitas Sumatera Utara
63
Makan yang tidak diperbolehkan dan dibatasi pada penderita hipertensi menurut bagian Gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia
1999.
Tabel 5 Makanan yang Dianjurkan No
Golongan Bahan Makanan
Dianjurkan
1 Sumber karbohidrat
Beras, kentang, singkong, terigu,
tapioca, gula dan makanan yang diolah dari bahan makana tersebut di atas tanpa
garam dapur dan soda seperti mie bihun.
2 Sumber protein hewani
Daging dan ikan maksimal 100 gr sehari. Telur maksimal 1 butir sehari.
3 Sumber protein nabati
Semua kacang-kacangan yang hasilnya diolah dan dimasak tanpa garam dapur
4 Sayuran
Semua sayuran segar dan sayur yang diawetkan tanpa garam dapur dan
natrium benzoat
5 Buah-buahan
Semua buah-buahan yang segar dan yang diawetkan tanpa garam dapur dan
natrium benzoat
6 Lemak
Minyak goreng, margarine dan mentega tanpa garam
7 Bumbu
Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan natrium
lainnya
Sumber: Penuntun Diit menurut bagian Gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2006
Tabel 6 Makanan yang Dibatasi No
Golongan bahan makanan
Tidak dianjurkan
1 Sumber karbohidrat
Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur danatau baking
powder dan soda
2 Sumber protein hewani
Otak, ginjal, lidah, sarden, susu dan telur yang diawetkan dengan garam dapur
seperti daging asap, dendeng, ikan asin.
3 Sumber protein nabati
Keju, kacang tanah dan semua kacang yang diolah dengan garam dapur
4 Sayuran
Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam dapur dan natrium
benzoat
5 Buah-buahan
Buah-buahan yang diawetkan dengan garam
6 Lemak
Margarin dan mentega biasa
Universitas Sumatera Utara
64
7 Bumbu
Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin dan bumbu yang mengandung
garam seperti kecap, terasi, petis, dan tauco.
Sumber : Penuntun Diit menurut bagian Gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2006.
d. Mengatur Menu Makanan
Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar
kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung. Makanan yang harus dihindari atau
dibatasi adalah: 1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih. 2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin. 3. Makanan dan minuman dalam kaleng sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink. 4. Makanan yang diawetkan dendeng, asinan sayurbuah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang. 5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah sapikambing, kuning telur, kulit ayam.
Universitas Sumatera Utara
65
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam
natrium. 7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merahputih, bawang
merahputih, jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk
memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan
untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari. Meningkatkan pemasukan kalium 4,5 gram
atau 120 – 175 mEqhari dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti
kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang 50 gram dari apel 159 mg kalium, jeruk 250 mg kalium,
tomat 366 mg kalium, pisang 451 mg kalium kentang panggang 503 mg kalium dan susu skim 1 gelas 406 mg kalium. Kecukupan kalsium
penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mghari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan
kalsium 250 mghari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.
Universitas Sumatera Utara
66
Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena
kehamilan. Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin pre eklampsia, selain obat-obatan
dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg sayur dan buah-buahan. Contoh menu pada seorang
penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175 cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160100 mHg dengan aktivitas ringan.
80 IMT = -------------- = 26,13 gemuk
1,75 x 1,75 BB ideal = 175-100 – 10 175-100 = 67,5 kg
Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas 10. Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah :
BMR = 11,6 x 75 + 879 = 870+ 879 = 1749 AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal.
Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal. Kebutuhan karbohidrat : 65 x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram 60-65
Kebutuhan protein : 20 x 2500 = 500 kkal = 100 gram 15-25 Kebutuhan lemak : 15 x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram 10-15
Hipertensi erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Cara paling tepat dalam menghindari tekanan darah tinggi
adalah dengan mengubah kearah gaya hidup sehat seperti aktif berolahraga, mengatur dietpola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan
Universitas Sumatera Utara
67
lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsusmi alkohol dan rokok.
Usaha lain untuk mengurangi tekanan darah adalah dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah segala Tujuan
pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Pendidikan kesehatan pada pasien hipertensi diantaranya adalah
menjelaskan tentang hipertensi dengan jelas serta klasifikasinya, menerangkan faktor-faktor penyebab hipertensi, menjelaskan tanda dan
gejala, dan menjelaskan penanganan dan terapi yang dapat di lakukan sebagai penyembuhan
Dalam upaya pencegahan penyakit hipertensi, hendaknya seseorang menerapkan pola hidup sehat. Baik dari segi penerapan pola makan,
mencakup menghindari makanan yang berisiko meningkatkan tekanan darah, hindari pemicu stress stressor, serta asupan nutrisi yang seimbang.
Selain itu aktifitas fisik seperti olahraga secara teratur, agar tidak terjadi obesitas. Hindari kebiasaan yang berakibat buruk seperti merokok serta
konsumsi alkohol.
Universitas Sumatera Utara
68
B. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan kepada 5 orang pasien hipertensi yang dilakukan perawat melalui wawancara langsung kepada masing-masing
pasien hipertensi. Berdasarkan hasil wawancara langsung kepada pasien hipertensi 1 Ny.W, usia 65 tahun yaitu seorang lansia yang saat ini tinggal
dengan seorang anaknya dan 2 orang cucunya. Ny.W memiliki riwayat penyakit keturunan hipertensi yang diperoleh dari ibunya. Pada bulan
februari 2011, Ny.W mendapat serangan stroke pertama yang mengakibatkan tangan kanannya hingga hari ini terasa kebas namun masih
dapat digerakkan dengan leluasa. Sejak saat itu Ny.W mengetahui memiliki penyakit hipertensi. Saat wawancara dilakukan pemeriksaan TD dan
diperoleh TD: 220130mmHg, HR: 96xI, RR: 20xi. Ny.W juga mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya dan tidak
mengkonsumsi obat hipertensi apapun. Pengolahan makanan untuk Ny.W dilakukan oleh anaknya, dan tidak ada pemisahan makanan untuk Ny.W
yang menderita hipertensi dan anggota keluarga yang lain. Untuk menurunkan tekanan darahnya, Ny.W biasa mengkonsumsi buah nenas.
Aktivitas sehari-hari Ny.Wa adalah menjaga cucunya dan tidak memiliki kebiasaan berolahraga.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan menurut aspek biopsikososial diperoleh bahwa pada aspek biologi ke-5 pasien mengalami
kenaikan tekanan darah. Pada salah satu pasien yaitu Ny.W ditemukan
Universitas Sumatera Utara
69
serangan stroke pertama. Stroke ini dialami setahun yang lalu, dan bermula hari itu pasien mengetahui dirinya terkena hipertensi yang diturunkan dari
ibunya. Aspek psikologi, Ny.Wberada di keluarga extended family, dimana akan ada perbedaan karakter dari setiap anggota keluarga yang akan
menimbulkan permasalahan. Namun menurut Ny.W setiap masalah yang
muncul dalam keluarga harus dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ny.W tinggal bersama anak dan cucunya, ramainya lingkungan rumah membuat
Ny.W tidak kesepian dan merasa terhibur melihat proses tumbuh kembang dari cucunya. Aspek social, Ny.W berada di lingkungan extended family.
Ny.W membuka warung kecil di rumahnya, hubungan dengan tetangga sangat baik dan dari sudut ekonomi keluarga Ny.W tergolong ke dalam
ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan aspek di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi
penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah adalah kesadaran Ny.W yang masih kurang dalam diet yang seharusnya dijalankan dan kurangnya
kepedulian dalam memeriksakan kesehatan secara rutin. Pasien ke-2 yaitu, Ny.Wa, usia 54 tahun tinggal bersama suami,
seorang anak, menantu dan cucunya. Ny.Wa mengetahui terkena hipertensi sejak 4 bulan yang lalu saat mengikuti kegiatan posyandu lansia. Ny.Wa
memiliki riwayat hipertensi dari ibunya. Tidak ada keluhan berarti yang dirasakan, hanya terasa nyeri tengkuk sesekali dan biasanya Ny.Wa
membeli obat sakit kepala dari warung. Setelah meminum obat tersebut, nyeri di tengkuk Ny.Wa hilang. Ny.Wa tidak pernah memeriksakan
Universitas Sumatera Utara
70
kesehatannya. Saat wawancara langsung dilakukan pemeriksaan TD dan diperoleh TD: 16090 mmHg, HR: 92xI, RR: 24xi. Pengolahan makanan
untuk Ny.Wa dilakukan oleh Ny.Wa sendiri, dan tidak ada pemisahan makanan untuk Ny.Wa yang menderita hipertensi dan anggota keluarga
yang lain. Aktivitas sehari-hari Ny.Wa adalah menjaga ketiga cucunya dan tidak memiliki kebiasaan berolahraga.
Pada aspek biologi, Ny.Wa mengetahui dirinya terkena hipertensi beberapa bulan yang lalu saat mahasiswa keperawatan melakukan
pemeriksaan fisik dalam sebuah kegiatan dan ditemukan tekanan darah yang tergolong tinggi menurut usia Ny.Wa yang tergolong kelompok lansia.
Ny.Wa mengatakan kemungkinan hipertensi yang dialaminya diturunkan dari ibunya. Keluhan yang dirasakan Ny.Wa bila tekanan darahnya
meningkat adalah nyeri tengkuk, dan sakit kepala. Aspek psikologi, Ny.Waberada di keluarga extended family, dimana akan ada perbedaan
karakter dari setiap anggota keluarga yang akan menimbulkan
permasalahan. Namun menurut Ny.Wa setiap masalah yang muncul dalam
keluarga harus dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ny.Wa tinggal bersama anak dan cucunya, ramainya lingkungan rumah membuat Ny.Wa
tidak kesepian dan merasa terhibur melihat proses tumbuh kembang dari cucunya dan tidak merasa direpotkan oleh kenakalan yang terkadang
membuat Ny.Wa merasa kerepotan dan lelah. Aspek social, Ny.Wa berada di lingkungan extended family. Dari sudut ekonomi keluarga Ny.Wa
tergolong ke dalam ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan aspek di
Universitas Sumatera Utara
71
atas dapat diketahui bahwa yang menjadi penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah adalah kesadaran Ny.Wa yang masih kurang dalam diet yang
seharusnya dijalankan, kurangnya kepedulian dalam memeriksakan kesehatan secara rutin dan kelelahan yang dialami Ny.Wa dalam menjaga
ketiga cucunya. Pasien yang ketiga yaitu Ny.T, usia 30 tahun adalah seorang ibu
rumah tangga yang sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Ny.T didiagnosa hipertensisejak kehamilan anak ke-2nya yang dilahirkan melalui
operasi Caesar dengan usia kehamilan 8 bulan. Saat ini Ny.T tidak menjalani pengobatan dan tidak pernah memeriksakan kesehatannya.
Terkadang Ny.T merasakan nyeri pada tengkuk dan usaha Ny.T untuk mengatasinya hanya dengan istirahat. Saat wawancara langsung dilakukan
pemeriksaan TD dan diperoleh TD: 15080 mmHg, HR: 88xI, RR: 20xi. Pengolahan makanan dilakukan oleh Ny.T sendiri, dan tidak ada pemisahan
makanan untuk Ny.T yang menderita hipertensi dan anggota keluarga yang lain. Aktivitas sehari-hari Ny.T adalah merawat kedua anakya dan tidak
memiliki kebiasaan berolahraga karena kesibukannya. Pada aspek biologi, Ny.T mengetahui dirinya terkena hipertensi
dimulai setahun yang lalu sejak mengandung anak keduanya An.M. Dokter mendiagnosa Ny.T hipertensi dan ditemukannya kadar kolesterol
yang tinggi dalam darah. Keluhan yang dirasakan Ny.T bila tekanan darahnya meningkat adalah nyeri pada tengkuk, kepala sakit, pandangan
berkunang-kunang. Aspek psikologi, Ny.T saat ini mengkhawatirkan anak
Universitas Sumatera Utara
72
pertamanya yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga menyebabkannya tinggal kelas selama 2 tahun, dan kesehatan An.M karena
sudah dua kali mengalami step akibat suhu tubuhnya yang tinggi. Ny.T khawatir jika An.M mengalami step lagi karena akan berpengaruh terhadap
kecerdasan An.M di kemudian hari. Aspek sosial, Ny.T berada di lingkungan nuclear family. Dari sudut ekonomi, keluarga Ny.T tergolong ke
dalam ekonomi menengah. Berdasarkan aspek di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah adalah riwayat
kehamilan An.M yang menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular Ny.T. Keadaan psikologis Ny.T juga mengambil peranan selalu
meningkatnya tekanan darah, dan Ny.T masih kurang dalam diet yang seharusnya dijalankan, kurangnya kepedulian dalam memeriksakan
kesehatan secara rutin. Pasien yang ke- 4 yaitu Ny.A, usia 50 tahun adalah seorang ibu
rumah tangga yang mempunyai seorang suami, 6 orang anak dan 1 orang cucu. Ny.A menderita hipertensi sejak 5 tahun yang merupakan penyakit
keturunan dari ibunya. Ny.A tidak mengkonsumsi obat-obatan hipertensi dan tidak pernah memeriksakan kesehatannya. Keluhan yang dialami Ny.A
hingga saat ini hanya nyeri ringan. Saat wawancara langsung dilakukan pemeriksaan TD dan diperoleh TD: 160100 mmHg, HR: 92xI, RR: 20xi.
Pengolahan makanan dilakukan oleh Ny.A sendiri, dan tidak ada pemisahan makanan untuk Ny.A yang menderita hipertensi dan anggota keluarga yang
lain. Ny.A biasa mengkonsumsi buah timun sebagai lalapan saat Ny.A
Universitas Sumatera Utara
73
merasa tekanan darahnya meningkat. Aktivitas sehari-hari Ny.A adalah menjaga anaknya yang menderita syndrome down dan ibunya yang lumpuh
setelah diamputasi dan Ny.A tidak memiliki kebiasaan berolahraga karena kesibukannya sehari-hari.
Pada aspek biologi, Ny.A mengalami peningkatan tekanan darah saat dilakukan pemeriksaan. Ny.Wa mengatakan kemungkinan hipertensi
yang dialaminya diturunkan dari ibunya. Keluhan yang dirasakan Ny.A bila tekanan darahnya meningkat adalah nyeri tengkuk, sakit kepala, mata
berkunang-kunang, wajah merah, dan gelisah. Aspek psikologi, Ny.Aberada di keluarga extended family, dimana akan ada perbedaan karakter dari setiap
anggota keluarga yang akan menimbulkan permasalahan. Namun menurut
Ny.A setiap masalah yang muncul dalam keluarga harus dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ny.A tinggal bersama anak dan cucunya, ramainya
lingkungan rumah membuat Ny.A tidak kesepian dan merasa terhibur melihat proses tumbuh kembang dari cucunya. Ny.A memiliki seorang putri
berusia 10 tahun yang menderita syndrome down dan seorang ibu yang mengalami demensia dan hanya bisa terbaring di tempat tidur akibat proses
amputasi yang dijalani sekitar 8 bulan yang lalu. Aspek sosial, Ny.A berada di lingkungan extended family.Hubungan dengan tetangga terjalin dengan
baik. Dari sudut ekonomi keluarga Ny.A tergolong ke dalam ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan aspek di atas dapat diketahui bahwa yang
menjadi penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah adalah kesadaran Ny.A yang masih kurang dalam diet yang seharusnya dijalankan, kurangnya
Universitas Sumatera Utara
74
kepedulian dalam memeriksakan kesehatan secara rutin dan kondisi kesehatan putri dan ibunya yang menjdi beban pikiran.
Pasien yang ke-5 yaitu Ny.S usia 65 tahun adalah seorang lansia yang tinggal dengan 2 orang anaknya. Ny.S didiagnosa hipertensi sejak 3
tahun yang lalu, saat itu Ny.S merasakan rasa sakit di daerah tengkuk yang selalu muncul berhari-hari, kemudian Ny.S memeriksakan diri ke rumah
sakit. Sekarang Ny.S tidak pernah memeriksakan kondisi kesehatannya karena menurut Ny.S dengan beristirahat nyeri tengkuk dan perasaan oyong
akan hilang dengan sendiri.Saat wawancara langsung dilakukan pemeriksaan TD dan diperoleh TD: 14090 mmHg, HR: 88xi, RR: 20xi.
Pengolahan makanan dilakukan anak Ny.S, dan tidak ada pemisahan makanan untuk Ny.S yang menderita hipertensi dan anggota keluarga yang
lain karena anak Ny.S mengolah makanan dengan kadar menggunakan sedikit garam. Aktivitas sehari-hari Ny.S adalah mengurus kondisi di rumah
dan menjaga cucunya. Pada aspek biologi, Ny.S mengalami peningkatan tekanan darah saat
dilakukan pemeriksaan. Ny.S mengatakan kemungkinan hipertensi yang dialaminya diturunkan dari ibunya. Keluhan yang dirasakan Ny.S bila
tekanan darahnya meningkat adalah nyeri tengkuk, sakit kepala, mata berkunang-kunang, lemas, dan gelisah. Aspek psikologi, Ny.Sberada di
keluarga extended family, dimana akan ada perbedaan karakter dari setiap anggota keluarga yang akan menimbulkan permasalahan. Namun menurut
Ny.S setiap masalah yang muncul dalam keluarga harus dapat diselesaikan
Universitas Sumatera Utara
75
secara kekeluargaan. Anak-anak Ny.S sangat memperhatikan kondisi kesehatannya sehingga dalam pengolahan makanan, anak Ny.S
menggunakan jumlah garam sedikit dan sering membawakan buah maupun jus untuk pemenuhan gizi Ny.S. Ny.S tinggal bersama anak dan cucunya,
ramainya lingkungan rumah membuat Ny.S tidak kesepian dan merasa terhibur melihat proses tumbuh kembang dari cucunya. Aspek sosial, Ny.S
berada di lingkungan extended family. Hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik. Dari sudut ekonomi keluarga Ny.S tergolong ke dalam
ekonomi menengah. Berdasarkan aspek di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah adalah kurangnya
kepedulian dalam memeriksakan kesehatan secara rutin. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data yang
didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada masing-masing pasien Ny.W, Ny.Wa, Ny.T, Ny.A, dan Ny.S diketahui bahwa 60 pasien
mengetahui bahwa dengan membatasi makanan berlemak dapat mencegah tekanan darah tinggi, 100 pasien mengetahui garam berlebih dapat
meningkatkan tekanan darah, 80 pasien tidak mengetahui olahraga dapat mencegah tekanan darah tinggi, 80 pasien tidak mengetahui merokok dan
alkohol penyebab timbulnya darah tinggi, 60 pasien tidak mengetahui bahan makanan yang diolah dengan saos, baking soda, dan minuman
bersoda adalah penyebab peningkatan tekanan darah. Berdasarkan sikap diketahui 60 pasien setuju memeriksakan TD secara teratur dan
mengontrol pola makan, 60 pasien setuju mengkonsumsi buah-buahan dan
Universitas Sumatera Utara
76
sayuran segar dapat membantu mengontrol tekanan darah, 80 pasien setuju konsumsi garam harus dihindari bagi penderita hipertensi, 100
pasien setuju mengurangi makanan yang mengandung lemak, dan 100 pasien setuju bahwa daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah.
Berdasarkan perilaku diketahui 100 pasien tidak mengkonsumsi makanan mengandung kolesterol tinggi, 60 tidak mengkonsumsi buah setiap hari,
100 pasien tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi, 100 pasien mengkonsumsi makanan tanpa ada pembatasan garam, dan 80
mengurangi konsumsi makanan dengan garam tinggi. Diperoleh data 60 pasien memiliki pengetahuan baik terhadap program diet hipertensi, 60
pasien memiliki sikap positif terhadap program diet hipertensi , dan 80 pasien tidak melakukan program diet hipertensi.
2. Perumusan Masalah
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Faktor tersebut meliputi faktor yang tidak dapat
dikendalikan dan faktor yang dapat dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan ini sangat berkaitan dengan pola makan dan perilaku hidup
sehat. Faktor perilaku hidup sehat yaitu kepatuhan diet rendah garam ini meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku pasien hipertensi. Transisi diet dan
kesehatan di Indonesia sudah mengikuti negara maju. Banyak kebiasaan makan yang telah diadopsi oleh orang Indonesia yang semakin
memperburuk keadaan status gizi. Penyakit buatan manusia man made
Universitas Sumatera Utara
77
disease dan penyakit degenerative sekarang telah menjadi masalah utama kesehatan. Perubahan pola makan sebagai gaya hidup modern dewasa ini
menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan directery fiber membawa konsekuensi
terhadap berkembangnya penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes mellitus, aneka kanker, dan hipertensi. Zukhair, 2008
Berdasarkan hasil wawancara dan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dan dilakukan analisa data ditemukan masalah
sebagai berikut : Kurangnya pengetahuan tentang diet yang tepat untuk hipertensi, perawatan, dan pengobatan terhadap penyakit akibat kurangnya
informasi sehinggapasien dan keluarga tidak mengetahui cara mengatur pola makannya.
3. Menyusun Rencana Tindakan