19
yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh
sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah suatu area
dengan jarak 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jarak 3 km Notoadmodjo, 2007.
Upaya tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas dibagi atas 2 kelompok yaitu upaya kesehatan wajib upaya promosi
kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya peningkatan gizi masyarakat, upaya pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular P2M, upaya pengobatan, dan upaya pencatatan dan pelaporan dan upaya pengembangan yaitu upaya kesehatan
sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya
kesehatan usia
lanjut, upaya
kesehatan pengobatan
tradisional Effendy, 1998.
B. Analisa Wilayah Binaan Kelurahan Gedung Johor
1. Pengkajian
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor memiliki wilayah dengan luas 315 Ha yang terdiri dari 13 lingkungan. Jumlah seluruh
penduduk sebanyak 27.617 jiwa yang terdiri dari 5.749 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut terdapat jumlah balita 6781 orang dengan jumlah balita
laki-laki 6118 orang dan balita perempuan 663 orang. Kelurahan Gedung
Universitas Sumatera Utara
20
Johor tidak memiliki Kelompok Kerja Kesehatan Pokjakes, tetapi terdapat program PKK Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga yang salah satu
programnya adalah tentang kesehatan, di dalam pelaksanaannya PKK bekerja sama dengan Puskesmas Medan Johor. Beberapa kegiatan PKK
tentang kesehatan ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia. Untuk mendekatkan sistem
pelayanan kesehatan kepada golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu POSYANDU, dengan kader Posyandu yang terlatih.
Terdapat 5 Pelayanan Dasar di Posyandu, yaitu : Imunisasi, Gizi, Keluarga Berencana, Kesehatan Ibu dan Anak KIA dan Penanggulangan
Diare. Secara teratur ibu hamil memeriksakan diri ke Posyandu dan membawa anak balitanya untuk pemeriksaan kesehatan penimbangan
berata badan anak dan imunisasi. Penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan keluarga berencana diadakan di Posyandu, bahkan diadakan pula pemberian
makanan tambahan serta demonstrasi tentang makanan bergizi. Puskesmas Medan Johor terletak di Jln.Karya Jaya no.5 Kelurahan
Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, kode pos 20143. Puskesmas ini membawahi 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Pangkalan Masyhur yang
terdiri dari 15 lingkungan, Kelurahan Kwala Bekala yang terdiri dari 20 lingkungan dan Kelurahan Gedung Johor yang terdiri dari 13 lingkungan.
Adapun batas wilayah Puskesmas Medan Johor yaitu Kecamatan Medan Polonia di sebelah Utara, Kecamatan Namorambe di sebelah Selatan,
Universitas Sumatera Utara
21
Kecamatan Maimun di sebelah Timur dan Kecamatan Medan SelayangMedan Tuntungan di sebelah Barat.
Sarana fisik yang dimiliki puskesmas Medan Johor meliputi : Ruangan jaga petugas, ruang Lab, ruangan kartu, ruangan pili KIAKB,
ruangan poli umum, ruangan poli gigi, ruang Kapus, ruang TB paru, ruang pengobatan, kamar suntik, ruang pencatatan, gudang obat, kamar mandi, dan
westafel.
Tabel 1. Jumlah Sarana Kesehatan Tahun 2011 NO SARANA KESEHATAAN
JUMLAH
1 R.S SWASTA
2 2
BALAI PENGOBATAN 8
3 KLINIK
6 4
APOTIK 15
5 PUSKESMAS
1 6
PUSKESMAS PEMBANTU 2
Sumber : Profil Puskesmas Medan Johor 2011 Visi Puskesmas Medan Johor adalah ”Terwujudnya kecamatan
sehat sejahtera tahun 2012”, misinya adalah 1 Menggerakkan pembangunan berwawasan nusantara, 2 Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat, 3 Meningkatkan kesehatan yang bermutu dan merata serta terjangkau, 4 Meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat, dan motto puskesmas POPULER Peduli, Optimis, Prioritas, Unggul, Loyal, Efektif, Responsif. Adapun tujuan puskesmas
antara lain 1 Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Medan Johor, 2 Membina peran serta masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Medan Johor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat, 3 Membina pelayanan kesehatan secara
Universitas Sumatera Utara
22
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Medan Johor.
Selain itu Puskesmas Medan Johor juga memiliki norma yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai puskesmas antara lain: 1 Iman dan
taqwa, 2 Setia dan taat, 3 Disiplin, 4 Jujur, 5 Bertanggungjawab, 6 Kreatif dan berprestasi, 7 Kepedulian dan, 8 Ramah, sopan dan berbudi
luhur. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan untuk tujuan pokok
pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan Medan Kota melaksanakan berbagai upaya kesehatan dengan meningkatkan fungsi Puskesmas melalui
kegiatan pokok Puskesmas. Ada 7 program wajib Puskesmas yang dilaksanakan di Pukesmas Medan Johor antara lain:
1. Promosi Kesehatan, program promosi kesehatan secara tidak langsung
telah dilakukan oleh Puskesmas Medan Johor dengan menempatkan poster-poster di dalam ruangan puskesmas. Promosi kesehatan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program Puskesmas. Hal ini sesuai dengan pendapat Muninjaya 1999. Dari
hasil wawancara diketahui bahwa kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Medan Johor dilakukan dengan penyuluhan pada saat
kegiatan posyandu, UKS ke sekolah-sekolah, kegiatan P2P, maupun kegiatan yang dilakukan didalam Puskesmas itu sendiri.
2. Kesehatan Lingkungan, untuk memperbaiki lingkungan hidup yang
dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan sanitasi dasar serta
Universitas Sumatera Utara
23
pencegahan. Kegiatan yang dilakukan berupa: a Memberi penyuluhan tentang kesehatan yang optimal dalam usaha peningkatan kesehatan
perorangan dan lingkungan, b Memberi penyuluhan tentang syarat- syarat rumah yang baik, c Memberi penyuluhan tentang penggunaan
sumber air bersih dan penggunaan pembuatan jamban yang memenuhi syarat kesehatan, d Memberi penyuluhan tentang cara-cara
pembuangan sampah limbah rumah tangga yang memenuhi syarat kesehatan dan , e Melaksanakan pengawasan kesehatan di tempat-
tempat umum dan penyajian makanan. 3.
Kesehatan Ibu dan Anak KIA, KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi
dan balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan
bangsa pada umumnya. Pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam KIA yaitu: a Pemberian tablet Fe pada ibu hamil, b Pelayanan
kesehatan terhadap bayi dan balita sehat dengan memberikan imunisasi di Puskesmas pada tanggal 4 dan 18 setiap bulannnya, c Memberikan
imunisasi terhadap bayi di setiap posyandu pada wilayah kerja Puskesmas Medan Johor, d Memberikan vitamin A setiap 6 bulan pada
balita yaitu bulan Februari dan Agustus dan pada ibu nifas sebanyak 1 kapsul, e Melakukan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu
hamil di Posyandu dan Puskesmas, f Memberikan konseling pada ibu
Universitas Sumatera Utara
24
hamil, g Pemberian makanan tambahan kepada bayi dan balita dan, h Melakukan pemeriksaan ibu hamil.
4. Peningkatan gizi, kegiatan berupa: a Memberikan penyuluhan
makanan bergizi, baik lintas program maupun lintas sektoral, b Memberikan vitamin A pada bayi dan balita, c Memberikan zat besi
pada ibu hamil, d Memberikan makanan tambahan pada kegiatan posyandu dan, e Pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali untuk
murid-murid SD. 5.
Program Pencegahan Penyakit P2P, Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi kegiatan pasif, dimana kegiatan pasif
adalah penderita mengunjungi puskesmas. Sedangakan kegiatan aktif dimana petugas melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien untuk
melakukan penyuluhan dan pengobatan. Kegiatan P2P yang dilakukan di Puskesmas Medan Johor meliputi: a Penyuluhan mengenai bahaya
dan cara menularnya penyakit di puskesmas, posyandu dan balai desa, terutama tentang DBD, ISPA, Diare, Tuberculosis Paru, Flu Burung,
HIV AIDS, b Menemukan dan memberantas sumber infeksi, c Menemukan dan mengobati penyakit, d Menggerakkan masyarakat
dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah merupakan upaya yang dilakukan meliputi 3M + 1T Menguras, Menutup,
Mengubur, Telungkup dan, e Bila ada kasus DBD melakukan PE dan Fogging diwilayah kerja yang dilakukan di kecamatan, kelurahan,
sekolah, rumah penduduk serta Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
25
6. Pengobatan, Pengobatan dan perawatan adalah menegakkan diagnosa
penyakit. Tujuan dari pengobatan itu sendiri adalah memberikan pertolongan segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang
ditemukan untuk mengembalikan fungsi vital tubuh serta meringankan penderita dari sakitnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pengobatan
adalah memeriksa dan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat kepada pasien melalui apotik yang terdapat pada puskesmas. Pelayanan
pengobatan gratis diberikan kepada pasien yang mempunyai KTPKRT, ASKES, JAMKESMAS. Selain memberikan obat diberikan juga
penyuluhan kepada pasien tentang aturan memakan obat. Di bagian ruang perawatan juga dilakukan pengobatan dan tindakan bila ada
kecelakaan seperti membersihkan luka dan hecting sesuai kondisi pasien.
7. Pencatatan dan Laporan, Pencatatan dan pelaporan sangat penting bagi
mutu suatu unit organisasi antara lain Puskesmas. Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan atau
kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: a Pencatatan, berupa administrasi, registrasi imunisasi dan registrasi
kegiatan-kegiatan lain, b Pelaporan, berupa laporan mingguan, laporan dilakukan pada kasus diare, laporan bulanan, laporan tahunan dan
laporan khusus bila terjadi wabah.
Universitas Sumatera Utara
26
Sedangkan untuk program pengembangan Puskesmas Medan Johor ada enam program yaitu:
1. Usaha Kesehatan Sekolah UKS, UKS adalah salah satu program
pengembangan yang ada pada Puskesmas dimana salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin di
lingkungan sekolah terhadap peserta didik dan lingkungan yang sehat di sekolah, sehingga dengan demikian tercipta budaya sehat terhadap
siswa dan akan berkembang di lingkungan keluarga dan masyarakat. Kegiatannya: a Memberikan penyuluhan di sekolah, b Melaksanakan
BIAS Bulan Imunisasi Anak Sekolah, c Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan
kesehatan dokter kecil, dokter remaja, PMR. 2.
Usaha kesehatan olahraga, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran
tubuh dengan berolahraga di Puskesmas Medan Johor sendiri, kegiatan kesehatan olah raga sampai saat ini belum berjalan baik. Berdasarkan
pengkajian didapatkan bahwa usaha kesehatan olah raga sampai sejauh ini belum dilaksanakan di Puskesmas Medan Johor, dibuktikan dengan
tidak adanya kegiatan serta laporan kegiatan tersebut. 3.
Perawatan Kesehatan Masyarakat PERKESMAS. Kegiatan yang dilakukan berupa: a Memberikan pelayanan keperawatan secara
menyuluruh kepada pasien atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat dan kelompok masyarakat sekitarnya, b
Universitas Sumatera Utara
27
Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-
batas kemampuan mereka, c Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, individu dan keluarga. 4.
Kesehatan Usia Lanjut, Kegiatan yang dilakukan antara lain: a Melakukan pendataan terhadap jumlah usila dalam wilayah kerja, b
Memberikan makanan tambahan dan vitamin disertai senam lansia setiap hari minggu di Lingkungan III, c Posyandu lansia di wilayah
kerja Puskesmas Medan Johor ada tiga posyandu lansia, di setiap lingkungan ada satu.
5. Program Pendukung laboratorium, di Puskesmas Medan Johor
pelayanan laboratorium meliputi pemeriksaan asam urat, gula darah, BTA, Hb, LED, Trombosit, planotest.
6. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut, dilaksanakan di klinik gigi
Puskesmas Medan Johor dibawah pimpinan dokter gigi dalam bentuk pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan penyuluhan.
Pola makan adalah cara-cara individu dan kelompok individu memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan yang tersedia, yang
didasarkan faktor-faktor sosial dan budaya dimana mereka hidup. Pola makan tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kebiasaan,
kesenangan, agama, ekonomi, lingkungan sesuatu yang kompak yag dapat disebut sebagai pola konsumsi Santoso, 1999.Upaya penanggulangan
Universitas Sumatera Utara
28
hipertensi melalui pengaturan makanan pada dasarnya dengan mengurangi konsumsi garamdiet garam rendah, diet rendah lemak, dan diet rendah
kalori bila obesitas serta diet tinggi serat Purwati, Saliman, Rahayu, 2004. Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja,
tetapi juga disertai upaya-upaya memfasilitasi perubahan perilaku. Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikanpromosi
kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencehagan dari Leavel and Clark yaitu:
1. Promosi kesehatan, pendidikan kesehatan yang diperlukan adalah peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan,
kesehatan perorangan dll 2. Perlindungan khusus, seperti imunisasi
3. Diagnosis segera dan pengobatan segera, secara umum penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat sering sulit terdeteksi karena informasi
tentang hal tersebut minimal. Oleh sebab itu peran pendidikan kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini terutama penyebarluasan informasi
kesehatan dan penyakit. 4. Pembatasan cacat, pendidikan kesehatan diperlukan agar masyarakat yang
telah sakit tidak jatuh ke dalam kecacatan, misalnya penyakit Diabetes Mellitus.
Universitas Sumatera Utara
29
5. Rehabilitasi, bila masyarakat telah sembuh dari penyakitnya, kadang- kadang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya diperlukan latihan-
latihan untuk tetap mempertahankan kualitas hidupnya Sharon, 2007 Pendidikan kesehatan yang berupa penyuluhan kesehatan mengenai
diit hipertensi diberikan agar masyarakat dapat menjaga kestabilan tekanan darah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa
keluarga dengan hipertensi mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi makanan seperti biasanya tanpa ada pengaturan atau pembatasan garam
pada masakan yang dihidangkan. Penyuluhan kesehatan ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan makan masyarakat dengan hipertensi untuk
mulai menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan klien Hayens, 2003.
2. Analisa Situasi