29
5. Rehabilitasi, bila masyarakat telah sembuh dari penyakitnya, kadang- kadang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya diperlukan latihan-
latihan untuk tetap mempertahankan kualitas hidupnya Sharon, 2007 Pendidikan kesehatan yang berupa penyuluhan kesehatan mengenai
diit hipertensi diberikan agar masyarakat dapat menjaga kestabilan tekanan darah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa
keluarga dengan hipertensi mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi makanan seperti biasanya tanpa ada pengaturan atau pembatasan garam
pada masakan yang dihidangkan. Penyuluhan kesehatan ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan makan masyarakat dengan hipertensi untuk
mulai menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan klien Hayens, 2003.
2. Analisa Situasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari identifikasi awal terhadap pelaksanaan program prioritas Puskesmas Medan Johor, diketahui bahwa
dalam pengembangan program Promosi Kesehatan, dikenal pula istilah PendidikanKesehatan yaitu segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Hasil yang diharapkan dari suatu pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang kondusif. Namun demikian WHO pada awal tahun 1980-an
Universitas Sumatera Utara
30
menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya, apabila memfokuskan pada upaya-upaya perubahan perilaku
saja. Pendidikan
kesehatan harus mencakup pula upaya perubahan lingkungan.
Salah satu upaya promosi kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah klien dengan hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab kematian
nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7 dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan
sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 14090 mmHg. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2007
yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran tekanan darah sangat
tinggi, yaitu 31,7 persen dari total penduduk dewasa. Prevalensi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura 27,3 persen, Thailand 22,7
persen, dan Malaysia 20 persen. Upaya promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan nilai kesehatan, sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Sasarannya yaitu kelompok-kelompok
masyarakat yang beresiko tertular penyakit maupun masyarakat umum. Upaya ini dilakukan melalui penyuluhan, baik di klinik, ke rumah-rumah
maupun balai pertemuan, tidak saja melalui ceramah, tetapi juga menggunakan alat peraga. Muninjaya, 2004
Di Puskesmas Medan Johor pada tahun 2011 menunjukkan bahwa hipertensi menduduki peringkat ketiga dari 10 penyakit yang terbanyak di
Universitas Sumatera Utara
31
masyarakat dengan 1654jumlah kunjungan.Pada tahun 2012 diperoleh kunjungan masyarakat dari bulan Januari hingga Februari terdapat 166
kunjungan masyarakat ke Puskesmas Medan Johor. Penanganan pasien yang datang berobat dengan keluhan hipertensi meliputi anamnesa mengenai
tanda dan gejala, pemeriksaan tekanan darah, pemberian obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi serta anjuran untuk menjauhi makanan
pemicu meningkatnya tekanan darah Profil Kesehatan Puskesmas Medan Johor, 2012.
3. Perumusan Masalah