26
kita jadikan ajang untuk mengetahui seauh mana kemampuan peserta didik.
4. Refleksi Refleksi bearti melihat kembali apa yang dipikirkan. Melalui
refleksi guru dapat mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah berlangsung. Prinsip refleksi ini juga dapat dijadikan wahana evaluasi
dari strategis yang telah diterapkan dan hasil yang dapat didapatkan. Dari refleksi ini akan diketahui kelemahan, kekurangan, dan kendala selama
saat pembelajaran. Fuad Hasan menjelaskan refleksi adalah memikirkan kembali apa
yang telah terjadi, dengan refleksi ini kita dapat mengetahui efektifitas pembelajaran yang dudah berlangsung. Sehingga refleksi ini dapat
dijadikan sebuah peluang untuk memunculkan ide-ide yang baru yang dapat di refleksikan dalam perbaikan makna pembelajaran.
E. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Karakteristik siswa kelas V SD difokuskan pada kegiatan belajarnya karena mereka sudah mulai mandiri dan lebih senang memecahkan
masalahnya sendiri dan proses pembelajaranpun sudah lebih didekatkan pada hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari karena siswa sudah
mempunyai minat terhadap hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, siswa kelas V masih membutuhkan bimbingan dari para
orang dewasa dalam hal ini adalah guru. Guru tetap mempunyai peranan yang
27
penting untuk membimbing mereka dalam proses pembelajaran agar siswa bisa lebih mudah memahami pelajaran.
Piaget dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 105-107 menjelaskan, usia anak SD kelas V pada umur 11 tahun, termasuk masa kanak-kanak akhir.
Masa ini berada dalam tahap operasi konkret, yang mampu memecahkan masalah secara aktual, berfikir logis, berkurangnya rasa ego, dan mulai
bersifat sosial meski memiliki keterbatasan pada usia. Pada masa operasi konkret anak dapat banyak melakukan pekerjaan pada tingkat yang lebih
tinggi daripada yang dapat mereka lakukan pada sebelumnya. Pemikiran anak mulai induktif berfikir dari hal-hal yang khusus dan kemudian akan
disimpulkan ke umum. Pada periode ini anak memiliki kemampuan mengklasifikasikan angka-
angka atau bilangan.Fase ini menunjukkan suatu reorganisasi dalam struktur mental anak. Proses pembelajaran di sekolah harus disesuaikan dengan
kebutuhan anak. Pada usia sekolah dasar tidak hanya asoek kognitif saja yang perlu diperhatikan tetapi perkembangan bahasa juga merupakan salah satu
aspek yang perlu diperhatikan. Rita Eka Izzaty 2008: 107-108 menjelaskan, kemampuan bahasa terus
tumbuh kembang pada masa operasi konkret.Perkembangan itu nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa.Bersamaan dengan
pebendaharaan di sekolah siswa banyak menggunakan kata kerja yang menjelasan suatu tindakan, area awal dalam pertumbuhan bahasa anak adalah
pragmatis dari bahasa untuk kominikasi.
28
Belajar membaca dan menulis membebaskan siswa secara langsung dari keterbatasannya komunikasi.Menulis merupakan tugas paling sulit yang
dirasakan siswa dibandingkan dengan membaca. Cara siswa belajar menulis adalah dengan cara menulis setahap demi setahap dengan latihan dan seiring
perkembangan membaca. Sedangkan membaca memiliki peran yang penting dalam perkembangan bahasa siswa.
Pada usia sekolah dasar kelas V tahap perkembangan, siswa lebih sering di rumah, hidup berpusat pada kepentingn yang sempit seperti sekolah,
dan keluarga. Pada tahap operasi konkret ini siswa berperilaku berdasarkan idea tau pemikiranya, dan membatasi pemikiran pada benda-benda dan
kejadian yang akrab.
F. Kerangka Berpikir