7
1. Suatu perubahan yang mengakibatkan adanya rekonstruksi terhadap bayangan atau kesan itu atau beberapa bagian darinya.
2. Suatu perubahan yang memperluas dan mengembangkan bayangan atau kesan itu, yang member tambahan terhadapnya.
3. Suatu perubahan yang mengubah kejelasan atau kepastianketentuan yang telah mempertahankan beberapa bagian dari bayangan tersebut.
4. Tidak ada perubahan sama sekali Young dalam Henry Guntur tarigan 2013: 4.
b. Hubungan antara menulis dan berbicara Antara menulis dan berbicara memiliki hubungan yang erat,
keduanya memilki cirri yang sama, yaitu produktif dan ekspresif. Perbedaannya ialah bahwa dalam menulis diperlukan penglihatan dan
gerakan tangan, sedangkan dalam berbicara diperlukan pendengaran dan pengucapan. Dengan perkataan lain, menulis merupakan komunikasi
tidak langsung, tidak tatap muka, sedangkan berbicara merupakan komunikasi langsung komunikasi tatap muka. Baik menulis maupun
berbicara, harus memperhatikan komponen-komponen yang sama, yaitu: struktur katabahasa, kosa kata, kecepatankelancaran umum. Bedanya
ialah kalau menulis berkaitan dengan ortografi, sedangkan berbicara berkaitan erat dengan fonologi Henry Guntur Tarigan, 2013: 12.
2. Tujuan Menulis
Cerita dari siswa dapat dikembangkan secara lisan dan tertulis. Kemungkinan siswa akan memilih menuangkan cerita secara lisan
dibandingkan dengan menulis, namun bahasa tulis perlu dikembangkan.ada beberapa tujuan menulis yang dikemukakan oleh Lie Sabda, 2008, yang
menyatakan bahwa tujuan menulis antara lain: a. Memberi informasi kepada orang lain
b. Mencerahkan jiwa
8
c. Mengabadikan sejarah d. Mengedepankan idealisme
e. Mengemukakan opini dan teori f. Menghibur
Dengan menulis siswa dapat membuktikkan kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Namun, dengan ilmu yang
diperoleh guru dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswanya melalui tugas menulis. Salah satu keterampilan siswa dalam menulis adalah
siswa dapat menuangkan keterampilan mereka sesuai dengan apa yang diberikan guru dan lingkungannya.
Menulis dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan keterampilanya dalam menuliskan sebuah surat berdasarkan
pada ransangan yang diberikan guru. selain itu melalui menulis siswa juga mampu menuliskan pendapatnya dalam membuat surat.
3. Proses Menulis
Menulis dapat kita lihat sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat kompleks. Rangkaian yang dimaksud adalah a Pramenulis, b Penulisan
draft, c Revisi, d Penyuntingan, e Publikasi atau pembahasan. Perkembangan anak dalam menulis berkembang tidak secara langsung
melainkan perlahan-lahan. Oleh karena itu, dalam tahap ini anak anak membutuhkan bimbingan secara khusus dalam memahami dan mentranfer
pikiran ke dalam sebuah tulisan.
Proses menulis akan dijelaskan sebagai berikut:
9
a. Pramenulis merupakan tahap perencanaan atau persiapan dalam menulis, kegiatan yang dilaksanakan pada awal ketika menulis adalah menentukan
topiknya terlebih dahulu, yang artinya kita menentukan menetukan topiknya terlebih dahulu. Setelah berhasil menentukan topik pembahasan,
langkah kedua adalah membatasi topik tersebut, yang artinya memgkhususkan lingkup pembahasan. Langkah ketiga adalah menentukan
bahan penulisan, yang artinya semua informasi digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Langkah keempat adalah langkah yang paling penting
ialah menyusun kerangka, yang artinya adalah memecahkan topik kedalah sub-subtopik, kerangka ini dapat disusun dengan berbagai cara. Yang
terpenting kerangka itu harus logis, sistematik, dan konsisten. Sabarti Akhadiah, 2012: 3-5.
b. Sabarti Akhadiah 2012: 5 menjelaskan suatu tulisan yang telah selesai ditulis, maka perlu dibaca kembali, mungkin perlu direvisi sana sini,
diperbaiki, dikurangi, atau kalau perlu diperluas. Pada tahap ini biasanya kita meneliti tulisan secara menyeluruh mengenai logika, sistematika,
ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraph, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka. Jika dalam menulis memenuhi syarat maka selesailah
sudah tulisan tersebut.
4. Prinsip-prinsip Menulis